Tampilkan postingan dengan label Seni Rupa. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Materi PSASP Seni Rupa Per-Indikator SD Kelas VI

 1. Unsur dan Prinsip Seni Rupa

Indikator:

  • No. 1: Peserta didik dapat memahami pengertian warna tersier.
    Materi:
    Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari campuran warna primer (merah, biru, kuning) dengan warna sekunder (hijau, oranye, ungu). Contoh: merah + ungu = merah keunguan.

  • No. 2: Peserta didik dapat memahami pengertian sifat warna intensity.
    Materi:
    Intensity (kejenuhan warna) mengacu pada tingkat kemurnian atau kecerahan suatu warna. Warna dengan intensity tinggi terlihat cerah dan murni, sedangkan intensity rendah terlihat pudar atau keabuan.

  • No. 3: Peserta didik dapat menyebutkan jenis tekstur.
    Materi:
    Jenis tekstur:

    1. Tekstur nyata (taktil): dapat dirasakan melalui sentuhan, seperti permukaan kasar atau halus.

    2. Tekstur semu (visual): hanya terlihat oleh mata, misalnya gambar kayu yang terlihat kasar tetapi permukaannya halus.

  • No. 4: Peserta didik memahami apa yang dimaksud dengan tekstur taktis.
    Materi:
    Tekstur taktis adalah tekstur yang dapat dirasakan secara fisik melalui sentuhan, seperti permukaan kain, kayu, atau batu.

  • No. 5: Peserta didik mampu menyebutkan prinsip dalam seni rupa.
    Materi:
    Prinsip seni rupa meliputi: keseimbangan, kesatuan, irama (ritme), proporsi, kontras, harmoni, dan emphasis.


2. Ritme dalam Seni Rupa

Indikator:

  • No. 6: Peserta didik mampu menyebutkan jenis ritme.
    Materi:
    Jenis ritme dalam seni rupa:

    1. Ritme linear: Pengulangan bentuk atau garis secara berurutan.

    2. Ritme progresif: Perubahan bertahap dalam ukuran atau warna.

    3. Ritme alternatif: Pengulangan dua atau lebih elemen secara bergantian.

  • No. 7: Disajikan gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi istilah gambar jenis pengulangan.

    • Pengulangan bentuk geometris (segiempat, lingkaran).

    • Pengulangan warna (gradasi dari terang ke gelap).


  • Materi:
    Contoh pengulangan dalam seni rupa:

  • No. 8: Peserta didik mampu memahami istilah perubahan antarbentuk satu dengan bentuk lainnya.
    Materi:
    Perubahan bentuk dalam ritme disebut transisi, yaitu peralihan dari satu bentuk ke bentuk lain secara halus atau bertahap.

  • No. 9: Peserta didik mengetahui jenis gambar berdasarkan gambar yang disajikan.
    Materi:



    Jenis gambar berdasarkan ritme:

    • Gambar dekoratif (pola berulang).

    • Gambar abstrak (pengulangan bentuk tidak beraturan).

  • No. 10: Peserta didik dapat menentukan langkah awal menggambar ritme.
    Materi:
    Langkah awal menggambar ritme:

    1. Menentukan pola pengulangan (garis, bentuk, atau warna).

    2. Membuat sketsa dasar untuk mengatur komposisi.

    3. Memilih teknik pengulangan (linear, progresif, atau alternatif).

3. Ikatan dan Simpul dalam Makrame

Indikator:

  • No. 11: Peserta didik memahami pengertian ikatan tiang sebagai pondasi bangunan.
    Materi:
    Ikatan tiang adalah teknik menyambungkan tali atau bahan lain ke tiang (seperti kayu atau logam) sebagai dasar pembuatan struktur makrame. Contoh: ikatan awal pada tiang penyangga untuk membuat gantungan tanaman.

  • No. 12: Peserta didik memahami pengertian ikatan yang digunakan untuk menyambung dua tiang.
    Materi:
    Ikatan sambung (square knot/lark’s head) digunakan untuk menyatukan dua tiang atau tali secara horizontal/vertikal, sering dipakai dalam pembuatan rak atau anyaman.

  • No. 13: Peserta didik memahami pengertian hubungan antara tali dengan tali.
    Materi:
    Hubungan tali-tali dalam makrame melibatkan teknik simpul (misalnya simpul mati, simpul hidup) untuk mengikat, menyambung, atau menghias.

