1. Disajikan potongan makna QS. An-Nisa’ : 59, murid mampu mengetahui isi kandungannya secara lengkap
Isi Kandungan QS. An-Nisa’ (4): 59:
Perintah untuk taat kepada Allah SWT (sumber segala hukum).
Perintah untuk taat kepada Rasulullah SAW (penjelas wahyu dari Allah).
Perintah untuk taat kepada Ulil Amri (pemimpin/penguasa di antara orang-orang beriman), dengan syarat ketaatan itu dalam hal kebaikan dan tidak memerintahkan maksiat.
Perintah untuk mengembalikan segala persoalan yang diperselisihkan kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul-Nya (Sunnah).
2. Disajikan ayat QS. An-Nahl : 64, murid mampu mengartikan per kata
QS. An-Nahl (16): 64:
وَ مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ ٱلَّذِى ٱخْتَلَفُوا۟ فِيهِ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Wa mā : Dan tidaklah
anzalnā : Kami turunkan
alayka
: kepadamu (Muhammad)al-kitāba : Kitab (Al-Qur'an)
illā : melainkan
litubayyina : agar kamu menerangkan
lahumu : kepada mereka
alladzī : apa yang
khtalafū : mereka perselisihkan
fīhi : padanya
wa hudan : dan sebagai petunjuk
wa raḥmatan : dan rahmat
liqawmin : bagi kaum
yu`minūn : yang beriman
3. Disajikan pengertian tentang Al-Qur’an, murid mampu mendefinisikan pengertian dan kedudukan Al-Qur’an
Pengertian: Al-Qur'an adalah Kalamullah (firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril, disampaikan secara mutawatir (oleh banyak orang yang mustahil bersepakat dusta), membacanya adalah ibadah, dan merupakan mukjizat.
Kedudukan: Sebagai sumber hukum dan pedoman hidup pertama dan utama bagi umat Islam.
4. Disajikan keterangan huruf Alif Lam, murid mampu memberikan contoh bacaan alif lam syamsiyah
Alif Lam Syamsiyah: Alif lam (ال) bertemu dengan 14 huruf syamsiyah (ت، ث، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ل، ن). Cara membacanya adalah alif lam-nya dileburkan (tidak dibaca) ke dalam huruf syamsiyah setelahnya, sehingga huruf syamsiyahnya dibaca bertasydid.
Contoh: النَّار (dibaca an-nār), bukan al-nār. الشَّمْس (dibaca asy-syams), bukan al-syams.
5. Disajikan hadis bahwa Allah akan meninggikan derajat seseorang karena Al-Qur’an, murid mampu menjelaskan ilmu yang mempelajari cara mempelajari Al-Qur’an
Ilmu yang mempelajari cara membaca Al-Qur'an dengan benar adalah Ilmu Tajwid (تَجْوِيد).
6. Disajikan definisi hadis, murid mampu mengetahui macam-macam hadis ditinjau dari segi definisi
Macam-macam hadis berdasarkan definisi (cakupannya):
Hadis Qauliyyah: Hadis yang berupa perkataan Nabi SAW.
Hadis Fi'liyyah: Hadis yang berupa perbuatan Nabi SAW.
Hadis Taqririyyah: Hadis yang berupa persetujuan Nabi SAW (diamnya Nabi) terhadap perkataan atau perbuatan sahabat.
7. Disajikan korelasi Al-Qur’an dan hadis dalam hal berwudhu, murid mampu membedakan macam-macam hadis ditinjau dari fungsinya
Macam-macam hadis berdasarkan fungsinya terhadap Al-Qur'an:
Hadis yang memperkuat (Bayān Ta'kīd): Menegaskan hukum yang sudah ada dalam Al-Qur'an. (Contoh: Perintah shalat).
Hadis yang menjelaskan (Bayān Tafsīr): Merinci yang global dalam Al-Qur'an, seperti tata cara wudhu (QS. Al-Maidah:6) yang dijelaskan detailnya oleh hadis.
Hadis yang menetapkan hukum baru (Bayān Tasyrī'): Menetapkan hukum yang tidak disebutkan dalam Al-Qur'an. (Contoh: Hukum haramnya memakai kain sutra dan emas bagi laki-laki).
8. Disajikan pengertian ulil amri, murid mampu mengetahui perilaku taat kepada ulil amri
Ulil Amri adalah orang-orang yang memegang kekuasaan atau kepemimpinan di masyarakat (seperti pemerintah, ulama, pemimpin yang adil).
