


Dinamika Interaksi antar Ruang dalam Perekonomian secara Regional maupun Global
A. Konsep Dasar Interaksi Ekonomi Antarruang
Definisi:
Proses saling ketergantungan dan pengaruh-mempengaruhi antar wilayah melalui aliran:
Barang dan jasa
Modal dan investasi
Tenaga kerja
Teknologi dan informasi
Teori Pendukung:
Teori Lokasi (Weber)
Teori Kutub Pertumbuhan (Perroux)
Teori Ketergantungan (Core-Periphery)
B. Interaksi Ekonomi dalam Skala Regional
1. Contoh di ASEAN
Kawasan Ekonomi Khusus (Batam, Bintan, Karimun)
Segitiga Pertumbuhan (SIJORI: Singapura-Johor-Riau)
Proyek Trans-ASEAN (Jaringan jalan, rel, dan listrik)
Dampak:
✓ Peningkatan perdagangan intra-ASEAN (+25% sejak 2015)
✓ Alih teknologi dari Singapura ke Indonesia
✓ Persaingan tenaga kerja terampil
2. Pola Interaksi Regional
Pola | Contoh | Karakteristik |
---|---|---|
Hub-Spoke | Jakarta sebagai hub ekonomi | Konsentrasi di ibu kota |
Network | Kawasan SOSEK Maluku | Konektivitas multipusat |
Cluster | Kawasan industri Jababeka | Spesialisasi produksi |
C. Interaksi Ekonomi dalam Skala Global
1. Bentuk Interaksi Global
Perdagangan Internasional (Ekspor CPO, impor gandum)
Rantai Pasok Global (Produksi iPhone melibatkan 43 negara)
Aliran Investasi (Investasi China di Indonesia meningkat 320% sejak 2015)
2. Organisasi Pengaruh
WTO: Aturan perdagangan global
IMF: Stabilitas keuangan
G20: Koordinasi ekonomi dunia
Studi Kasus:
Dampak Perang Rusia-Ukraina → Krisis pangan global
Kebijakan China Belt Road Initiative → Infrastruktur di 140 negara
D. Faktor Pendukung Interaksi Global
1. Faktor Pendukung
✓ Teknologi Transportasi (Kapal container, pesawat kargo)
✓ Revolusi Digital (E-commerce cross-border)
✓ Kebijakan Liberalisasi (FTA, MEA)
2. Faktor Penghambat
✗ Proteksionisme (Tarif impor, kuota)
✗ Konflik Politik (Sanksi ekonomi)
✗ Ketimpangan Teknologi
E. Dampak Interaksi Ekonomi Global
Positif:
Pertumbuhan ekonomi (+5.2% di negara berkembang)
Transfer teknologi
Diversifikasi produk
Negatif:
Ketergantungan ekonomi
Kerusakan lingkungan
Eksploitasi tenaga kerja
F. Aktivitas Pembelajaran
1. Analisis Kasus
"Bagaimana krisis chip global 2021 mempengaruhi industri elektronik Indonesia?"
2. Simulasi Perdagangan
Role play sebagai eksportir CPO menghadapi kebijakan Uni Eropa
3. Proyek Riset
Buat peta jaringan rantai pasok produk lokal ke pasar global
LATIHAN
Dinamika Interaksi antar Ruang dalam Perekonomian Indonesia
A. Konsep Dasar Interaksi Antarruang
Definisi:
Proses saling mempengaruhi antara satu wilayah dengan wilayah lain melalui pergerakan barang, jasa, informasi, dan manusia yang berdampak pada kegiatan ekonomi.