  • No. 14: Disajikan gambar, siswa mengetahui contoh simpul.
    Materi:
    Jenis simpul:

    1. Simpul mati: Untuk mengunci tali.

    2. Simpul kepala burung: Untuk menghias ujung tali.

    3. Simpul ganda: Untuk mengikat kuat dua tali.

  • No. 15: Peserta didik memahami beberapa jenis serat.
    Materi:
    Serat alami (rami, katun, wol) dan sintetis (nilon, poliester). Serat alami lebih ramah lingkungan tetapi kurang tahan lama dibanding sintetis.


4. Makrame

Indikator:

  • No. 16: Peserta didik dapat menentukan asal dari kata makrame.
    Materi:
    Kata "makrame" berasal dari bahasa Arab miqramah (kerudung) atau Turki makrama (sapu tangan bersulam), merujuk pada seni mengikat tali.

  • No. 17: Disajikan gambar, siswa mampu menentukan makrame.
    Materi:
    Ciri karya makrame: anyaman tali dengan pola simpul, seperti gantungan pot, gelang, atau tirai.

  • No. 18: Peserta didik dapat menentukan salah satu teknik makrame.
    Materi:
    Teknik dasar:

    • Square knot: Simpul persegi untuk pola geometris.

    • Spiral knot: Simpul spiral untuk efek melingkar.

  • No. 19: Peserta didik memahami teknik yang sering digunakan untuk pembuatan makrame.
    Materi:
    Teknik populer:

    1. Half hitch: Simpul tunggal untuk garis vertikal/horizontal.

    2. Double half hitch: Variasi lebih kuat.

  • No. 20: Disajikan gambar, peserta didik mengetahui contoh makrame.
    Materi:
    Contoh produk: tas makrame, gantungan tanaman, atau hiasan dinding.


5. Anyaman untuk Suvenir

Indikator:

  • No. 21: Peserta didik mampu memahami pengertian anyaman.
    Materi:
    Anyaman adalah teknik menyilangkan bahan (bambu, rotan, kertas) secara beraturan untuk membuat karya 2D/3D.

  • No. 22: Peserta didik mengetahui bahan dari anyaman mangkuang.
    Materi:
    Anyaman mangkuang menggunakan daun pandan atau lontar yang dikeringkan, dikenal di daerah pesisir.

  • No. 23: Disajikan gambar, siswa dapat menyebutkan bahan dari anyaman pada gambar.
    Materi:
    Bahan umum: rotan (anyaman kursi), bambu (keranjang), atau kertas (suvenir).

  • No. 24: Disajikan gambar, peserta didik dapat mengetahui jenis suatu anyaman.
    Materi:
    Jenis anyaman:

    • Anyaman datar: Tikar, taplak.

    • Anyaman 3D: Keranjang, topi.

  • No. 25: Disajikan gambar, siswa dapat mengetahui contoh souvenir.
    Materi:
    Contoh: tempat tisu anyaman, kotak perhiasan, atau bingkai foto.


6. Keseimbangan dan Proporsi dalam Seni Rupa

Indikator:

  • No. 26: Peserta didik memahami pengertian keseimbangan.
    Materi:
    Keseimbangan (balance) adalah penyusunan elemen seni (warna, bentuk) yang memberi kesan harmonis. Jenis: simetris, asimetris, radial.

  • No. 27: Peserta didik memahami pengertian keseimbangan radial.
    Materi:
    Keseimbangan radial: elemen disusun melingkar dengan pusat di tengah, seperti roda atau bunga.

  • No. 28: Peserta didik memahami pengertian ornament dalam seni rupa.
    Materi:
    Ornamen adalah hiasan yang memperindah karya, bisa berupa pola geometris, flora/fauna, atau abstrak.

  • No. 29: Peserta didik dapat memahami manfaat titik pusat dalam menggambar proporsi.
    Materi:
    Titik pusat membantu mengatur skala dan posisi objek agar proporsional, misalnya dalam menggambar wajah.

  • No. 30: Disajikan gambar, peserta didik dapat mengetahui gambar ragam hias.
    Materi:
    Ragam hias adalah pola dekoratif berulang, seperti motif batik atau ukiran kayu.

