Tampilkan postingan dengan label IPS. Tampilkan semua postingan
thumbnail

CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FASE D TERBARU 2025



CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FASE D

BERDASARKAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN NOMOR 046/H/KR/2025

PEMAHAMAN KONSEP

  1. Menjelaskan keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antarruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam.

  2. Memprediksi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi sustainable bencana untuk menunjang development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global.

  3. Mengidentifikasi upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional.

  4. Menelaah peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju.

  5. Mengelaborasi proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem.


KETRAMPILAN PROSES

Menerapkan pemahaman konsep melalui pendekatan keterampilan proses dengan cara:

  1. Mengamati fenomena dan peristiwa secara sistematis dengan menggunakan pancaindra serta menemukan persamaan dan perbedaannya.

  2. Menanya dengan panduan pendidik, mengajukan pertanyaan untuk menggali dan klarifikasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan memprediksinya.

  3. Mengumpulkan informasi secara berkolaborasi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mengumpulkan informasi dengan sumber primer, dan mendokumentasikannya.

  4. Berkolaborasi, mengolah informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.

  5. Menguji dan menerapkan konsep melalui eksperimen, simulasi, studi kasus, atau situasi nyata untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan.

  6. Mengevaluasi dan merefleksi serta melakukan perbaikan untuk menarik simpulan hasil penyelidikan dengan tepat.

  7. Mengomunikasikan dan menyajikan hasil penyelidikan dengan menggunakan media informasi yang tepat.

  8. Menyusun rencana tindak lanjut dari hasil penyelidikan yang telah dihasilkan secara kolaboratif.


LINGKUP MATERI ESENSIAL

1. Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia & Konektivitas Antarruang

  • Kondisi Geografis Indonesia:

    • Letak astronomis dan geologis.

    • Ciri-ciri fisik (pegunungan, dataran rendah, laut, sungai, iklim).

    • Keanekaragaman flora dan fauna (Wallacea, Asiatis, Australis).

  • Konektivitas Antarruang:

    • Pengaruh letak geografis terhadap transportasi dan komunikasi.

    • Dampak konektivitas terhadap distribusi sumber daya alam (SDA).

  • Pemanfaatan & Pelestarian SDA:

    • Potensi SDA (hutan, mineral, kelautan, pertanian).

    • Contoh eksploitasi berlebihan (deforestasi, overfishing).

    • Upaya pelestarian (reboisasi, konservasi, ekowisata).

2. Aktivitas Manusia, Perubahan Iklim, & Potensi Bencana Alam

  • Faktor Aktivitas Manusia:

    • Emisi karbon (industri, transportasi, deforestasi).

    • Polusi air dan udara.

    • Urbanisasi dan alih fungsi lahan.

  • Dampak terhadap Iklim & Bencana:

    • Pemanasan global, cuaca ekstrem.

    • Peningkatan frekuensi bencana (banjir, longsor, kekeringan).

3. Dampak Perubahan Iklim & Adaptasi/Mitigasi

  • Dampak pada Kehidupan:

    • Ekonomi: Gagal panen, kerugian sektor kelautan.

    • Sosial-Budaya: Migrasi penduduk, perubahan mata pencaharian.

  • Adaptasi & Mitigasi:

    • Pola adaptasi masyarakat (teknologi pertanian tahan iklim).

    • Mitigasi berbasis SDGs (energi terbarukan, pengurangan sampah plastik).

    • Peran lokal-regional-global (Paris Agreement, program nasional).

4. Kegiatan Ekonomi & Perdagangan

  • Upaya Pemenuhan Kebutuhan:

    • Kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi).

    • Peran harga, pasar, dan lembaga keuangan (bank, fintech).

  • Perdagangan Internasional:

    • Ekspor-impor komoditas Indonesia.

    • Dampak globalisasi terhadap ekonomi lokal.

5. Pertumbuhan Ekonomi di Era Digital & Potensi Indonesia

  • Peran Masyarakat & Negara:

    • UMKM berbasis digital (e-commerce, startup).

    • Kebijakan pemerintah (Making Indonesia 4.0, infrastruktur digital).

  • Potensi Indonesia sebagai Negara Maju:

    • Sumber daya manusia dan SDA.

    • Tantangan (kesenjangan teknologi, ketergantungan impor).

6. Interaksi Sosial & Dinamika Masyarakat

  • Proses Interaksi Sosial:

    • Kerja sama, konflik, akomodasi.

    • Pengaruh media sosial.