Faktor Pendorong Interaksi:
Perbedaan Sumber Daya (Daerah pegunungan vs pesisir)
Kebutuhan Saling Melengkapi (Daerah pertanian butuh industri pengolahan)
Kemudahan Transfer (Infrastruktur transportasi dan komunikasi)
Kebijakan Pemerintah (Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi)
B. Bentuk Interaksi Ekonomi Antarruang di Indonesia
1. Perdagangan Antarwilayah
Contoh:
Pengiriman beras dari Jawa ke NTT
Ekspor kopi Aceh ke Amerika melalui Pelabuhan Belawan
Dampak:
Pemerataan ketersediaan barang
Peningkatan nilai tambah produk
2. Mobilitas Tenaga Kerja
Contoh:
Migrasi pekerja dari Jawa ke perkebunan kelapa sawit di Riau
Urbanisasi ke Jakarta untuk pekerjaan sektor jasa
Dampak:
Pengurangan pengangguran di daerah asal
Tekanan sosial di daerah tujuan
3. Aliran Investasi
Contoh:
Pembangunan pabrik semen di Pati (Jateng) oleh investor Jawa Timur
Pembukaan cabang bank nasional di Papua
Dampak:
Penyerapan tenaga kerja lokal
Peningkatan PDRB daerah
C. Pola Interaksi Ekonomi Antarruang
1. Pola Konsentris (Jakarta dan Sekitarnya)
Pusat ekonomi di Jakarta menyebar ke Bodetabek
Menciptakan wilayah metropolitan Jabodetabek
2. Pola Linear (Pantura Jawa)
Jalur ekonomi sepanjang pantai utara Jawa
Menghubungkan pusat industri dari Banten hingga Surabaya
3. Pola Nodal (Kawasan Timur Indonesia)
Pusat-pusat pertumbuhan seperti Makassar dan Manado
Menjadi simpul distribusi untuk wilayah kepulauan
D. Dampak Interaksi Antarruang
1. Dampak Positif
Pemerataan pembangunan ekonomi
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Transfer teknologi dan pengetahuan
Penguatan ketahanan pangan nasional
2. Dampak Negatif
Ketimpangan pembangunan (Jawa vs Papua)
Degradasi lingkungan akibat eksploitasi sumber daya
Kepadatan penduduk di perkotaan
Hilangnya identitas lokal karena pengaruh budaya luar
E. Studi Kasus
1. Tol Trans Jawa
Fakta: 1.167 km menghubungkan Merak-Banyuwangi
Dampak:
Waktu distribusi barang berkurang 50%
Harga logistik turun 15-20%
2. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati)
Fakta: Dibangun untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta
Dampak:
Pusat pertumbuhan baru di Majalengka
Pengembangan kawasan industri penerbangan

Pusat Keunggulan Ekonomi
A. Konsep Pusat Keunggulan Ekonomi
Definisi:
Wilayah atau kawasan yang menjadi penggerak utama perekonomian suatu negara karena memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.
Ciri-ciri:
Memiliki sumber daya unggulan (alam, manusia, atau teknologi)
Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi regional/nasional
Memiliki dampak multiplier effect terhadap wilayah sekitarnya
B. Contoh Pusat Keunggulan Ekonomi di Indonesia
1. Kawasan Industri Jababeka (Cikarang, Jawa Barat)
Keunggulan:
Kawasan industri terintegrasi terbesar di ASEAN
Tempat beroperasinya 1,800 perusahaan multinasional
Infrastruktur lengkap (jalan tol, listrik, air bersih)
Dampak:
Menyerap 500,000 tenaga kerja
Menyumbang 12% PDB sektor manufaktur Indonesia
2. Batam (Kawasan Ekonomi Khusus)
Keunggulan:
Lokasi strategis di jalur pelayaran internasional
Fasilitas bea cukai dan pajak khusus
Pusat industri elektronik dan galangan kapal
Dampak:
Ekspor mencapai USD 12 miliar (2023)
Pertumbuhan ekonomi 7,2% (di atas rata-rata nasional)
3. Bali (Pariwisata Budaya)
Keunggulan:
Branding internasional sebagai destinasi wisata premium
Seni dan budaya yang unik
Infrastruktur pariwisata kelas dunia
Dampak:
Menyumbang 30% PDB pariwisata nasional
80% penduduk bekerja di sektor terkait pariwisata
C. Faktor Pembentuk Pusat Keunggulan
Sumber Daya Alam (Contoh: Dumai - Pusat pengolahan minyak)
Sumber Daya Manusia (Contoh: Bandung - Kota kreatif)
Lokasi Strategis (Contoh: Tanjung Priok - Pelabuhan tersibuk)
Kebijakan Pemerintah (Contoh: KEK Tanjung Lesung)
Teknologi (Contoh: Kota Tangerang - Pusat industri 4.0)
D. Dampak Pusat Keunggulan Ekonomi
1. Dampak Positif:
Peningkatan lapangan kerja
Pertumbuhan ekonomi daerah
Alih teknologi dan pengetahuan
Pembangunan infrastruktur
2. Dampak Negatif:
Ketimpangan pembangunan dengan wilayah sekitarnya
Kerusakan lingkungan (industrialisasi)
Perubahan sosial budaya (westernisasi)
Urbanisasi massal

Ekonomi Kreatif dan Digital
A. Pengertian Ekonomi Kreatif dan Digital
Ekonomi Kreatif:
Sektor ekonomi yang mengandalkan ide, kreativitas, dan pengetahuan sebagai aset utama.
Contoh: Seni, desain, musik, film, kuliner, fashion, dan penerbitan.
Ekonomi Digital:
Aktivitas ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital dan internet.
Contoh: E-commerce, fintech, aplikasi ride-hailing, dan cloud computing.
B. Potensi Ekonomi Kreatif dan Digital di Indonesia
1. Ekonomi Kreatif
Kontribusi terhadap PDB: 7,4% (2023), dengan subsektor terbesar yaitu kuliner, fashion, dan kerajinan.
Tenaga Kerja: Menyerap 17% total pekerja di Indonesia.
Ekspor: Produk kreatif seperti batik, songket, dan kerajinan tangan diminati pasar global.
2. Ekonomi Digital
Nilai Pasar: Diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada 2025 (terbesar di Asia Tenggara).
Startup Unicorn: Indonesia memiliki 5 unicorn (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO).