7. Ragam Hias (Ornamen Dekoratif)

Indikator:

  • No. 31: Peserta didik dapat memahami manfaat ragam hias.
    Materi:
    Manfaat ragam hias:

    1. Memperindah benda fungsional (gerabah, tekstil, bangunan)

    2. Menyampaikan makna simbolis (contoh: motif parang dalam batik = keberanian)

    3. Melestarikan budaya daerah

  • No. 32: Peserta didik dapat mengetahui dimana saja ragam hias flora dapat kita jumpai.
    Materi:
    Lokasi ragam hias flora:

    • Arsitektur (ukiran pintu rumah Toraja)

    • Tekstil (batik mega mendung)

    • Kerajinan (ukiran kayu motif daun)

    • Peralatan rumah (gerabah bermotif bunga)

  • No. 33: Peserta didik dapat mengetahui manfaat menggunakan ragam hias.
    Materi:
    Manfaat penggunaan:

    1. Nilai estetika

    2. Identitas budaya

    3. Peningkatan nilai ekonomi produk

  • No. 34: Disajikan gambar, peserta didik mengetahui contoh pola hias.
    Materi:
    Contoh pola:

    • Geometris: zigzag, meander

    • Organik: sulur-suluran, bunga teratai

    • Figuratif: wayang, hewan mitologi

  • No. 35: Disajikan gambar, peserta didik mengetahui contoh pola ragam hias.
    Materi:
    Pola khusus:

    • Kawung (Jawa)

    • Tumpal (Sumatera)

    • Patola (India)

  • No. 36: Peserta didik memahami makna lain dari kata stilasi.
    Materi:
    Stilasi = penyederhanaan bentuk alam (flora/fauna) menjadi bentuk dekoratif dengan:

    • Penggayaan garis

    • Penyederhanaan detail

    • Pengulangan elemen


8. Teknik Menggambar Ragam Hias

Indikator:

  • No. 37: Peserta didik menjelaskan fungsi dari salah satu media gambar ragam hias.
    Materi:
    Media dan fungsinya:

    • Kertas gambar: untuk sketsa awal

    • Kanvas: karya permanen

    • Kayu: media ukiran

    • Tekstil: batik/songket

  • No. 38: Peserta didik dapat menyebutkan teknik menggambar ragam hias.
    Materi:
    Teknik:

    1. Linear (garis)

    2. Blok (bidang warna)

    3. Pointilis (titik-titik)

    4. Aquarel (transparan)

  • No. 39: Disajikan gambar, peserta didik mengetahui contoh teknik dalam menggambar ragam hias.
    Materi:
    Identifikasi teknik:

    • Batik = teknik tutup celup

    • Ukiran = teknik pahat

    • Tenun = teknik anyam


9. Sampah dan Daur Ulang

Indikator:

  • No. 40: Peserta didik dapat memahami pengertian sampah menurut KBBI.
    Materi:
    Definisi KBBI: "Sampah adalah bahan yang tidak terpakai lagi atau sisa kegiatan manusia"

  • No. 41: Peserta didik dapat mengetahui dampak negatif sampah plastik bagi kehidupan.
    Materi:
    Dampak plastik:

    • Pencemaran tanah (butuh 100-500 tahun terurai)

    • Banjir (menyumbat saluran air)

    • Racun kimia (bisphenol-A)

  • No. 42: Peserta didik dapat memahami dampak sampah plastik terhadap satwa liar.
    Materi:
    Efek pada satwa:

    • Tertelan (penyu mengira plastik = ubur-ubur)

    • Terjerat (anjing laut di jaring nelayan)

    • Kerusakan habitat (mikroplastik di terumbu karang)

  • No. 43: Peserta didik dapat memahami pengertian sampah dari sumbernya.
    Materi:
    Klasifikasi sumber:

    • Domestik (rumah tangga)

    • Industri

    • Pertanian

    • Medis

  • No. 44: Peserta didik dapat memahami sifat dari sampah organik.
    Materi:
    Sifat organik:

    • Dapat terurai (sisa makanan, daun)

    • Bisa dijadikan kompos

    • Bau jika menumpuk


10. Pengelolaan Sampah

Indikator:

  • No. 45: Peserta didik memahami contoh penerapan reduce dalam kehidupan sehari-hari.
    Materi:
    Contoh reduce:

    • Tas belanja kain (ganti kantong plastik)

    • Botol minum isi ulang

    • Beli curah (tanpa kemasan)

  • No. 46: Peserta didik dapat menerapkan reuse dalam kehidupan sehari-hari.
    Materi:
    Contoh reuse:

    • Kaleng bekas jadi pot

    • Kertas koran untuk bungkus

    • Baju lama jadi lap

  • No. 47: Peserta didik memahami tujuan dari menekan sampah plastik.
    Materi:
    Tujuan utama:

    • Kurangi pencemaran

    • Hemat sumber daya

    • Lindungi ekosistem

  • No. 48: Peserta didik mampu menunjukkan hasil dari barang daur ulang sampah plastik.
    Materi:
    Hasil daur ulang:

    • Bijih plastik → ember

    • Serat polyester → kaos

    • Botol PET → kain fleece

  • No. 49: Disajikan gambar, peserta didik dapat menunjukkan hasil daur ulang sampah kertas.
    Materi:
    Produk kertas daur ulang:

    • Kertas kemasan

    • Karton telur

    • Buku catatan

  • No. 50: Disajikan gambar, peserta didik dapat mengetahui teknik pembuatan vas bunga dari kertas.
    Materi:
    Teknik paper quilling:

    1. Gulung strip kertas

    2. Rekatkan lapisan

    3. Bentuk silinder


11. Soal Uraian

Indikator:

  • No. 51: Peserta didik mampu menyebutkan jenis warna dalam seni rupa.
    Materi:
    Jenis warna:

    • Primer (merah, biru, kuning)

    • Sekunder (campuran primer)

    • Tersier (campuran sekunder+primer)

    • Netral (hitam, putih, abu-abu)

  • No. 52: Peserta didik dapat menyebutkan jenis simpul dalam seni rupa.
    Materi:
    Simpul dekoratif:

    • Simpul krawang

    • Simpul gantung

    • Simpul tali tambang

  • No. 53: Peserta didik mampu menjelaskan pengertian ragam hias figuratif.
    Materi:
    Ragam hias figuratif = motif berbentuk manusia/hewan yang distilir, contoh:

    • Wayang pada batik

    • Burung phoenix dalam ukiran Tionghoa

  • No. 54: Siswa dapat menyebutkan dampak negatif sampah plastik bagi kelestarian satwa liar.
    Materi:
    Dampak spesifik:

    • Kematian burung albatros (67% mengandung plastik di perut)

    • Penurunan populasi ikan paus

    • Kerusakan terumbu karang (+48% tertutup plastik)

  • No. 55: Peserta didik mampu menyebutkan contoh reduce dalam kehidupan sehari-hari.
    Materi:
    Contoh lanjutan:

    • Pakai sedotan stainless

    • Bawa kotak makan sendiri

    • Pilih produk isi ulang

thumbnail

Materi PSASP / ASAJ Seni Rupa SD Kelas VI

 BAB 1: UNSUR, PRINSIP, DAN RITME DALAM SENI RUPA


A. Unsur Seni Rupa

  1. Warna Tersier: Hasil campuran warna primer (merah, biru, kuning) dan sekunder (ungu, hijau, oranye).
    Contoh soal no 1: Warna tersier = cokelat (campuran oranye + biru).

  2. Sifat Warna (Intensity): Tingkat kemurnian/kecerahan warna (soal no 2).
    Contoh: Warna merah murni memiliki intensity tinggi.

  3. Tekstur:

    • Taktil: Bisa diraba (soal no 4).

    • Visual: Hanya terlihat (soal no 3).
      Jenis: Halus, kasar, alami, buatan.

B. Prinsip Seni Rupa

  1. Prinsip Dasar:

    • Komposisi, keseimbangan (soal no 5), ritme.
      Contoh: Keseimbangan simetris = objek sama di kedua sisi.

  2. Ritme: Pengulangan bentuk teratur (soal no 6-10).

    • Jenis: Statis, progresif, alternatif.

    • Langkah menggambar: Tentukan pola → sketsa → pengulangan.


BAB 2: IKATAN DAN SIMPUL MAKRAME

A. Teknik Ikatan

  1. Simpul Dasar:

    • Simpul Pangkal: Pondasi karya (soal no 11).

    • Simpul Sambung: Menyambung dua tali (soal no 12).

    • Contoh gambar: Simpul kepala burung (soal no 14).

  2. Bahan Makrame: Serat alami (rami, katun) (soal no 15).

    • Asal kata: Bahasa Arab "miqramah" (soal no 16).

B. Karya Makrame

  1. Contoh Karya:

    • Tas, gelang, hiasan dinding (soal no 17, 20).

    • Teknik: Simpul ganda, rantai (soal no 18-19).


BAB 3: ANYAMAN UNTUK SOUVENIR

A. Jenis Anyaman

  1. Bahan Alam:

    • Pandan, rotan, bambu (soal no 22-23).

    • Teknik: Lurus, kepar (soal no 24).

  2. Souvenir Anyaman:

    • Tempat pensil, keranjang (soal no 25).

    • Definisi: Penyilangan bahan berlawanan (soal no 21).


