thumbnail

Teori Ekonomi - John Maynard Keynes


The General Theory of Employment, Interest, and Money (1936) oleh John Maynard Keynes adalah salah satu karya paling berpengaruh dalam ekonomi modern, yang menjadi dasar ekonomi Keynesian. Buku ini ditulis sebagai tanggapan terhadap Depresi Besar (Great Depression) dan menantang teori ekonomi klasik yang dominan pada saat itu.

Isi Utama The General Theory:

  1. Kritik terhadap Ekonomi Klasik

    • Keynes menolak pandangan klasik bahwa pasar selalu mencapai kesempatan kerja penuh (full employment) melalui penyesuaian upah dan harga.

    • Ia berargumen bahwa ekonomi bisa terjebak dalam ketidakseimbangan dengan pengangguran tinggi dalam jangka panjang.

  2. Permintaan Agregat (Aggregate Demand/AD) sebagai Penggerak Ekonomi

    • Menurut Keynes, total pengeluaran (konsumsi + investasi + belanja pemerintah + ekspor neto) menentukan output dan lapangan kerja.

    • Jika permintaan agregat rendah, perusahaan mengurangi produksi → pengangguran meningkat.

  3. Peran Investasi dan Ketidakpastian

    • Investasi swasta dipengaruhi oleh harapan masa depan (expectations) dan tingkat bunga.

    • Karena ketidakpastian, investasi bisa fluktuatif, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

  4. Preferensi Likuiditas (Liquidity Preference)

    • Keynes memperkenalkan teori suku bunga berbasis permintaan uang (untuk transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi).

    • Suku bunga tidak selalu menyeimbangkan tabungan dan investasi (seperti dalam teori klasik), tetapi bisa tetap tinggi karena spekulasi.

  5. Efisiensi Marginal dari Modal (Marginal Efficiency of Capital)

    • Investasi tergantung pada perbandingan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dan biaya pinjaman (suku bunga).

    • Jika harapan bisnis pesimis, investasi turun → resesi.

  6. Multiplier Effect

    • Pengeluaran pemerintah atau investasi memiliki efek berlipat (multiplier) pada pendapatan nasional.

    • Misal, peningkatan belanja pemerintah → pendapatan naik → konsumsi naik → pendapatan naik lagi.

  7. Pentingnya Kebijakan Fiskal dan Intervensi Pemerintah

    • Keynes mendorong defisit anggaran saat resesi untuk menstimulasi permintaan.

    • Pemerintah harus meningkatkan belanja atau memotong pajak untuk menciptakan lapangan kerja.

    • Kebijakan moneter (suku bunga) mungkin tidak cukup saat ekonomi lesu (liquidity trap).

  8. Penyebab Pengangguran Involunter

    • Pengangguran bukan karena kemalasan, tetapi karena kurangnya permintaan agregat.

    • Solusinya adalah stimulus ekonomi, bukan pemotongan upah.

Implikasi dan Warisan Keynesianisme:

  • Revolusi Kebijakan Ekonomi: Keynes membenarkan intervensi pemerintah untuk mengatasi resesi.

  • Bretton Woods & Welfare State: Kebijakan pasca-Perang Dunia II banyak terinspirasi Keynes.

  • Kritik dari Monetaris & Neoklasik: Ekonom seperti Milton Friedman menentang intervensi berlebihan.

Keynes mengubah cara dunia memandang ekonomi makro, terutama dalam mengelola siklus bisnis dan krisis. Bukti keberhasilannya terlihat dalam respons terhadap krisis 2008, di mana banyak negara menggunakan stimulus fiskal ala Keynes.

PENJELASAN

1. Permintaan Agregat (Aggregate Demand) dan Penyebab Resesi

Keynes berargumen bahwa output dan lapangan kerja ditentukan oleh total permintaan (konsumsi + investasi + belanja pemerintah + ekspor neto).

  • Jika permintaan turun (misalnya karena pesimisme bisnis atau penurunan konsumsi), perusahaan mengurangi produksi → pemutusan hubungan kerja (PHK) → pendapatan masyarakat turun → permintaan semakin jatuh (lingkaran setan resesi).

