CUACA DAN IKLIM
A. Konsep Dasar Cuaca dan Iklim
Definisi
Cuaca (Weather): Kondisi atmosfer di suatu tempat dalam waktu yang singkat (beberapa jam hingga hari) yang bersifat dinamis dan mudah berubah. Contoh: Hari ini di Jakarta hujan.
Iklim (Climate): Rata-rata kondisi cuaca di suatu wilayah yang luas dalam jangka waktu yang panjang (minimal 30 tahun) dan bersifat stabil. Contoh: Indonesia beriklim tropis.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
Suhu Udara
Tekanan Udara
Kelembaban Udara
Curah Hujan
Angin
Penyinaran Matahari
Awan
Alat Ukur
Suhu: Termometer
Tekanan Udara: Barometer
Kelembaban: Higrometer
Curah Hujan: Ombrometer
Angin: Anemometer (kecepatan) dan Wind Vane (arah)
B. Faktor yang Memengaruhi Cuaca dan Iklim
Letak Astronomis (Lintang): Menentukan jumlah panas matahari yang diterima. Daerah khatulistiwa lebih panas daripada daerah kutub.
Ketinggian Tempat (Altitudo): Memengaruhi suhu dan tekanan udara.
Kondisi Geografis:
Permukaan Bumi: Daratan menyerap dan melepas panas lebih cepat daripada lautan.
Topografi: Lereng gunung menghadap angin (windward) lebih basah daripada lereng membelakangi angin (leeward).
Pengaruh Lautan: Arus laut (panas atau dingin) memengaruhi suhu dan kelembaban wilayah pesisir.
C. Menghitung Suhu Udara Berdasarkan Ketinggian
Suhu udara berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter, suhu udara rata-rata turun sekitar 0,6°C - 0,65°C. Rumus yang digunakan:
T = T₀ - ( (H / 100) × Gradien Termis )
Keterangan:
T: Suhu yang dicari (°C)
T₀: Suhu di ketinggian 0 meter (permukaan laut) (°C)
H: Ketinggian tempat (meter)
Gradien Termis: Biasanya 0,6°C per 100 meter
Contoh Soal:
Suhu di pantai (0 mdpl) adalah 30°C. Berapakah suhu udara di puncak sebuah gunung yang memiliki ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut?
Jawaban:
T₀ = 30°C
H = 1.500 m
Gradien Termis = 0,6°C / 100m
T = 30°C - ( (1.500 m / 100 m) × 0,6°C )
T = 30°C - (15 × 0,6°C)
T = 30°C - 9°C
T = 21°C
Jadi, suhu di puncak gunung tersebut diperkirakan 21°C.
D. Klasifikasi Iklim (Kaitannya dengan Ketinggian dan Vegetasi)
Ketinggian memengaruhi suhu, yang pada akhirnya menentukan zona iklim dan vegetasi yang tumbuh. Berikut klasifikasi iklim menurut Junghuhn yang sangat relevan:
Zona Iklim Panas (0 - 600 mdpl)
Suhu: 22°C - 26,3°C
Vegetasi: Tanaman budidaya dataran rendah. Contoh: Padi, tebu, kelapa, jagung, karet.
Zona Iklim Sedang (600 - 1.500 mdpl)
Suhu: 17,1°C - 22°C
Vegetasi: Tanaman budidaya dataran tinggi. Contoh: Teh, kopi, kina, sayuran (kubis, wortel).
Zona Iklim Sejuk (1.500 - 2.500 mdpl)
Suhu: 11,1°C - 17,1°C
Vegetasi: Hutan tanaman konifer (pinus, cemara). Tanaman budidaya sudah sangat terbatas.
Zona Iklim Dingin (> 2.500 mdpl)
Suhu: < 11,1°C
Vegetasi: Lumut dan vegetasi alpin (tumbuhan yang mampu bertahan di suhu dingin dan angin kencang). Tidak ada tanaman budidaya.
E. Permasalahan Terkait Cuaca dan Iklim
Perubahan Iklim (Climate Change)
Penyebab: Peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (CO₂, Metana) akibat aktivitas industri, deforestasi, dan transportasi.
Dampak:
Pemanasan Global: Mencairnya es di kutub dan naiknya permukaan air laut.
Anomali Cuaca: Musim yang tidak menentu, kekeringan panjang, dan badai yang lebih intens.
Gangguan Pertanian: Gagal panen akibat pola hujan yang berubah.
Bencana Hidrometeorologi
Banjir: Disebabkan oleh curah hujan ekstrem dan berkurangnya daerah resapan air.
Kekeringan: Periode tanpa hujan yang panjang, diperparah oleh perubahan iklim.
Tanah Longsor: Dipicu oleh curah hujan tinggi pada lereng yang tidak stabil.
Angin Topan / Badai: Terjadi karena perbedaan tekanan udara yang ekstrem.
Pencemaran Udara
Penyebab: Asap kendaraan, asap industri, dan kebakaran hutan.
Dampak:
Gangguan Kesehatan: ISPA, asma, dan penyakit paru-paru.
Hujan Asam: Merusak ekosistem dan bangunan.