Pertumbuhan Pengguna Internet: 212 juta pengguna (2023), mendorong bisnis online.
C. Dampak terhadap Pembangunan Nasional
1. Ekonomi Kreatif
Meningkatkan Nilai Budaya: Memperkenalkan kekayaan lokal ke dunia internasional.
UMKM Berkembang: Pelaku kreatif seperti pengrajin dan desainer mendapat pasar lebih luas.
2. Ekonomi Digital
Efisiensi Bisnis: Transaksi lebih cepat, biaya operasional berkurang.
Inklusi Keuangan: Masyarakat pedesaan terhubung dengan layanan perbankan digital.
Lapangan Kerja Baru: Muncul profesi seperti content creator, digital marketer, dan data scientist.
D. Tantangan dan Solusi
1. Ekonomi Kreatif
Tantangan:
Pembajakan hak cipta (misalnya, desain atau musik ilegal).
Akses modal terbatas bagi pelaku kreatif.
Solusi:
Perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang lebih ketat.
Program pendanaan khusus dari pemerintah (contoh: Kredit Usaha Rakyat/KUR).
2. Ekonomi Digital
Tantangan:
Kesenjangan digital (masyarakat pedesaan sulit mengakses internet).
Keamanan siber (penipuan online, kebocoran data).
Solusi:
Pembangunan infrastruktur internet di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).
Edukasi literasi digital bagi masyarakat.
E. Studi Kasus
Sukses: Batik Indonesia yang dipasarkan melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.
Tantangan: Kasus penipuan online meningkat selama pandemi.
F. Aktivitas Pembelajaran
Diskusi Kelompok: "Bagaimana ekonomi kreatif dan digital bisa mengurangi pengangguran?"
Proyek: Buat proposal bisnis kreatif/digital sederhana (contoh: toko online atau brand lokal).
Analisis Data: Cari tren bisnis digital yang sedang berkembang di Indonesia.
Peran ASEAN dalam Perekonomian
A. Pengertian ASEAN
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah organisasi regional yang didirikan pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok oleh 5 negara pendiri (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand).
Tujuan ASEAN:
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan.
Meningkatkan stabilitas politik dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Menjalin kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang.
Anggota ASEAN saat ini: 10 negara (termasuk Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja).
B. Peran ASEAN dalam Perekonomian Global
1. Integrasi Ekonomi Kawasan
AFTA (ASEAN Free Trade Area):
Meningkatkan perdagangan bebas antarnegara ASEAN dengan mengurangi tarif bea masuk.
Contoh: Produk Indonesia seperti CPO (minyak sawit) dan tekstil lebih mudah masuk ke pasar ASEAN.
AEC (ASEAN Economic Community):
Membentuk pasar tunggal dan basis produksi terintegrasi sejak 2015.
Memudahkan arus barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil.
2. Peningkatan Perdagangan & Investasi
ASEAN adalah ekonomi terbesar ke-5 dunia (setelah AS, China, Jepang, Jerman).
Nilai perdagangan intra-ASEAN mencapai USD 900 miliar (2023).
Investasi asing langsung (FDI) ke ASEAN tumbuh pesat, terutama di sektor manufaktur dan digital.
3. Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Kawasan ASEAN menjadi tujuan investasi global karena:
Upah tenaga kerja kompetitif.
Infrastruktur yang berkembang (pelabuhan, jalan tol, konektivitas digital).
Pasar konsumen besar (650 juta penduduk).
4. Kerja Sama Sektor Strategis
Ketahanan Pangan: Cadangan beras ASEAN (ASEAN+3 Emergency Rice Reserve).
Energi Terbarukan: Proyek pembangkit listrik tenaga surya lintas negara.
Ekonomi Digital: ASEAN Digital Economy Framework (potensi nilai USD 1 triliun pada 2030).
C. Manfaat ASEAN bagi Indonesia
Ekspor meningkat → Produk Indonesia seperti karet, kopi, dan batik lebih mudah dijual ke negara ASEAN.
Investasi masuk → Perusahaan asing membuka pabrik di Indonesia (contoh: Hyundai di Cikarang).
Pariwisata berkembang → Visa-free travel untuk warga ASEAN meningkatkan kunjungan turis.
Transfer teknologi → Kerja sama pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
D. Tantangan ASEAN di Bidang Ekonomi
Ketimpangan Ekonomi → Singapura sangat maju, sementara Laos dan Myanmar masih tertinggal.
Persaingan dengan China & India → Banyak investor memilih kedua negara tersebut.
Konflik Laut China Selatan → Memengaruhi stabilitas perdagangan maritim.
Proteksionisme → Beberapa negara masih membatasi impor untuk melindungi industri lokal.
E. Studi Kasus
Sukses: Konektivitas Jalur Kereta Api Jakarta-Bandung (didukung investasi China-ASEAN).
Tantangan: Sengketa batas laut antara Indonesia dan Vietnam memengaruhi kerja sama perikanan.