BAB 4: KESEIMBANGAN DAN PROPORSI

  1. Keseimbangan:

    • Radial: Berpusat di satu titik (soal no 27).

    • Ornamen: Hiasan untuk memperindah (soal no 28).

  2. Proporsi:

    • Titik pusat sebagai patokan ukuran (soal no 29).

    • Contoh gambar: Ragam hias geometris (soal no 30).


BAB 5: RAGAM HIAS

  1. Jenis Ragam Hias:

    • Flora, fauna, figuratif (soal no 35).

    • Stilasi: Penyederhanaan bentuk (soal no 36).

  2. Teknik Menggambar:

    • Linear, bidang (soal no 38).

    • Media: Pensil, kuas (soal no 37).


BAB 6: SAMPAH DAN KERAJINAN

A. Jenis Sampah

  1. Klasifikasi:

    • Organik: Mudah terurai (soal no 44).

    • Anorganik: Plastik (soal no 40-43).

  2. Dampak Plastik:

    • Pencemaran air, ancaman satwa (soal no 41-42, 54).

B. Pengelolaan Sampah

  1. 3R:

    • Reduce: Kurangi pemakaian (soal no 45, 55).

    • Reuse: Gunakan kembali (soal no 46).

    • Recycle: Daur ulang (soal no 48-50).


URAIAN

1. Jenis Warna dalam Seni Rupa

Tujuan: Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis warna.

Materi:
Warna dikelompokkan menjadi 3 jenis utama:

  1. Warna Primer: Warna dasar yang tidak bisa dihasilkan dari campuran warna lain.

    • Contoh: Merah, Biru, Kuning.

  2. Warna Sekunder: Hasil campuran dua warna primer.

    • Contoh: Ungu (Merah + Biru), Hijau (Biru + Kuning), Oranye (Merah + Kuning).

  3. Warna Tersier: Campuran warna primer dan sekunder.

    • Contoh: Cokelat (Oranye + Biru), Zaitun (Hijau + Merah).

Catatan:

  • Warna netral (hitam, putih, abu-abu) tidak termasuk dalam kelompok di atas.


2. Jenis Simpul dalam Seni Rupa (Makrame)

Tujuan: Peserta didik dapat menyebutkan jenis simpul dasar.

Materi:
Simpul digunakan dalam teknik makrame untuk membuat kerajinan tali. Jenis utama:

  1. Simpul Pangkal: Pondasi awal karya.

  2. Simpul Mati: Mengunci tali agar tidak lepas.

  3. Simpul Hidup: Bisa disesuaikan panjangnya.

  4. Simpul Rantai: Untuk pola dekoratif.

Contoh Aplikasi:

  • Gelang, hiasan dinding, tas.


3. Pengertian Ragam Hias Figuratif

Tujuan: Peserta didik mampu menjelaskan definisi ragam hias figuratif.

Materi:

  • Definisi: Ragam hias yang menggunakan motif makhluk hidup (manusia, hewan, atau gabungan keduanya).

  • Ciri Khas:

    • Bentuknya menyerupai objek asli atau distilasi (disederhanakan).

    • Contoh: Ukiran wayang, batik motif burung merak.

Perbedaan dengan Ragam Lain:

  • Flora: Motif tumbuhan.

  • Geometris: Motif garis dan bentuk abstrak.


4. Dampak Negatif Sampah Plastik bagi Satwa Liar

Tujuan: Siswa dapat menyebutkan dampaknya.

Materi:

  1. Terjebak:

    • Plastik mengganggu pergerakan hewan (contoh: penyu terjebak jaring).

  2. Tertelan:

    • Sampah plastik dikira makanan (contoh: burung laut memakan plastik).

  3. Keracunan:

    • Zat kimia plastik merusak organ hewan.

  4. Rusaknya Habitat:

    • Plastik mencemari laut dan hutan.

Data Pendukung:

  • Menurut PBB, 1 juta hewan laut mati tiap tahun akibat plastik.


5. Contoh Penerapan Reduce dalam Kehidupan Sehari-hari

Tujuan: Peserta didik mampu menyebutkan contoh reduce.

Materi:
Reduce = Mengurangi produksi sampah. Contoh:

  1. Membawa Tas Belanja Sendiri:

    • Mengganti kantong plastik dengan tas kain.

  2. Botol Minum Isi Ulang:

    • Tidak membeli air kemasan sekali pakai.

  3. Menghemat Kertas:

    • Memanfaatkan kedua sisi kertas.

  4. Memilih Produk Kemasan Besar:

    • Mengurangi sampah kemasan kecil.

LATIHAN