Polusi Cahaya & Polusi Suara (di perkotaan).
Gangguan pada Sektor Maritim
Gelombang Tinggi: Mengancam keselamatan transportasi laut.
Pemutihan Terumbu Karang (Coral Bleaching): Disebabkan oleh kenaikan suhu permukaan laut.
Asidifikasi Laut: Penyerapan CO₂ berlebihan membuat laut lebih asam, mengganggu kehidupan biota laut.
F. Upaya Penanggulangan
Mitigasi Perubahan Iklim:
Transisi ke energi terbarukan (surya, angin, air).
Penghijauan (reboisasi) dan mencegah deforestasi.
Meningkatkan efisiensi energi.
Adaptasi:
Membangun infrastruktur tahan bencana (tanggul, sistem peringatan dini).
Mengembangkan varietas tanaman tahan kekeringan atau banjir.
Pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan (waduk, biopori).
Kebijakan dan Kesadaran Global:
Menaati kesepakatan internasional seperti Perjanjian Paris.
Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya lingkungan.
Menerapkan sistem ekonomi sirkular dan mengurangi sampah.
A. Pengertian Dasar
Penduduk adalah sekelompok orang yang menetap di suatu wilayah atau negara dalam batas waktu tertentu.
Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan, termasuk ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana populasi berubah dari waktu ke waktu akibat kelahiran, kematian, dan migrasi.
I. DINAMIKA PENDUDUK (PERUBAHAN JUMLAH PENDUDUK)
Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama:
A. Kelahiran (Fertilitas/Natalitas)
Pengertian: Angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir hidup.
Faktor Pendorong Tingginya Fertilitas:
Pernikahan usia muda.
Anggapan banyak anak banyak rezeki.
Kurangnya pengetahuan tentang keluarga berencana (KB).
Faktor Penghambat Fertilitas:
Program Keluarga Berencana (KB) yang efektif.
Kesadaran akan biaya hidup dan pendidikan anak.
Perempuan yang berkarir dan menunda pernikahan.
Rumus Penting:
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR): Jumlah kelahiran per 1000 penduduk per tahun.
B. Kematian (Mortalitas)
Pengertian: Angka yang menunjukkan jumlah kematian.
Faktor Pendorong Tingginya Mortalitas:
Fasilitas kesehatan yang buruk.
Wabah penyakit, bencana alam, dan konflik.
Kemiskinan dan kekurangan gizi.
Faktor Penghambat Mortalitas:
Kemajuan ilmu kedokteran dan teknologi kesehatan.
Perbaikan gizi dan sanitasi lingkungan.
Kesadaran akan pola hidup sehat.
Rumus Penting:
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR): Jumlah kematian per 1000 penduduk per tahun.
C. Migrasi (Perpindahan Penduduk)
Pengertian: Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
Jenis-Jenis Migrasi:
Migrasi Internasional: Perpindahan antar negara.
Imigrasi: Masuk ke suatu negara.
Emigrasi: Keluar dari suatu negara.
Migrasi Internal: Perpindahan dalam satu negara.
Urbanisasi: Dari desa ke kota.
Transmigrasi: Dari pulau padat ke pulau jarang penduduk.
Ruralisasi: Dari kota kembali ke desa.
Faktor Penyebab Migrasi:
Faktor Penarik (Pull Factors): Lapangan kerja, pendidikan yang lebih baik, fasilitas yang lengkap di daerah tujuan.
Faktor Pendorong (Push Factors): Pengangguran, konflik, bencana alam, keterbatasan fasilitas di daerah asal.
D. Rumus Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan Penduduk Alami: (Kelahiran - Kematian)
Pertumbuhan Penduduk Total: (Kelahiran - Kematian) + (Imigrasi - Emigrasi)
Pertumbuhan Penduduk Eksponensial: Digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk di masa depan.
II. KOMPOSISI PENDUDUK (STRUKTUR PENDUDUK)
Komposisi penduduk menggambarkan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.
A. Komposisi Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
Piramida Penduduk: Grafik yang menunjukkan komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin.
Jenis-Jenis Piramida Penduduk:
Expansive (Muda): Basis lebar, menunjukkan tingginya angka kelahiran. Contoh: Negara berkembang (Indonesia, India).
Constrictive (Tua): Basis menyempit, menunjukkan rendahnya angka kelahiran. Contoh: Negara maju (Jepang, Jerman).
Stationary (Stasioner): Hampir sama untuk setiap kelompok usia, menunjukkan angka kelahiran dan kematian yang seimbang.
B. Komposisi Berdasarkan Pendidikan
Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan (Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi).
Penting untuk mengukur Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
C. Komposisi Berdasarkan Mata Pencaharian
Distribusi penduduk berdasarkan sektor ekonomi (Pertanian, Industri, Jasa, dll.).
Menunjukkan struktur ekonomi suatu wilayah.
III. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN
A. Ledakan Penduduk (Population Explosion)
Terjadi ketika pertumbuhan penduduk sangat pesat dan tidak terkendali.
Dampak: Tekanan pada sumber daya alam, pengangguran, pemukiman kumuh.
B. Kepadatan Penduduk Tidak Merata
Konsentrasi penduduk tinggi di perkotaan, sementara pedesaan sepi.