  • Contoh Great Depression (1930-an): Hancurnya kepercayaan → investasi kolaps → pengangguran massal.

2. Multiplier Effect (Efek Pengganda)

Ketika pemerintah menggelontorkan stimulus (misalnya membangun jalan), uang itu tidak berhenti di proyek itu saja:

  • Pekerja proyek dapat gaji → mereka belanja → pendapatan pedagang naik → mereka juga belanja lagi, dst.

  • Rumus sederhana: Multiplier = 1 / (1 - MPC), di mana MPC (Marginal Propensity to Consume) adalah kecenderungan mengonsumsi pendapatan tambahan.

    • Jika MPC = 0.8 (80% pendapatan dibelanjakan), maka multiplier = 5 → Setiap Rp1 stimulus menambah Rp5 pendapatan nasional.

3. Liquidity Trap (Jebakan Likuiditas)

Kondisi ketika kebijakan moneter (penurunan suku bunga) gagal mendorong investasi:

  • Saat resesi berat, suku bunga bisa turun hampir 0%, tetapi bisnis tetap tidak mau investasi karena harapan buruk.

  • Orang lebih suka pegang uang tunai (hoarding) daripada meminjamkan/menginvestasikannya.

  • Solusi Keynes: Pemerintah harus mengambil alih dengan belanja langsung (fiskal).

4. Kritik terhadap "Paradox of Thrift"

Ekonom klasik percaya bahwa menabung itu baik untuk investasi. Tapi Keynes menunjukkan:

  • Jika semua orang menabung lebih banyak (karena ketakutan), konsumsi turun → permintaan agregat runtuh → ekonomi kontraksi → pendapatan turun → tabungan justru bisa berkurang.

  • Contoh: Jepang era 1990-an, di mana masyarakat & perusahaan enggan belanja meski suku bunga 0%.

5. Peran Ekspektasi dan "Animal Spirits"

Keynes menekankan bahwa psikologi pasar (bukan hanya rasionalitas) memengaruhi ekonomi:

  • Investasi sering didorong oleh optimisme irasional (animal spirits), bukan kalkulasi matematis semata.

  • Ketika kepercayaan hancur (misalnya krisis 2008), investasi bisa berhenti meski suku bunga rendah.

6. Kebijakan Keynesian vs. Kebijakan Klasik

AspekKeynesianKlasik
Peran PemerintahAktif (stimulus fiskal)Pasif (biarkan pasar menyesuaikan)
Penyebab PengangguranKurangnya permintaan agregatUpah terlalu tinggi/regulasi kaku
Solusi ResesiDefisit anggaran & proyek publikPemotongan upah & deregulasi

Aplikasi Nyata Keynesianisme:

  • New Deal (1930-an): FDR (AS) membangun infrastruktur untuk menciptakan lapangan kerja.

  • Stimulus COVID-19 (2020): Banyak negara memberi bantuan tunai & subsidi UMKM untuk menjaga permintaan agregat.

thumbnail

Materi Pembelajaran IPS Kelas 8 Berdasarkan Kisi-Kisi ASAT

 


Materi Pembelajaran IPS Kelas 8 Berdasarkan Kisi-Kisi

Soal 4: Munculnya Aktivitas Perdagangan

  • Materi: Faktor-faktor pendorong munculnya perdagangan, khususnya hubungan antara kelebihan produksi barang/jasa dengan permintaan pasar.

Soal 5: Peran Rumah Tangga Konsumen (RTK)

  • Materi: Fungsi RTK dalam perekonomian sebagai konsumen dan penyedia faktor produksi (tenaga kerja, tanah, modal).

Soal 6: Pendapatan RTK dari Faktor Produksi

  • Materi: Jenis-jenis balas jasa faktor produksi (sewa, upah, bunga, laba) dan kaitannya dengan aktivitas peminjaman modal.

Soal 7: Diagram Sirkuler Ekonomi Dua Sektor

  • Materi: Hubungan timbal balik antara rumah tangga konsumen dan produsen dalam aliran pendapatan, barang/jasa, serta faktor produksi.

