Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Materi PSTS IPA Kelas 7

INDIKATOR 1: Cabang-Cabang Ilmu Sains

Materi: Sains (Ilmu Pengetahuan Alam) terbagi menjadi beberapa cabang:

  • Fisika: Mempelajari gaya, energi, gerak, listrik, magnet, cahaya, dan suara.

    • Contoh ilmuwan: Isaac Newton (gravitasi), Albert Einstein (relativitas).

  • Kimia: Mempelajari komposisi, struktur, sifat, dan perubahan zat.

    • Contoh ilmuwan: Marie Curie (radioaktivitas), Antoine Lavoisier (hukum kekekalan massa).

  • Biologi: Mempelajari makhluk hidup (manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme) dan kehidupannya.

    • Contoh ilmuwan: Charles Darwin (evolusi), Robert Hooke (sel).

  • Astronomi: Mempelajari benda-benda langit (bintang, planet, komet, galaksi).

    • Contoh ilmuwan: Galileo Galilei (teleskop), Nicolaus Copernicus (model heliosentris).

  • Geologi: Mempelajari bumi, termasuk batuan, mineral, dan proses pembentukan bumi.

    • Contoh ilmuwan: James Hutton (bapak geologi modern).

INDIKATOR 2: Fungsi dan Gambar Alat Laboratorium

Materi: Beberapa alat lab dan fungsinya:

  • Gelas Ukur: Untuk mengukur volume larutan tidak secara teliti.

  • Neraca/Timbangan: Untuk mengukur massa benda.

  • Termometer: Untuk mengukur suhu.

  • Pembakar Spiritus: Sumber panas untuk memanaskan bahan.

  • Kaki Tiga dan Kasa: Penyangga saat memanaskan dengan pembakar spiritus.

  • Tabung Reaksi: Tempat mereaksikan bahan dalam jumlah kecil.

INDIKATOR 3: Simbol Keselamatan Laboratorium

Materi: Arti simbol-simbol bahaya:

  • Mudah Terbakar: Bahan yang mudah menyala.

  • Korosif: Bahan yang dapat merusak kulit dan logam.

  • Beracun: Bahan yang berbahaya jika tertelan, terhirup, atau tersentuh.

  • Bahaya Biologis: Berhubungan dengan bahan biologis (bakteri, virus).

  • Explosive (Mudah Meledak): Bahan yang tidak stabil dan dapat meledak.

INDIKATOR 4 & 5: Langkah-Langkah Metode Ilmiah

Materi: Urutan langkah metode ilmiah:

  1. Observasi (Pengamatan): Melihat suatu fenomena.

  2. Rumusan Masalah: Membuat pertanyaan dari hasil observasi (Mengapa? Bagaimana?).

  3. Hipotesis: Memberikan dugaan sementara jawaban atas rumusan masalah.

  4. Eksperimen: Melakukan percobaan untuk menguji hipotesis.

  5. Analisis Data: Mengolah data hasil eksperimen (tabel, grafik).

  6. Kesimpulan: Menjawab apakah hipotesis diterima atau ditolak.

INDIKATOR 6 & 7: Besaran Pokok dan Turunan

Materi:

  • Besaran Pokok: Besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu.

    • Contoh: Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K).

  • Besaran Turunan: Besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

    • Contoh:

      • Luas = panjang x lebar → m² (diturunkan dari besaran panjang).

      • Volume = panjang x lebar x tinggi → m³ (diturunkan dari besaran panjang).

      • Massa Jenis = massa / volume → kg/m³ (diturunkan dari massa dan panjang).

INDIKATOR 8 & 9: Pengukuran Panjang dan Massa

Materi:


  • Mistar: Perhatikan skala terkecil (biasanya 1 mm atau 0,1 cm). Hasil ukur = angka yang ditunjuk.

  • Neraca: Pastikan jarum di nol sebelum menimbang. Baca skala yang ditunjuk oleh jarum.

  • Jangka Sorong: (Untuk indikator 24) Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x 0,01 cm).

INDIKATOR 10: Konsentrasi Larutan

Materi: Konsentrasi menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. Rumus sederhana:
Konsentrasi = Massa Zat Terlarut (gram) / Volume Larutan (Liter)

  • *Contoh: Jika 10 gram gula dilarutkan dalam 2 liter air, konsentrasinya adalah 10 g / 2 L = 5 g/L.*

INDIKATOR 11 & 12: Pengertian dan Susunan Partikel Zat

Materi:

  • Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

  • Partikel: Zat tersusun atas partikel-partikel kecil yang selalu bergerak.

    • Padat: Partikel teratur, rapat, dan hanya bergetar di tempat.

    • Cair: Partikel agak renggang, dapat bergerak bebas terbatas.

    • Gas: Partikel sangat renggang, bergerak sangat bebas dan cepat.


INDIKATOR 13: Difusi

Materi: Difusi adalah peristiwa percampuran partikel suatu zat karena gerakannya yang acak dari konsentrasi tinggi ke rendah.

  • Contoh:

    • Aroma parfum menyebar ke seluruh ruangan.

    • Tetes tinta menyebar dalam air.

    • Gula yang dimasukkan ke dalam teh lama-lama menjadi manis seluruhnya.

INDIKATOR 14: Perubahan Wujud yang Melepas Kalor

Materi: Perubahan wujud yang melepaskan kalor (energi) ke lingkungan:

  • Membeku: Cair → Padat (contoh: air menjadi es)

  • Mengembun: Gas → Cair (contoh: uap air menjadi titik embun di gelas)

  • Mengkristal/Deposisi: Gas → Padat (contoh: uap air menjadi salju)


INDIKATOR 15: Meniskus

Materi: Meniskus adalah bentuk permukaan zat cair dalam tabung.

  • Meniskus Cekung (contoh: air): Terjadi karena gaya adhesi (tarik-menarik antara zat cair dan dinding tabung) lebih besar daripada gaya kohesi (tarik-menarik antar partikel zat cair itu sendiri).

  • Meniskus Cembung (contoh: raksa): Terjadi karena gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi.


INDIKATOR 16: Titik Lebur dan Energi

Materi: Setiap zat memiliki titik lebur tertentu. Zat membutuhkan energi kalor untuk meleleh (berubah dari padat ke cair). Semakin tinggi titik leburnya, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk melelehkannya.

  • Contoh: Es (titik lebur 0°C) lebih mudah meleleh daripada besi (titik lebur 1538°C).

INDIKATOR 17 & 18: Perubahan Fisika dan Kimia

Materi:

  • Perubahan Fisika: Perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Hanya perubahan bentuk, wujud, atau ukuran.

    • Ciri: Dapat kembali ke bentuk semula.

    • Contoh: Es mencair, kertas disobek, kayu dipotong, gelas pecah.

  • Perubahan Kimia: Perubahan yang menghasilkan zat baru dengan sifat yang berbeda.

    • Ciri: Disertai tanda-tanda seperti perubahan warna, suhu, terbentuknya endapan, atau gas.

    • Contoh: Besi berkarat, kayu dibakar, nasi menjadi basi, fotosintesis.

INDIKATOR 19 & 20: Massa Jenis dan Penerapannya

Materi:

  • Massa Jenis (ρ) adalah kerapatan suatu zat.

    • Rumus: ρ = m / V (massa dibagi volume).

    • Satuan: g/cm³ atau kg/m³.

  • Hukum Archimedes: Terapung, melayang, atau tenggelamnya benda bergantung pada massa jenisnya.

    • Terapung: Jika ρ benda < ρ zat cair

    • Melayang: Jika ρ benda = ρ zat cair

    • Tenggelam: Jika ρ benda > ρ zat cair

    • Contoh: Gabus (ρ kecil) terapung di air, besi (ρ besar) tenggelam.

INDIKATOR 21: Nama Ilmuwan dan Bidangnya

Materi: Kembali ke poin Indikator 1. Hafalkan nama ilmuwan dan bidangnya.

INDIKATOR 22: Hipotesis dan Variabel

Materi:

  • Hipotesis: Dugaan sementara yang logis dan dapat diuji.

  • Variabel:

    • Bebas: Yang diubah-ubah.

    • Terikat: Yang diukur dan dipengaruhi variabel bebas.

    • Kontrol: Yang dibuat sama untuk semua percobaan.

INDIKATOR 23: Pasangan Besaran, Satuan, dan Alat Ukur

Materi: Hafalkan tabel besaran pokok (lihat Indikator 6 & 7).

  • Contoh Pasangan:

    • Besaran: Panjang → Satuan: meter → Alat Ukur: Mistar

    • Besaran: Massa → Satuan: kilogram → Alat Ukur: Neraca

    • Besaran: Waktu → Satuan: sekon → Alat Ukur: Stopwatch

INDIKATOR 24: Membaca Jangka Sorong

Materi:

  • Cara Membaca:

    1. Baca skala utama (dalam cm).

    2. Baca skala nonius yang segaris dengan skala utama (setiap garis = 0,01 cm).

    3. Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius × 0,01 cm)

INDIKATOR 25: Menghitung Laju Pertumbuhan

Materi:

  • Rumus Laju Pertumbuhan:
    Laju = (Perubahan Tinggi atau Massa) / (Selang Waktu)

    • *Contoh: Tanaman tumbuh dari 10 cm menjadi 15 cm dalam 5 hari. Laju pertumbuhannya = (15-10) cm / 5 hari = 1 cm/hari.*

INDIKATOR 26: Hubungan Partikel dan Gaya Tarik

Materi:

  • Wujud Padat: Partikel sangat rapat → Gaya tarik sangat kuat → Bentuk dan volume tetap.

  • Wujud Cair: Partikel agak renggang → Gaya tarik kurang kuat → Volume tetap, bentuk berubah.

  • Wujud Gas: Partikel sangat renggang → Gaya tarik sangat lemah → Bentuk dan volume berubah.

INDIKATOR 27: Gejala Kapilaritas

Materi: Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (pipa sangat sempit) akibat dari gaya adhesi dan kohesi.

  • Contoh Gambar:

    • Air naik pada pipa kapiler/kertas.

    • Minyak tanah naik pada sumbu kompor.

    • Air dan mineral naik dari akar ke batang tumbuhan.

INDIKATOR 28: Reaksi Kimia yang Menghasilkan Gas

Materi: Ciri perubahan kimia adalah terbentuknya gas (gelembung).

  • Contoh Reaksi:

    • Logam (Mg) + Asam Kuat (HCl): Menghasilkan gelembung gas hidrogen.

    • Kuningan (Cu-Zn) + Asam: Menghasilkan gelembung gas.

    • Percampuran Soda Kue dan Cuka: Menghasilkan gelembung gas karbon dioksida (CO₂).

INDIKATOR 29: Mengidentifikasi Perubahan Fisika dan Kimia

Materi: Kembali ke konsep Indikator 17 & 18. Analisis apakah kegiatan menghasilkan zat baru atau tidak.

INDIKATOR 30: Tenggelam Berdasarkan Massa Jenis

Materi: Kembali ke konsep Indikator 20. Suatu benda akan tenggelam jika massa jenis benda LEBIH BESAR daripada massa jenis zat cair tempatnya dimasukkan.

INDIKATOR 31, 32, 33, 34, 35: Soal Menjodohkan

Materi: Soal-soal ini menguji pemahaman konsep dari berbagai indikator di atas, seperti:

  • Langkah metode ilmiah.

  • Contoh satuan tak baku (jengkal, depa).

  • Istilah kesalahan pengukuran (misalnya: kesalahan paralaks).

  • Suhu saat perubahan wujud (titik leleh, titik didih, titik beku).

  • Ciri-ciri perubahan fisika vs kimia.

INDIKATOR 36, 37, 38, 39, 40: Soal Isian Singkat

Materi: Soal-soal ini meminta jawaban spesifik, seperti:

  • Menuliskan besaran pokok penyusun besaran turunan (contoh: Gaya (Newton) = kg.m/s²).

  • Mengartikan simbol laboratorium.

  • Menyebutkan jenis meniskus.

  • Menentukan wujud zat pada suhu tertentu jika diketahui titik leleh dan didihnya.

  • Menuliskan syarat benda terapung (ρ benda < ρ zat cair).

INDIKATOR 41, 44, 45: Soal Essay

Materi:

  • Fungsi Alat Lab: Menjelaskan fungsi dan nama alat berdasarkan deskripsi.

  • Tabel Wujud Zat: Melengkapi tabel yang membandingkan sifat-sifat zat padat, cair, dan gas (bentuk, volume, jarak partikel, gaya tarik, gerak partikel).

  • Menghitung Massa Jenis: Diberikan gambar atau data panjang, lebar, tinggi (untuk mencari volume) dan massa. Hitung massa jenis menggunakan rumus ρ = m / V.

thumbnail

Sistem Reproduksi Manusia - IPA 9

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN REPRODUKSI

  • Pengertian: Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan baru.

  • Tujuan: Untuk mempertahankan kelangsungan jenisnya agar tidak punah.

Pada manusia, reproduksi terjadi secara generatif/seksual, yang melibatkan peleburan sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (sel telur/ovum).



B. SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistem reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan mengantarkan sperma ke dalam sistem reproduksi wanita.

Organ Penyusun dan Fungsinya:

  1. Testis (buah zakar): Berjumlah sepasang, terletak di dalam skrotum. Berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (proses spermatogenesis) dan produksi hormon testosteron.

  2. Skrotum: Kantong kulit yang melindungi testis. Berfungsi mengatur suhu testis agar tetap lebih dingin dari suhu tubuh untuk proses pembentukan sperma.

  3. Saluran Reproduksi:

    • Epididimis: Saluran berkelok di atas testis; tempat pematangan dan penyimpanan sperma sementara.

    • Vas Deferens: Saluran yang membawa sperma dari epididimis menuju uretra.

    • Uretra: Saluran yang berfungsi ganda, yaitu untuk mengeluarkan sperma dan urine (air seni).

  4. Kelenjar Kelamin: Menghasilkan cairan (cairan mani/semen) yang menjadi medium dan sumber makanan bagi sperma.

    • Vesikula Seminalis

    • Kelenjar Prostat

    • Kelenjar Cowper

  5. Penis: Organ kopulasi (alat kelamin luar) yang berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam vagina wanita.


C. SISTEM REPRODUKSI WANITA

Sistem reproduksi wanita berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum), menjadi tempat fertilisasi, perkembangan embrio, dan janin hingga persalinan.

Organ Penyusun dan Fungsinya:


  1. Ovarium (indung telur): Berjumlah sepasang. Berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum) (proses oogenesis) dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

  2. Saluran Telur (Tuba Fallopi/Oviduk): Saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Berfungsi sebagai tempat terjadinya fertilisasi (pembuahan). Ujungnya berbentuk corong (fimbriae) untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium.

  3. Uterus (Rahim): Organ berotot dan berdinding tebal (endometrium). Berfungsi sebagai tempat perkembangan embrio menjadi janin hingga siap dilahirkan.

  4. Vagina: Saluran yang menghubungkan rahim dengan dunia luar. Berfungsi sebagai jalan lahir bayi dan tempat masuknya penis saat hubungan seksual.


D. PROSES MENSTRUASI

Menstruasi adalah siklus bulanan pada wanita yang melibatkan pelepasan dinding rahim (endometrium) yang menebal karena tidak terjadi pembuahan. Siklus ini dikendalikan oleh hormon.


Tahapan Siklus Menstruasi (rata-rata 28 hari):

  1. Hari 1-5 (Fase Menstruasi): Endometrium meluruh dan dikeluarkan berupa darah menstruasi.

  2. Hari 6-14 (Fase Pra-Ovulasi): Endometrium mulai menebal kembali untuk mempersiapkan implantasi embrio. Pada hari ke-14 terjadi ovulasi (pelepasan sel telur matang dari ovarium).

  3. Hari 15-28 (Fase Pasca-Ovulasi): Endometrium terus menebal. Jika tidak ada pembuahan, korpus luteum (penghasil progesteron) akan degenerasi, menyebabkan endometrium meluruh kembali dan siklus dimulai lagi.


E. FERTILISASI, KEHAMILAN, DAN PERSALINAN

  1. Fertilisasi (Pembuahan): Peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur di dalam tuba fallopi. Hasil pembuahan disebut zigot.

  2. Kehamilan: Zigot membelah menjadi morula, lalu blastosit yang akan implantasi (menanamkan diri) ke dinding rahim. Blastosit berkembang menjadi embrio (minggu 1-8) dan kemudian janin (minggu 9 hingga lahir). Janin dilindungi oleh cairan ketuban dan mendapatkan nutrisi serta oksigen dari ibu melalui plasenta (ari-ari).

  3. Persalinan: Setelah sekitar 9 bulan 10 hari (≈40 minggu), janin telah siap untuk dilahirkan. Rahim berkontraksi secara teratur untuk mendorong bayi keluar melalui vagina.


F. KESEHATAN DAN GANGGUAN PADA SISTEM REPRODUKSI

1. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi:

  • Menjaga kebersihan organ reproduksi.

  • Menggunakan pakaian dalam yang bersih dan tidak ketat.

  • Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

  • Menghindari perilaku berisiko.

2. Beberapa Penyakit pada Sistem Reproduksi:

  • HIV/AIDS: Menyerang sistem kekebalan tubuh.

  • Gonore (Kencing Nanah): Disebabkan bakteri, mengeluarkan nanah dari alat kelamin.

  • Sifilis (Raja Singa): Disebabkan bakteri, ditandai luka pada alat kelamin.

  • Herpes Genital: Disebabkan virus, ditandai lepuhan berair yang sakit pada alat kelamin.

  • Kanker Serviks: Kanker pada leher rahim, sering dikaitkan dengan virus HPV.

Penyakit-penyakit di atas sebagian besar termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat dicegah dengan menghindari hubungan seksual berisiko dan setia pada satu pasangan.

PRESENSI