Menyebabkan kesenjangan pembangunan antara desa dan kota.
C. Kuantitas vs Kualitas Penduduk
Jumlah penduduk besar tetapi tidak diimbangi dengan kualitas (kesehatan, pendidikan, keterampilan) dapat menjadi beban (menjadi liability).
Sebaliknya, penduduk yang berkualitas adalah aset (asset) bagi pembangunan.
D. Permasalahan Lainnya:
Tingginya Angka Ketergantungan (Dependency Ratio).
Bonus Demografi: Keuntungan ekonomi ketika proporsi penduduk usia produktif lebih besar daripada usia tidak produktif.
Pencemaran lingkungan dan degradasi lahan.
IV. UPAYA MENGATASI MASALAH KEPENDUDUKAN
A. Kebijakan dan Program Pemerintah
Program Keluarga Berencana (KB) untuk mengendalikan kelahiran.
Program Transmigrasi untuk meratakan persebaran penduduk.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan melalui anggaran dan program yang memadai.
Menciptakan lapangan kerja dan mendukung industrialisasi.
B. Peran Masyarakatakat
Kesadaran untuk berkeluarga kecil yang sehat dan sejahtera.
Meningkatkan keterampilan diri (skill) untuk menjadi tenaga kerja yang kompeten.
Mendukung dan berpartisipasi dalam program-program pemerintah.
V. MANFAAT MEMPELAJARI KEPENDUDUKAN
Perencanaan Pembangunan: Data kependudukan digunakan untuk merencanakan pembangunan di berbagai sektor (pendidikan, kesehatan, perumahan, infrastruktur).
Kebijakan Sosial dan Ekonomi: Membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan ketenagakerjaan, jaminan sosial, dan pensiun.
Prediksi Masa Depan: Memproyeksikan kebutuhan masa depan dan mengidentifikasi potensi masalah seperti bonus demografi.
Soal Isian Singkat: Cuaca, Iklim, dan Permasalahannya
Ilmu yang mempelajari tentang kondisi cuaca rata-rata dalam jangka waktu yang panjang disebut ilmu ....
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut ....
Setiap kenaikan 100 meter, suhu udara rata-rata turun sebesar .... °C.
Faktor utama yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis adalah letak ....
Berdasarkan klasifikasi Junghuhn, zona dengan ketinggian 0 - 600 mdpl dan vegetasi seperti padi dan kelapa disebut zona ....
Peristiwa banjir dan kekeringan merupakan contoh bencana yang digolongkan sebagai bencana ....
Gas utama yang menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global adalah .... (sebutkan satu)
Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan beralih ke energi surya termasuk jenis upaya ....
Lereng gunung yang tidak menerima hujan karena terhalang oleh pegunungan disebut lereng ....
Alat untuk mengukur jumlah curah hujan adalah ....
Jika suhu di pantai (0 mdpl) adalah 30°C, maka suhu di ketinggian 2.000 mdpl diperkirakan adalah .... °C. (gunakan gradien termis 0,6°C/100m)
Peningkatan keasaman air laut akibat penyerapan karbon dioksida berlebih disebut ....
Jenis vegetasi yang dapat tumbuh di zona dingin (>2.500 mdpl) menurut Junghuhn adalah ....
Perubahan pola dan intensitas curah hujan akibat pemanasan global dapat menyebabkan gangguan pada sektor ....
Tindakan menanam varietas padi yang tahan kekeringan merupakan bentuk .... terhadap perubahan iklim.
Soal Isian Singkat Materi Kependudukan
1. Ilmu yang mempelajari tentang dinamika kependudukan disebut ....
2. Angka yang menunjukkan jumlah kelahiran hidup per 1000 penduduk dalam satu tahun dikenal dengan singkatan ....
3. Perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mencari pekerjaan disebut ....
4. Faktor yang menyebabkan seseorang tertarik untuk pindah ke suatu daerah, seperti tersedianya lapangan kerja, disebut faktor ....
5. Grafik batang yang menggambarkan komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin disebut ....
6. Jenis piramida penduduk yang dasar nya lebar dan puncaknya runcing, menggambarkan angka kelahiran yang tinggi, adalah piramida ....
7. Program pemerintah yang memindahkan penduduk dari pulau yang padat ke pulau yang jarang penduduk dalam satu negara disebut ....
8. Istilah untuk menyatakan masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain adalah ....
9. Rasio yang menghitung perbandingan antara jumlah penduduk usia tidak produktif dengan usia produktif disebut ....
10. Pertumbuhan penduduk yang hanya memperhitungkan selisih antara kelahiran dan kematian disebut pertumbuhan penduduk ....
11. Fenomena ketika proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar daripada usia tidak produktif dalam suatu populasi disebut ....
12. Perpindahan penduduk dari kota kembali ke desa disebut ....
13. Angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun dikenal dengan singkatan ....
14. Sebutan untuk penduduk yang keluar dari suatu negara untuk menetap di negara lain adalah ....
15. Ledakan jumlah penduduk yang sangat pesat dan tidak terkendali dikenal dengan istilah ....