Soal 8: Peran Pemerintah sebagai Produsen

  • Materi: Fungsi pemerintah melalui BUMN dalam kegiatan produksi barang/jasa strategis (contoh: Pertamina di sektor energi).

Soal 9: Tujuan Perdagangan Antardaerah

  • Materi: Manfaat perdagangan antardaerah, termasuk perluasan pasar dan peningkatan keuntungan ekonomi.

Soal 10: Kebijakan Pendorong Ekspor

  • Materi: Peran pemerintah dalam memfasilitasi ekspor melalui kebijakan kemudahan produsen, stabilitas nilai tukar, dan perjanjian dagang.

Soal 11: Karakteristik Perdagangan Internasional

  • Materi: Perbedaan regulasi perdagangan antarnegara (ketat) vs antarpulau (longgar) terkait kedaulatan dan kepentingan nasional.

Soal 12: Ekonomi Maritim

  • Materi: Ciri ekonomi maritim (transportasi laut, industri pelabuhan, galangan kapal) vs ekonomi kelautan (pemanfaatan sumber daya alam laut).

Soal 13: Strategi Pengembangan Agrikultur

  • Materi: Konsep ekofarming sebagai sistem pertanian berkelanjutan yang mengintegrasikan kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.

Soal 14: Redistribusi Pendapatan Vertikal

  • Materi: Mekanisme redistribusi pendapatan dari kelompok mampu ke tidak mampu (contoh: bantuan selebritas ke korban bencana).

Soal 15: Program Bantuan Sosial Pemerintah

  • Materi: Strategi pemenuhan kebutuhan dasar melalui program berbasis kondisional (PKH, PIP) sebagai bentuk redistribusi akses.

Soal 16: Instrumen Redistribusi Pemerintah

  • Materi: Peran pajak progresif dan subsidi sebagai alat utama pemerintah dalam pemerataan pendapatan.

Soal 17: Rempah-Rempah Nusantara

  • Materi: Jenis rempah yang menjadi daya tarik bangsa Eropa (pala, cengkeh, lada) dan nilai ekonominya pada masa kolonial.

Soal 18: Faktor Pendorong Imperialisme Eropa (3G)

  • Materi: Motivasi glory (kejayaan) sebagai salah satu pendorong ekspansi bangsa Eropa ke Asia.

Soal 19: Penjelajahan Portugis ke Maluku

  • Materi: Peran pelaut Portugis (Antonio de Abreu) dalam membuka jalur rempah-rempah ke Kepulauan Maluku (1512).

Soal 20: Rute Kedatangan Belanda ke Nusantara

  • Materi: Ekspedisi Cornelis de Houtman (1596) melalui Selat Sunda dan peran Banten sebagai pintu masuk perdagangan Belanda.

Soal 21: Pemindahan Pusat VOC ke Batavia

  • Materi: Pertimbangan strategis pemindahan markas VOC dari Ambon ke Jayakarta (akses perdagangan regional dan pengendalian jalur rempah).

Soal 22: Hak Oktroi VOC

  • Materi: Hak istimewa VOC mencakup pencetakan uang, monopoli perdagangan, dan pembentukan tentara berdasarkan piagam Kerajaan Belanda.

Soal 23: Latar Belakang Tanam Paksa

  • Materi: Dampak Perang Diponegoro (1825-1830) terhadap keuangan Belanda sebagai pemicu kebijakan cultuurstelsel.

Soal 24: Undang-Undang Agraria dan Gula 1870

  • Materi: Kebijakan liberal Belanda pasca-tanam paksa, khususnya aturan pengelolaan perkebunan gula oleh swasta.

Soal 25: Tokoh Perlawanan Kolonial

  • Materi: Pahlawan nasional dan daerah perlawanannya (contoh: Sultan Hasanuddin di Sulawesi Selatan, Tuanku Imam Bonjol di Sumatera Barat).

Soal 26: Pahlawan Nasional Periode Kolonial

  • Materi: Biografi tokoh perlawanan abad ke-19 (Pangeran Diponegoro), termasuk latar belakang keluarga, nama kecil, dan peran dalam Perang Jawa (1825-1830).