  • Lembaga Sosial & Perubahan Sistem:

    • Fungsi lembaga keluarga, pendidikan, agama.

    • Dinamika sosial (modernisasi, globalisasi budaya).


TUJUAN PEMBELAJARAN (MINIMAL)

Tujuan Pembelajaran

1. Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia & Konektivitas Antarruang

  • Menjelaskan karakteristik geografis Indonesia (letak, iklim, bentang alam).

  • Menganalisis hubungan antara kondisi geografis dengan potensi sumber daya alam (SDA).

  • Menjelaskan dampak konektivitas antarruang terhadap pemanfaatan dan pelestarian SDA.

  • Mengidentifikasi upaya pelestarian SDA berbasis kearifan lokal dan teknologi.

2. Aktivitas Manusia, Perubahan Iklim, & Potensi Bencana Alam

  • Menguraikan faktor-faktor aktivitas manusia yang memengaruhi perubahan iklim.

  • Menghubungkan eksploitasi SDA dengan peningkatan risiko bencana alam.

  • Memberikan contoh kasus di Indonesia tentang dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.

3. Dampak Perubahan Iklim & Strategi Adaptasi/Mitigasi

  • Memprediksi dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat.

  • Menjelaskan konsep adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

  • Menyusun solusi berbasis SDGs untuk mengurangi dampak perubahan iklim (lokal, regional, global).

4. Kegiatan Ekonomi & Perdagangan Internasional

  • Mengidentifikasi peran pasar, harga, dan lembaga keuangan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.

  • Menganalisis dampak perdagangan internasional terhadap perekonomian Indonesia.

  • Menjelaskan mekanisme ekspor-impor dan pengaruhnya terhadap ketahanan ekonomi.

5. Pertumbuhan Ekonomi di Era Digital & Potensi Indonesia

  • Menjelaskan peran masyarakat dan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

  • Menganalisis peluang dan tantangan Indonesia menuju negara maju di era digital.

  • Memberikan contoh inovasi ekonomi digital (startup, e-commerce, fintech).

6. Interaksi Sosial & Dinamika Masyarakat

  • Menguraikan proses interaksi sosial dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

  • Menjelaskan fungsi lembaga sosial (keluarga, pendidikan, agama) dalam masyarakat.

  • Menganalisis dampak modernisasi dan globalisasi terhadap perubahan sistem sosial.

Tujuan Keterampilan & Sikap

  • Keterampilan:

    • Mampu membuat analisis kritis tentang isu geografis, ekonomi, dan sosial.

    • Menyajikan solusi kreatif untuk masalah lingkungan/ekonomi berbasis studi kasus.

  • Sikap:

    • Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian SDA dan mitigasi perubahan iklim.

    • Menghargai keberagaman sosial-budaya sebagai kekuatan bangsa.

Indikator Pencapaian

  • Peserta didik dapat menjelaskan konsep dengan contoh nyata.

  • Peserta didik mampu berdiskusi dan menyimpulkan solusi dari masalah yang ditelaah.

  • Peserta didik dapat membuat proyek sederhana (misal: kampanye pelestarian SDA atau simulasi ekonomi digital).

thumbnail

Pengertian Megathrust: Mekanisme dan Karakteristik


Pengertian Megathrust: Mekanisme dan Karakteristik

1. Pendahuluan

Gempa megathrust merupakan jenis gempa bumi terkuat yang terjadi di zona subduksi, di mana lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua. Gempa ini berpotensi memicu tsunami dahsyat dan kerusakan luas. Memahami mekanisme dan karakteristiknya sangat penting untuk mitigasi bencana, terutama di negara kepulauan seperti Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik.


2. Definisi Megathrust

Megathrust adalah gempa tektonik berskala besar (biasanya M ≥ 8.0) yang terjadi di sepanjang zona subduksi (megathrust fault), di mana terjadi pergeseran lempeng secara vertikal (thrust faulting). Istilah "mega" menunjukkan kekuatannya yang luar biasa, sementara "thrust" merujuk pada gerakan lempeng yang saling mendorong.

Ciri Khas Gempa Megathrust:

  • Terjadi di batas lempeng konvergen (subduksi).

  • Kedalaman hiposenter relatif dangkal (kurang dari 50 km).

  • Berpotensi memicu tsunami besar karena deformasi dasar laut.

  • Memiliki magnitudo tinggi (bisa mencapai M 9.0+).


3. Mekanisme Terjadinya Megathrust

A. Proses Subduksi

  1. Penunjaman Lempeng

    • Lempeng samudra (contoh: Indo-Australia) menunjam ke bawah lempeng benua (Eurasia).