Perilaku taat: Mematuhi peraturan yang dibuat selama tidak bertentangan dengan syariat Islam, menghormati, dan mendukung programnya yang baik.
9. Disajikan makna QS. Al Maidah 38 dan korelasi hadis, murid mampu menyebutkan fungsi hadis
Fungsi Hadis terhadap Al-Qur'an:
Bayān Tafsīr (Menjelaskan yang global).
Bayān Taqyīd (Membatasi yang mutlak).
Bayān Takhshīs (Mengkhususkan yang umum).
Menetapkan hukum baru yang tidak dijelaskan dalam Al-Qur'an.
10. Disajikan pernyataan bahwa umat Islam wajib taat kepada Allah dan Rasul-Nya, murid mampu menjelaskan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada Rasulullah
Ketaatan kepada Allah: Bersifat mutlak dan utama, dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya yang terdapat dalam Al-Qur'an.
Ketaatan kepada Rasulullah: Merupakan bagian dari ketaatan kepada Allah, karena Rasulullah menyampaikan dan menjelaskan wahyu dari Allah. Taati Rasul berarti taati ajaran (Sunnah) yang dibawanya.
11. Disajikan QS. An-Nisa 59, murid mampu menyebutkan isi kandungan QS. An-Nisa 59
(Sama dengan jawaban nomor 1) Perintah taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri, serta mengembalikan perselisihan kepada Al-Qur'an dan Sunnah.
12. Disajikan potongan ayat Q.S An-Nahl (16):64, murid dapat menyebutkan arti per kata
(Sama dengan jawaban nomor 2)
13. Disajikan hukum alif lam, murid mampu menyebutkan ciri-ciri hukum bacaan alif lam qamariyah
Alif Lam Qamariyah: Alif lam (ال) bertemu dengan 14 huruf qamariyah (ء، ب، غ، ح، ج، ك، و، خ، ف، ع، ق، ي، م، ه).
Ciri-ciri: Alif lam-nya dibaca jelas (tidak dilebur). Ditandai dengan adanya tanda sukun ( ْ ) pada huruf lam.
14. Disajikan pengertian hadis menurut syara’, murid mampu mengetahui contoh hadis taqririyyah
Contoh Hadis Taqririyyah: Nabi Muhammad SAW membiarkan (tidak melarang) sahabat yang memakan daging biawak, menunjukkan bahwa hukumnya adalah halal (boleh).
15. Disajikan pengertian hadis, murid mampu menjelaskan kedudukan hadis
Kedudukan Hadis: Sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an. Fungsinya untuk menjelaskan, merinci, dan menguatkan hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur'an.
16. Disajikan perilaku semangat mendalami Al-Qur’an dan hadis, murid mengetahui isi kandungan Q.S An-Nisa’(4):59 dan Q.S An-Nahl (16):64.
QS. An-Nisa (4):59: Berisi perintah taat kepada Allah, Rasulullah, dan Ulil Amri, serta menyelesaikan perselisihan dengan merujuk kepada Al-Qur'an dan Sunnah.
QS. An-Nahl (16):64: Menjelaskan bahwa salah satu hikmah Al-Qur'an diturunkan adalah untuk menerangkan perkara yang diperselisihkan oleh manusia, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
17. Disajikan pertanyaan tentang Qauliyah, murid mampu menjelaskan maksud dari Qauliyah
Hadis Qauliyah adalah segala ucapan, perkataan, atau sabda Nabi Muhammad SAW yang berisi penjelasan tentang suatu hukum, akidah, akhlak, atau kisah.
18. Disajikan pertanyaan tentang tanda tasydid pada huruf setelah alif lam, murid mampu menjelaskan ciri ciri alif lam syamsiyah dan alif lam qamariyah
Ciri Alif Lam Syamsiyah: Ada tanda tasydid ( ّ ) pada huruf setelah alif lam (ال). Hal ini karena lam mati dilebur ke huruf setelahnya.
Ciri Alif Lam Qamariyah: Tidak ada tasydid pada huruf setelah alif lam (ال). Lam mati dibaca jelas.