Soal 27: Strategi Kolonial di Aceh

  • Materi: Kebijakan "Devide et Impera" Belanda di Aceh melalui pengamatan Snouck Hurgronje, termasuk upaya mengadu domba elit politik-keagamaan (uleebalang vs ulama).

Soal 28: Ciri Perang Jagaraga (Bali)

  • Materi: Karakteristik Perang Puputan di Bali melawan Belanda, khususnya peran Patih Jelantik, hak tawan karang, dan perlawanan Kerajaan Buleleng.

Soal 29: Faktor Pendorong Pergerakan Nasional

  • Materi: Penyebab internal munculnya pergerakan nasional: pendidikan Barat, kegagalan perlawanan daerah, dan solidaritas kebangsaan.

Soal 30: Politik Etis

  • Materi: Trilogi Kebijakan Politik Etis Belanda (1901): irigasi, emigrasi (transmigrasi), dan edukasi sebagai bentuk tanggung jawab moral kolonial.

Soal 31: Dampak Perang Rusia-Jepang

  • Materi: Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia (1905) terhadap kebangkitan nasionalisme Asia dan motivasi kemandirian bangsa Indonesia.

Soal 32: Masa Kooperatif Pergerakan Nasional

  • Materi: Pergeseran taktik perjuangan organisasi pergerakan (1930-an) dari radikal ke kooperatif melalui kerja sama dengan Volksraad.

Soal 33: Tujuan Budi Utomo

  • Materi: Misi pendidikan dan kebudayaan Budi Utomo (1908) sebagai organisasi pelopor kebangkitan nasional, fokus pada peningkatan SDM pribumi.

Soal 34: Transformasi Sarekat Islam

  • Materi: Perubahan orientasi Sarekat Dagang Islam menjadi Sarekat Islam (1912): perluasan peran dari ekonomi ke politik dan agama.

Soal 35: Indische Partij

  • Materi: Sejarah pendirian Indische Partij (1912) oleh "Tiga Serangkai" (Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara) sebagai partai politik pertama.

Soal 36: Organisasi Pelajar di Belanda

  • Materi: Peran Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda sebagai wadah intelektual pelajar Indonesia yang mempromosikan kemerdekaan.

Soal 37: Dampak Pembubaran PNI

  • Materi: Konsekuensi penangkapan Soekarno (1929) terhadap perpecahan PNI menjadi Partindo dan PNI Baru.

Soal 38: PNI Baru

  • Materi: Pembentukan PNI Baru (1931) oleh Hatta-Syahrir sebagai kelanjutan perjuangan non-kooperatif dengan penekanan pada pendidikan politik.

Soal 39: Petisi Sutarjo

  • Materi: Isi dan kegagalan Petisi Sutarjo (1936) yang mengusulkan otonomi Indonesia dalam kerajaan Belanda, memicu lahirnya GAPI.

Soal 40: Kesamaan Partai Kooperatif/Non-Kooperatif

  • Materi: Kesatuan tujuan akhir perjuangan partai politik kolonial: kemerdekaan Indonesia meski berbeda taktik.

Soal 41: Organisasi Semi Militer Jepang

  • Materi: Jenis organisasi bentukan Jepang: semi militer (Seinendan, Keibodan) vs militer (PETA, Heiho).

Soal 42: Geografi Pendudukan Jepang

  • Materi: Pendaratan Jepang di Jawa (1942) melalui Pantai Eretan (Indramayu) sebagai bagian dari strategi penguasaan Jawa Barat.

Soal 43: Dampak Kolonialisme Barat

  • Materi: Perubahan masyarakat era kolonial: struktur ekonomi monokultur, sistem kepemilikan tanah, dan urbanisasi.

thumbnail

Materi Pembelajaran IPS Kelas 7 Berdasarkan Kisi-Kisi ASAT

Materi Pembelajaran IPS Kelas 7 Berdasarkan Kisi-Kisi ASAT

Soal 4: Zaman Megalitikum

  • Materi: Corak kehidupan manusia pada zaman Megalitikum, khususnya perkembangan budaya batu besar untuk pemujaan arwah nenek moyang dan praktik penguburan.