    • Gesekan antara kedua lempeng menimbulkan akumulasi energi.

  2. Penguncian (Locking) dan Akumulasi Stress

    • Bagian tertentu di zona subduksi "terkunci" (stuck), menghambat pergerakan.

    • Energi terakumulasi selama puluhan hingga ratusan tahun.

  3. Pelepasan Energi Tiba-Tiba (Slip)

    • Ketika tekanan melebihi kekuatan batuan, terjadi patahan mendadak.

    • Pergeseran lempeng vertikal (thrust fault) melepaskan energi dalam bentuk gempa.

B. Pemicu Tsunami

  • Deformasi dasar laut menggerakkan massa air secara vertikal.

  • Gelombang tsunami menyebar dengan kecepatan tinggi (500–800 km/jam).


4. Karakteristik Gempa Megathrust

KarakteristikPenjelasan
LokasiSepanjang zona subduksi (contoh: Sunda Megathrust, Jepang Trench).
KedalamanDangkal (biasanya <50 km), meningkatkan dampak guncangan.
MagnitudoSkala besar (M 8.0–9.5), contoh: Gempa Aceh 2004 (M 9.1–9.3).
Durasi GuncanganLebih lama dibanding gempa biasa (bisa mencapai 5–10 menit).
Dampak TsunamiTinggi, karena deformasi vertikal dasar laut.
Siklus KejadianPeriode ratusan tahun (contoh: Selatan Jawa setiap ±300 tahun).

5. Contoh Kasus Megathrust di Dunia

  1. Gempa Aceh 2004 (M 9.1–9.3)

    • Tsunami menghancurkan pesisir Samudra Hindia.

    • Korban: 230.000+ jiwa.


  2. Gempa Tohoku 2011 (M 9.0)

    • Memicu tsunami dan bencana nuklir Fukushima.


  3. Gempa Chile 1960 (M 9.5)

    • Gempa terkuat yang pernah tercatat.



6. Implikasi untuk Mitigasi Bencana

  • Pentingnya sistem peringatan dini tsunami.

  • Pembangunan infrastruktur tahan gempa di zona rawan.

  • Edukasi masyarakat tentang evakuasi mandiri.

thumbnail

Dinamika Interaksi antar Ruang dalam Perekonomian secara Regional maupun Global

 


A. Konsep Dasar Interaksi Ekonomi Antarruang

Definisi:
Proses saling ketergantungan dan pengaruh-mempengaruhi antar wilayah melalui aliran:

  • Barang dan jasa

  • Modal dan investasi

  • Tenaga kerja

  • Teknologi dan informasi

Teori Pendukung:

  1. Teori Lokasi (Weber)

  2. Teori Kutub Pertumbuhan (Perroux)

  3. Teori Ketergantungan (Core-Periphery)


B. Interaksi Ekonomi dalam Skala Regional

1. Contoh di ASEAN

  • Kawasan Ekonomi Khusus (Batam, Bintan, Karimun)

  • Segitiga Pertumbuhan (SIJORI: Singapura-Johor-Riau)

  • Proyek Trans-ASEAN (Jaringan jalan, rel, dan listrik)

Dampak:
✓ Peningkatan perdagangan intra-ASEAN (+25% sejak 2015)
✓ Alih teknologi dari Singapura ke Indonesia
✓ Persaingan tenaga kerja terampil

2. Pola Interaksi Regional

PolaContohKarakteristik
Hub-SpokeJakarta sebagai hub ekonomiKonsentrasi di ibu kota
NetworkKawasan SOSEK MalukuKonektivitas multipusat
ClusterKawasan industri JababekaSpesialisasi produksi

C. Interaksi Ekonomi dalam Skala Global

1. Bentuk Interaksi Global

  • Perdagangan Internasional (Ekspor CPO, impor gandum)

  • Rantai Pasok Global (Produksi iPhone melibatkan 43 negara)

  • Aliran Investasi (Investasi China di Indonesia meningkat 320% sejak 2015)

2. Organisasi Pengaruh

  • WTO: Aturan perdagangan global

  • IMF: Stabilitas keuangan

  • G20: Koordinasi ekonomi dunia

Studi Kasus:

  • Dampak Perang Rusia-Ukraina → Krisis pangan global

  • Kebijakan China Belt Road Initiative → Infrastruktur di 140 negara


D. Faktor Pendukung Interaksi Global

1. Faktor Pendukung

✓ Teknologi Transportasi (Kapal container, pesawat kargo)
✓ Revolusi Digital (E-commerce cross-border)
✓ Kebijakan Liberalisasi (FTA, MEA)