19. Disajikan huruf alif lam, murid mampu menunjukkan huruf alif lam syamsiyah dan alif lam qamariyah
Huruf Alif Lam Syamsiyah (14): ت، ث، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ل، ن
Contoh: النَّهار (An-Nahār), الشَّمس (Asy-Syams)
Huruf Alif Lam Qamariyah (14): ء، ب، ج، ح، خ، ع، غ، ف، ق، ك، م، و، ه، ي
Contoh: الْقَمَر (Al-Qamar), الْبَيْت (Al-Bait)
20. Disajikan penjelasan tingkatan sebuah hadis, murid mampu memahami macam-macam tingkatan hadis
Macam-macam Tingkatan Hadis (dari sisi kuantitas periwayat/rawi):
Hadis Mutawatir: Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi yang mustahil mereka bersepakat untuk dusta.
Hadis Ahad: Hadis yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mencapai tingkat mutawatir. Dibagi lagi menjadi:
Masyhur: Diriwayatkan oleh 3 atau lebih rawi di setiap tingkatannya.
Aziz: Diriwayatkan oleh minimal 2 rawi di setiap tingkatannya.
Gharib: Hanya diriwayatkan oleh 1 rawi di salah satu tingkatannya.
21. Disajikan pernyataan tentang fungsi hadis, murid mampu menjelaskan macam-macam fungsi hadis
(Sama dengan jawaban nomor 9 & 7)
Bayān Tafsīr: Menjelaskan ayat-ayat Al-Qur'an yang masih global.
Bayān Taqyīd: Membatasi kemutlakan suatu ayat.
Bayān Takhshīs: Mengkhususkan keumuman suatu ayat.
Menetapkan Hukum Baru yang tidak ada dalam Al-Qur'an.
22. Disajikan pernyataan tentang perbuatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, murid mampu menunjukkan macam-macam hadis menurut syara’
(Sama dengan jawaban nomor 6)
Hadis Fi'liyyah: Yaitu hadis yang berupa perbuatan Nabi Muhammad SAW yang dicontohkan kepada umatnya, seperti tata cara shalat, haji, dan puasa.
23. Disajikan hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi, murid mampu menunjukkan macam-macam tingkatan hadis
Hadis yang diriwayatkan oleh banyak perawi di setiap level (thabaqat) generasinya hingga level Sahabat disebut Hadis Mutawatir.
24. Disajikan pertanyaan yang berkaitan dengan huruf Alif Lam, murid mampu menghafal 14 huruf alif lam syamsiyah
14 Huruf Alif Lam Syamsiyah: (ت، ث، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ل، ن). Jembatan Keledai: "Tetsa Duduk di Kursi Sambil Sedang Stres, Ditolak Teman Lamaran Nunutnya".
25. Disajikan pernyataan tentang Al-Qur’an sebagai pegangan hidup yang komprehensif, murid mampu menjelaskan isi kandungan QS. An-Nisa 59 secara lengkap
(Sama dengan jawaban nomor 1 & 11) Perintah taat kepada Allah, Rasul, dan Ulil Amri, serta menyelesaikan perselisihan dengan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah.
26. Disajikan pernyataan bahwa salah satu cara meningkatkan keimanan adalah dengan mengetahui nama-nama Allah yang indah dan mulia, murid mampu menjelaskan pengertian nama-nama Allah yang indah dan mulia
Asmaul Husna adalah nama-nama Allah yang indah, agung, dan mulia yang sesuai dengan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Jumlahnya ada 99 nama.
27. Disajikan asmaul husna, murid mampu menjelaskan arti Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
Al-'Alim (العليم): Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Al-Khabir (الخبير): Maha Waspada/Maha Teliti. Allah mengetahui detail dan inti dari segala sesuatu.
As-Sami' (السميع): Maha Mendengar. Allah mendengar segala sesuatu, termasuk doa dan bisikan hati.
Al-Bashir (البصير): Maha Melihat. Allah melihat segala sesuatu, sekecil apapun dan di manapun.
28. Disajikan pernyataan berkaitan dengan asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
Al-'Alim: Rajin belajar dan mencari ilmu karena yakin Allah mengetahui usahanya.
Al-Khabir: Bekerja dengan teliti dan detail karena menyadari Allah Maha Teliti.
As-Sami': Selalu berkata jujur dan baik karena yakin Allah mendengar setiap ucapan.
Al-Bashir: Berperilaku baik bahkan saat sendirian karena meyakini Allah melihat segala perbuatan.
29. Disajikan penerapan asmaul husna, murid mampu memahami contoh penerapan As-Sami’
Contoh Penerapan As-Sami':
Berdoa dengan khusyuk dan keyakinan penuh bahwa Allah mendengar doa kita.
Menghindari ghibah (menggunjing) dan perkataan dusta karena Allah mendengar.