Soal 5: Kehidupan Manusia Purba

  • Materi: Pola hidup manusia purba masa berburu dan meramu, ketergantungan pada sumber daya alam, serta kebiasaan berpindah tempat saat persediaan makanan menipis.

Soal 6: Teori Masuknya Hindu-Buddha

  • Materi: Teori masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, terutama peran pedagang India (Teori Waisya) dalam menyebarkan kebudayaan.

Soal 7: Jalur Sutera

  • Materi: Pengaruh kondisi Jalur Sutera darat terhadap pergeseran jalur perdagangan ke laut akibat faktor keamanan pada awal abad Masehi.

Soal 8: Pengaruh Hindu pada Struktur Sosial

  • Materi: Dampak kebudayaan Hindu dalam stratifikasi sosial masyarakat Indonesia, termasuk penerapan sistem kasta.

Soal 9: Kerajaan Hindu-Buddha

  • Materi: Sumber sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, khususnya Prasasti Yupa sebagai bukti sejarah Kerajaan Kutai.

Soal 10: Penyebaran Islam di Indonesia

  • Materi: Proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia melalui daerah pesisir (Perlak, Banten, Demak, dll.) serta peran perdagangan.

Soal 11: Pengaruh Islam pada Sistem Pemerintahan

  • Materi: Transformasi sistem politik dari kerajaan Hindu-Buddha ke kesultanan Islam di Indonesia.

Soal 12: Kesultanan Islam di Jawa

  • Materi: Sejarah berdirinya Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa oleh Raden Patah (abad ke-15).

Soal 13: Perlawanan Terhadap Bangsa Asing

  • Materi: Upaya Pati Unus (Kesultanan Demak) mengusir Portugis dari Malaka melalui serangan laut tahun 1512 M.

Soal 14: Istilah Ekonomi

  • Materi: Asal-usul kata "ekonomi" dari bahasa Yunani (Oikonomia) yang berarti pengelolaan rumah tangga.

Soal 15: Masalah Ekonomi Dasar

  • Materi: Konsep kelangkaan (scarcity) sebagai ketidakseimbangan antara kebutuhan tak terbatas dan alat pemuas terbatas.

Soal 16: Jenis Kebutuhan

  • Materi: Kebutuhan primer sebagai kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup (sandang, pangan, papan).

Soal 17: Kebutuhan Berdasarkan Sifat

  • Materi: Klasifikasi kebutuhan manusia berdasarkan sifatnya: jasmani (fisik) dan rohani (mental/spiritual).

Soal 18: Faktor Perbedaan Konsumsi

  • Materi: Pengaruh selera (taste) terhadap perbedaan pola konsumsi individu.

Soal 19: Faktor Perbedaan Kebutuhan

  • Materi: Lingkungan tempat tinggal sebagai faktor penentu perbedaan kebutuhan (contoh: pakaian di daerah panas vs dingin).

Soal 20: Jenis Barang

  • Materi: Barang ekonomis, yaitu barang yang memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya (contoh: air mineral).

Soal 21: Barang Substitusi

  • Materi: Barang substitusi sebagai barang yang dapat saling menggantikan (contoh: sepatu dan sandal).

Soal 22: Barang Komplementer

  • Materi: Barang komplementer sebagai barang yang digunakan secara bersamaan untuk memenuhi kebutuhan (contoh: nasi soto dengan sambal).

Soal 23: Barang Bebas

  • Materi: Barang bebas (free goods) yang tersedia melimpah tanpa biaya (contoh: sinar matahari).

Soal 24: Hukum Permintaan

  • Materi: Pengaruh harga terhadap tingkat konsumsi: kenaikan harga menyebabkan penurunan jumlah barang yang dikonsumsi.

Soal 25: Kegiatan Produksi

  • Materi: Produksi sebagai kegiatan menambah nilai guna barang melalui pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi (contoh: dodol mangga).

Soal 26: Tujuan Produksi

  • Materi: Tujuan produsen dalam kegiatan produksi, khususnya pemenuhan kebutuhan konsumen melalui peningkatan nilai guna barang.

Soal 27: Kegiatan Produksi

  • Materi: Definisi dan contoh konkret kegiatan produksi sebagai upaya menciptakan/menambah nilai guna barang/jasa.

Soal 28: Tujuan Distribusi

  • Materi: Peran distribusi dalam perekonomian, termasuk penyaluran barang dan peningkatan utilitas produk bagi masyarakat.

Soal 29: Nilai Guna Barang

  • Materi: Konsep nilai guna tempat (place utility) sebagai peningkatan manfaat barang akibat perubahan lokasi.

Soal 30: Nilai Guna Bentuk

  • Materi: Konsep nilai guna bentuk (form utility) sebagai hasil pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi.

Soal 31: Prinsip Ekonomi

  • Materi: Penerapan prinsip ekonomi dalam pengambilan keputusan untuk memperoleh hasil maksimal dengan pengorbanan minimal.

Soal 32: Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Produksi

  • Materi: Strategi efisiensi produksi melalui optimalisasi bahan baku, lokasi, dan distribusi untuk meminimalkan biaya.

Soal 33: Motif Ekonomi Sosial

  • Materi: Motif berbuat sosial (social motive) sebagai dorongan kegiatan ekonomi untuk menolong sesama.

Soal 34: Motif Pemenuhan Kebutuhan

  • Materi: Ciri kegiatan ekonomi yang didorong motif memenuhi kebutuhan dasar (contoh: bertani, berdagang).

Soal 35: Motif Ekonomi Pengusaha

  • Materi: Tujuan utama pengusaha dalam kegiatan produksi, khususnya pencapaian keuntungan (profit motive).

Soal 36: Konsep Permintaan

  • Materi: Definisi permintaan (demand) sebagai jumlah barang/jasa yang ingin dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga.

Soal 37: Hukum Penawaran

  • Materi: Hubungan positif antara harga dan jumlah penawaran berdasarkan kurva penawaran (law of supply).

Soal 38: Pasar Harian

  • Materi: Karakteristik pasar harian yang memperdagangkan barang kebutuhan sehari-hari (perishable goods).

Soal 39: Pasar Konkret

  • Materi: Ciri pasar konkret sebagai pertemuan langsung penjual-pembeli dengan barang fisik di satu lokasi.

Soal 40: Dampak Negatif IPTEK

  • Materi: Efek buruk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap lingkungan (polusi udara, air, tanah).

Soal 41: Zaman Bercocok Tanam

  • Materi: Ciri kehidupan masa bercocok tanam: penggunaan alat pertanian (kapak persegi, gerabah) dan pola menetap.

Soal 42: Artefak Zaman Perundagian

  • Materi: Benda peninggalan zaman perundagian (logam) seperti nekara, moko, dan bejana perunggu.

Soal 43: Bangunan Megalitikum

  • Materi: Fungsi menhir sebagai tugu batu untuk pemujaan arwah nenek moyang.

Soal 44: Zaman Sejarah

  • Materi: Kriteria zaman sejarah ditandai pengenalan tulisan (literate society) untuk pencatatan peristiwa.

Soal 45: Pengaruh Hindu Abad ke-5

  • Materi: Bukti pengaruh Hindu pada masyarakat Indonesia: penggunaan bahasa Sanskerta dalam prasasti.

Soal 46: Teori Arus Balik

  • Materi: Peran aktif orang Indonesia dalam penyebaran Hindu-Buddha melalui teori arus balik (counter flow).

Soal 47: Pengaruh Hindu dalam Pemerintahan

  • Materi: Sistem pemerintahan Hindu: pergantian kepemimpinan berdasarkan keturunan (hereditary system).

Soal 48: Akulturasi Hindu-Buddha

  • Materi: Perpaduan budaya Hindu-Buddha dengan lokal: arsitektur candi berundak (punden berundak).

Soal 49: Kerajaan Hindu di Jawa

  • Materi: Kerajaan Tarumanegara sebagai kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa (prasasti Ciaruteun).

Soal 50: Masuknya Islam ke Indonesia

  • Materi: Bukti awal pengaruh Islam di Nusantara pada abad ke-7 M (catatan perjalanan Tiongkok, makam Islam).