2. Faktor Penghambat

✗ Proteksionisme (Tarif impor, kuota)
✗ Konflik Politik (Sanksi ekonomi)
✗ Ketimpangan Teknologi


E. Dampak Interaksi Ekonomi Global

Positif:

  • Pertumbuhan ekonomi (+5.2% di negara berkembang)

  • Transfer teknologi

  • Diversifikasi produk

Negatif:

  • Ketergantungan ekonomi

  • Kerusakan lingkungan

  • Eksploitasi tenaga kerja


F. Aktivitas Pembelajaran

1. Analisis Kasus

"Bagaimana krisis chip global 2021 mempengaruhi industri elektronik Indonesia?"

2. Simulasi Perdagangan

Role play sebagai eksportir CPO menghadapi kebijakan Uni Eropa

3. Proyek Riset

Buat peta jaringan rantai pasok produk lokal ke pasar global

LATIHAN
thumbnail

Dinamika Interaksi antar Ruang dalam Perekonomian Indonesia

 


A. Konsep Dasar Interaksi Antarruang

Definisi:
Proses saling mempengaruhi antara satu wilayah dengan wilayah lain melalui pergerakan barang, jasa, informasi, dan manusia yang berdampak pada kegiatan ekonomi.

Faktor Pendorong Interaksi:

  1. Perbedaan Sumber Daya (Daerah pegunungan vs pesisir)

  2. Kebutuhan Saling Melengkapi (Daerah pertanian butuh industri pengolahan)

  3. Kemudahan Transfer (Infrastruktur transportasi dan komunikasi)

  4. Kebijakan Pemerintah (Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi)


B. Bentuk Interaksi Ekonomi Antarruang di Indonesia

1. Perdagangan Antarwilayah

  • Contoh:

    • Pengiriman beras dari Jawa ke NTT

    • Ekspor kopi Aceh ke Amerika melalui Pelabuhan Belawan

  • Dampak:

    • Pemerataan ketersediaan barang

    • Peningkatan nilai tambah produk

2. Mobilitas Tenaga Kerja

  • Contoh:

    • Migrasi pekerja dari Jawa ke perkebunan kelapa sawit di Riau

    • Urbanisasi ke Jakarta untuk pekerjaan sektor jasa

  • Dampak:

    • Pengurangan pengangguran di daerah asal

    • Tekanan sosial di daerah tujuan

3. Aliran Investasi

  • Contoh:

    • Pembangunan pabrik semen di Pati (Jateng) oleh investor Jawa Timur

    • Pembukaan cabang bank nasional di Papua

  • Dampak:

    • Penyerapan tenaga kerja lokal

    • Peningkatan PDRB daerah


C. Pola Interaksi Ekonomi Antarruang

1. Pola Konsentris (Jakarta dan Sekitarnya)

  • Pusat ekonomi di Jakarta menyebar ke Bodetabek

  • Menciptakan wilayah metropolitan Jabodetabek

2. Pola Linear (Pantura Jawa)

  • Jalur ekonomi sepanjang pantai utara Jawa

  • Menghubungkan pusat industri dari Banten hingga Surabaya

3. Pola Nodal (Kawasan Timur Indonesia)

  • Pusat-pusat pertumbuhan seperti Makassar dan Manado

  • Menjadi simpul distribusi untuk wilayah kepulauan


D. Dampak Interaksi Antarruang

1. Dampak Positif

  • Pemerataan pembangunan ekonomi

  • Peningkatan kesejahteraan masyarakat

  • Transfer teknologi dan pengetahuan

  • Penguatan ketahanan pangan nasional

2. Dampak Negatif

  • Ketimpangan pembangunan (Jawa vs Papua)

  • Degradasi lingkungan akibat eksploitasi sumber daya

  • Kepadatan penduduk di perkotaan

  • Hilangnya identitas lokal karena pengaruh budaya luar


E. Studi Kasus

1. Tol Trans Jawa

  • Fakta: 1.167 km menghubungkan Merak-Banyuwangi

  • Dampak:

    • Waktu distribusi barang berkurang 50%

    • Harga logistik turun 15-20%

2. Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (Kertajati)

  • Fakta: Dibangun untuk mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta

  • Dampak:

    • Pusat pertumbuhan baru di Majalengka

    • Pengembangan kawasan industri penerbangan

LATIHAN