Memperindah bacaan Al-Qur'an karena Allah mendengar bacaan kita.
30. Disajikan dalil berkaitan dengan asmaul husna Al Khabir, murid mampu menjelaskan pengertian dan dalil asmaul husna Al-Khabir
Pengertian: Al-Khabir artinya Maha Waspada/Maha Teliti, yaitu Allah mengetahui rahasia dan inti dari segala sesuatu, baik yang nyata maupun yang gaib.
Dalil: "Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 4)
31. Disajikan sebuah pernyataan mengindari hoax, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
Menerapkan Asmaul Husna untuk Hindari Hoax:
Al-'Alim & Al-Khabir: Selalu cek dan ricek kebenaran informasi karena yakin Allah Maha Tahu isi dan sumber berita yang sebenarnya.
As-Sami': Tidak menyebarkan suara atau berita yang belum jelas kebenarannya.
Al-Bashir: Berhenti membagikan gambar/video hoax karena sadar Allah melihat perbuatan kita.
32. Disajikan pernyataan bahwa ilmu sebagai sarana beribadah kepada Allah, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
Menerapkan Asmaul Husna dalam Menuntut Ilmu:
Al-'Alim: Meyakini bahwa semua ilmu bersumber dari Allah, sehingga motivasi menuntut ilmu adalah untuk ibadah.
Al-Khabir: Mempelajari suatu ilmu tidak hanya kulitnya, tetapi sampai ke detail dan hakikatnya.
As-Sami': Mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh.
Al-Bashir: Teliti dalam mengamati dan melakukan eksperimen atau penelitian.
33. Disajikan sifat-sifat dalam Asmaul husna, murid mampu menjelaskan pengertian dan dalil asmaul husna Al-Khabir
(Sama dengan jawaban nomor 30)
34. Disajikan hadis bahwa Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, murid mampu melengkapi hadis tersebut
Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang menghitungnya (menghafal, memahami, dan mengamalkannya) maka ia akan masuk surga."
35. Disajikan sebuah pernyataan tentang penerapan asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-Khabir
Contoh Penerapan Al-Khabir:
Seorang dokter yang mendiagnosis penyakit pasiennya dengan sangat teliti dan mendalam.
Seorang insinyur yang memeriksa setiap detail konstruksi bangunan untuk memastikan keamanannya.
Seorang peneliti yang tidak hanya melihat fenomena permukaan, tetapi mencari akar masalah yang sebenarnya.
36. Disajikan contoh penerapan asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
(Penggabungan dan penguatan dari jawaban sebelumnya)
Al-‘Alim (Maha Mengetahui): Rajin belajar dan meneliti karena yakin Allah mengetahui segala ilmu.
Al-Khabir (Maha Teliti): Bekerja dengan cermat dan detail, tidak asal-asalan.
As-Sami’ (Maha Mendengar): Berkata jujur dan baik, serta gemar berdoa.
Al-Bashir (Maha Melihat): Berbuat baik meskipun sendirian dan tidak ada yang melihat.
37. Disajikan dalil tentang Asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Bashir
Dalil (Contoh): "Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Hajj: 61)
Penerapan Dalil:
As-Sami' & Al-Bashir: Ayat ini menegaskan untuk selalu menjaga lisan dan perbuatan karena Allah mendengar dan melihat segalanya. Contoh: Menolong orang lain dengan ikhlas tanpa pamer (Al-Bashir) dan menolak untuk ikut dalam pembicaraan yang buruk (As-Sami').
38. Disajikan sebuah pernyataan tentang Asmaul husna, murid mampu menyebutkan tujuan menyebut nama Allah SWT melalui asmaul husna
Tujuan Berdoa dengan Asmaul Husna:
Mengagungkan kebesaran dan kemuliaan Allah SWT.
Menunjukkan kecintaan dan pengharapan hanya kepada-Nya.
Memohon atau berdoa dengan menyebut nama-Nya yang sesuai dengan hajat yang diminta (Contoh: Memohon ilmu dengan menyebut Ya 'Alim).
39. Disajikan sebuah pernyataan tentang asmaul husna al-‘alim, murid mampu menyebutkan kewajiban umat Islam dalam menghayati asmaul husna
Kewajiban Menghayati Asmaul Husna:
Meyakini dalam hati bahwa Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna tersebut.
Meneladani sifat-sifat Allah dalam kehidupan sehari-hari sesuai kapasitas manusia (contoh: Meneladani Al-'Alim dengan menjadi orang yang berilmu dan gemar mencari pengetahuan).
Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna.
40. Disajikan asmaul husna, murid mampu menjelaskan pengertian asmaul husna Al-Bashir
Al-Bashir (البصير) artinya Maha Melihat. Allah melihat segala sesuatu yang tampak maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil, di mana pun dan kapan pun. Penglihatan Allah tidak terhalang oleh ruang dan waktu.
41. DIsajikan asmaul husna, murid mampu menjelaskan pengertian asmaul husna Al-‘Alim
Al-‘Alim (العليم) artinya Maha Mengetahui. Allah mengetahui segala sesuatu, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi. Ilmu-Nya meliputi segala yang ada di langit dan bumi.
42. Disajikan asmaul husna, murid mampu menjelaskan pengertian asmaul husna As-Sami’
As-Sami’ (السميع) artinya Maha Mendengar. Allah mendengar segala sesuatu, baik yang diucapkan dengan lisan, doa dalam hati, maupun bisikan paling halus sekalipun. Pendengaran Allah tidak terbatas.
43. Disajikan penjelasan asmaul husna al-‘alim, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-‘Alim
Contoh Penerapan Al-‘Alim:
Dalam Belajar: Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu karena meyakini Allah mengetahui niat dan usahanya.
Dalam Bersikap: Tidak berbuat curang dalam ujian karena yakin Allah mengetahui yang tersembunyi.
Dalam Bermasyarakat: Tidak menyebarkan kebohongan karena Allah Maha Tahu kebenarannya.
44. Disajikan penjelasan asmaul husna As-Sami’, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna As-Sami’
Contoh Penerapan As-Sami’:
Dalam Berkomunikasi: Selalu berkata jujur, baik, dan bermanfaat.
Dalam Beribadah: Khusyuk dalam berdoa dengan keyakinan penuh bahwa Allah mendengar.
Dalam Sosial: Menjauhi ghibah (menggunjing) dan fitnah.
45. Disajikan penjelasan asmaul husna Al-Bashir, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-Bashir
Contoh Penerapan Al-Bashir:
Dalam Ibadah: Shalat dengan khuyuk meskipun tidak ada orang lain.
Dalam Perilaku: Tidak mencuri atau berbuat maksiat meskipun dalam keadaan sepi dan gelap.
Dalam Bekerja: Bekerja dengan amanah dan jujur meskipun atasan tidak mengawasi.
46. Disajikan penjelasan asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna Al-Bashir
(Sama dengan nomor 45)
47. Disajikan penjelasan asmaul husna, murid mampu memberikan contoh penerapan asmaul husna As-Sami’
(Sama dengan nomor 44)
48. Disajikan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada asmaul husna, murid mampu menjelaskan adab ketika seseorang muslim sedang berbicara
Adab Berbicara (diterapkan dari As-Sami' dan Al-Bashir):
Berkata jujur dan benar.
Berkata dengan lemah lembut dan baik.
Menghindari kata-kata kotor, cacian, dan ghibah.
Berkata yang bermanfaat atau lebih baik diam.
Mendengarkan dengan baik ketika orang lain berbicara.
49. Disajikan pernyataan tentang hari akhir, murid mampu menjelaskan keterkaitan antara asmaul husna Al-‘Alim dengan peristiwa hari akhir
Keterkaitan Al-‘Alim dengan Hari Akhir: Keyakinan bahwa Allah Maha Mengetahui segala amal perbuatan manusia, sekecil apapun, menjadi dasar keyakinan bahwa pada Hari Kiamat nanti semua perbuatan itu akan diperhitungkan dan dibalas dengan sangat adil. Tidak ada yang terlewat dari ilmu Allah.
50. Disajikan bahwa Allah SWT memiliki 99 asmaul husna, murid mampu menjelaskan bukti-bukti asmaul husna As-Sami’
Bukti Asmaul Husna As-Sami’ (Maha Mendengar):
Doa yang Dikabulkan: Allah sering mengabulkan doa hamba-Nya, yang menunjukkan bahwa Dia mendengar setiap permohonan.
Fenomena Alam: Allah menciptakan telinga dan sistem pendengaran pada makhluk-Nya, yang merupakan cerminan dari sifat As-Sami' yang sempurna milik-Nya.
Wahyu yang Diturunkan: Allah mendengar keluh kesah dan doa para Nabi, lalu menurunkan wahyu sebagai jawaban dan petunjuk, seperti yang terjadi pada Nabi Musa di bukit Thursina.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments