thumbnail

Materi PSTS Bahasa Indonesia Kelas 7



 1. Pengertian, Ciri, dan Tujuan Teks Deskripsi

  • Pengertian: Teks yang menggambarkan objek, tempat, atau peristiwa secara detail sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan objek tersebut.

  • Ciri-ciri:

    • Menggambarkan objek secara spesifik (warna, bentuk, ukuran, kondisi).

    • Menggunakan kata sifat dan kata keterangan.

    • Melibatkan kesan indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba).

  • Tujuan: Memberikan pengalaman imajinatif kepada pembaca melalui deskripsi yang jelas dan hidup.

2. Menentukan Tujuan Paragraf dalam Penggalan Teks

  • Identifikasi ide pokok paragraf.

  • Analisis fungsi paragraf: apakah menjelaskan, menggambarkan, atau menyimpulkan.

  • Contoh: Paragraf pembuka biasanya berisi pengenalan objek, paragraf inti berisi deskripsi detail.

3. Menentukan Objek yang Dideskripsikan

  • Baca seluruh paragraf dengan cermat.

  • Cari kata kunci yang merujuk pada objek (benda, orang, tempat, peristiwa).

  • Contoh: Jika paragraf membahas pantai, objeknya adalah "pantai".

4. Menentukan Kesan Objek Berdasarkan Indra Perasaan

  • Identifikasi kata-kata yang terkait dengan panca indra:

    • Penglihatan: indah, cerah, gelap.

    • Pendengaran: ramai, sunyi, berisik.

    • Penciuman: harum, anyir.

    • Peraba: kasar, halus, dingin.

  • Contoh: "Pasir putih yang lembut" → kesan halus (indra peraba).

5. Menentukan Makna Kata yang Salah dalam Paragraf

  • Cari kata yang tidak sesuai konteks kalimat.

  • Perhatikan hubungan antar kata (misalnya: kata yang tidak logis atau bertentangan).

  • Contoh: "Langit yang sangat dalam" (mungkin salah jika konteksnya tentang kecerahan).

6. Menentukan Makna Kata Majas Personifikasi

  • Personifikasi: Memberikan sifat manusia pada benda mati atau makhluk bukan manusia.

  • Contoh: "Angin berbisik lembut" → artinya angin terdengar seperti suara bisikan.

7. Menentukan Penggunaan Huruf Kapital yang Tidak Tepat

  • Huruf kapital digunakan untuk:

    • Awal kalimat, nama orang, tempat, institusi, hari, bulan, dan judul.

  • Kesalahan umum:

    • Nama umum yang ditulis kapital (contoh: "Saya pergi ke kota Bandung" → "kota" tidak perlu kapital).

    • Awal kalimat yang tidak kapital.

8. Menentukan Simpulan Paragraf yang Tepat

  • Ambil ide pokok dari setiap kalimat.

  • Gabungkan ide-ide tersebut menjadi satu kesimpulan utuh.

  • Simpulan harus mencerminkan isi paragraf tanpa menambah informasi baru.

9. Menentukan Kalimat yang Menggunakan Kata Berimbuhan meN-

  • Imbuhan meN- berfungsi membentuk kata kerja.

  • Bentuknya bervariasi: me-, mem-, men-, meng-, meny-, menge-.

  • Contoh:

    • me + baca → membaca

    • mem + buka → membuka

    • men + tari → menari

    • meng + hapus → menghapus

    • meny + sayang → menyayangi

    • menge + cat → mengecat

10. Menentukan Bentuk Pembentukan Kata Dasar dari Kata Berimbuhan dan Membakukannya

  • Langkah-langkah:

    • Pisahkan imbuhan dari kata berimbuhan (contoh: "menari" → "tari" + "meN-").

    • Identifikasi kata dasar dan imbuhan yang digunakan.

    • Pastikan kata dasar sudah dalam bentuk baku (contoh: "nari" → baku: "tari").

  • Contoh:

    • "Menyepak" → kata dasar: "sepak" (baku), imbuhan: "meny-".

    • "Mengecat" → kata dasar: "cat", imbuhan: "menge-".

11. Menentukan Unsur Penciri Arti Kata

  • Unsur penciri: ciri khusus yang membedakan makna suatu kata dengan kata lain.

  • Contoh:

    • "Melirik" → ciri: melihat dengan sudut mata/sembunyi-sembunyi.

    • "Menatap" → ciri: melihat dengan fokus dan lama.

12. Menentukan Kalimat yang Menggunakan Imbuhan meN-

  • Ciri kalimat:

    • Mengandung kata kerja aktif.

    • Imbuhan: me-, mem-, men-, meng-, meny-, menge-.

  • Contoh: "Ibu membeli sayur di pasar" ("membeli" = mem + beli).

13. Menggunakan Ejaan dan Tanda Baca untuk Menentukan Kalimat yang Tepat

  • Ejaan:

    • Penulisan kata baku (contoh: "napas" bukan "nafas").

    • Penggunaan huruf kapital yang benar.

  • Tanda baca:

    • Titik (.), koma (,), tanda seru (!), tanda tanya (?).

  • Contoh kesalahan: "Kapan kamu pergi?" (benar) vs "Kapan kamu pergi" (tanpa tanda tanya).

14. Menentukan Penggambaran yang Sesuai dengan Pengandaian

  • Pengandaian: situasi hipotetis atau perumpamaan.

  • Contoh: "Seandainya aku jadi burung, aku akan terbang tinggi" → penggambaran yang sesuai: "terbang bebas di angkasa".

15. Menentukan Hal yang Tidak Tepat pada Fisik Benda

  • Identifikasi deskripsi yang tidak logis atau bertentangan dengan sifat fisik benda.

  • Contoh: "Laut yang mendidih" (tidak tepat karena laut tidak mungkin mendidih kecuali dalam metafora).

16. Mampu Menentukan Susunan Pantun yang Tepat dan Benar

  • Struktur pantun:

    • Setiap bait terdiri dari 4 baris.

    • Baris 1-2: sampiran (gambaran alam/kiasan).

    • Baris 3-4: isi (maksud pantun).

    • Rima akhir: a-b-a-b.

  • Contoh susunan yang salah: Isi di baris 1-2, sampiran di baris 3-4.

17. Menentukan Contoh Ajaran yang Tepat

  • Ajaran: nasihat, nilai moral, atau pesan dalam teks.

  • Contoh: Pantun dengan isi nasihat: "Air jernih ikan berenang, hati bersih jangan dendam" → ajaran: jaga kebersihan hati.

18. Menentukan Penggambaran yang Tidak Termasuk Ciri Fisik Benda

  • Ciri fisik: warna, bentuk, tekstur, ukuran, kondisi.

  • Contoh deskripsi benda: "Meja kayu yang kuat dan berat".

    • Yang bukan ciri fisik: "meja yang mahal" (harga bukan ciri fisik).

19. Menentukan Penggalan yang Tepat untuk Melengkapi Pantun yang Hilang

  • Perhatikan rima (akhiran kata) dan konteks isi pantun.

  • Contoh:

    • Sampiran: "Jalan-jalan ke kota Bogor",

    • Isi yang tepat: "Jangan lupa beli sayur mayor" (rima "-or" dan "-or").

20. Menentukan Tema Puisi yang Berbentuk Mantra

  • Ciri puisi mantra:

    • Bersifat repetitif (pengulangan kata/frasa).

    • Memiliki irama yang khas dan magis.

    • Tema: biasanya terkait kekuatan alam, spiritual, atau ritual.

  • Contoh tema: kekuatan penyembuhan, perlindungan, atau hubungan dengan alam.

21. Mampu Menentukan 2 Kalimat yang Tepat Berdasarkan Jawaban Kalimat yang Ada

  • Cocokkan kalimat dengan konteks yang diberikan (misalnya: kelanjutan dialog atau deskripsi).

  • Pastikan kalimat saling terkait secara logis dan gramatikal.

  • Contoh: Jika kalimat pertama menyebutkan "cuaca cerah", kalimat kedua dapat menjelaskan aktivitas di luar ruangan.

22. Menentukan 2 Kalimat yang Bermajas Personifikasi

  • Personifikasi: memberikan sifat manusia pada benda mati atau makhluk non-manusia.

  • Contoh:

    1. "Angin berbisik lembut di antara daun-daun."

    2. "Matahari tersenyum cerah pagi ini."

23. Menentukan 2 Kalimat (Sesuai/Tidak Sesuai dengan Ilustrasi)

  • Bandingkan kalimat dengan ilustrasi/gambar yang diberikan.

  • Contoh ilustrasi "pemandangan sawah":

    • Sesuai: "Petani sedang membajak sawah dengan kerbau."

    • Tidak sesuai: "Nelayan sedang menangkap ikan di laut."

24. Menentukan 2 Penyajian yang Benar untuk Mencerminkan Watak Tokoh

  • Penyajian watak tokoh dapat melalui:

    1. Dialog: Percakapan yang menunjukkan sifat tokoh (contoh: kata-kata kasar mencerminkan watak pemarah).

    2. Tindakan: Perilaku tokoh (contoh: membantu orang lain mencerminkan watak baik hati).

25. Menentukan 2 Kalimat yang Menggunakan Imbuhan meN- yang Mengungkapkan Pelajaran

  • Imbuhan meN- membentuk kata kerja aktif.

  • Contoh kalimat bernilai pelajaran:

    1. "Ibu mengajarkan kami untuk selalu jujur."

    2. "Guru menanamkan disiplin sejak dini."

26. Menentukan 2 Penyajian Sesuai Isi Paragraf

  • Penyajian dapat berupa ringkasan, inferensi, atau interpretasi.

  • Contoh:

    1. Menyimpulkan ide utama paragraf.

    2. Mengidentifikasi detail pendukung dari paragraf.

27. Menentukan 2 Penyajian yang Tidak Termasuk Ciri Puisi

  • Ciri puisi: rima, irama, diksi puitis, majas, dan struktur bait.

  • Yang bukan ciri puisi:

    1. Bahasa yang terlalu teknis dan kaku.

    2. Struktur seperti prosa (paragraf panjang tanpa enjambemen).

28. Menentukan 2 Penyajian yang Benar Berdasarkan Bait Puisi yang Bersajak Syair

  • Ciri syair:

    • Setiap bait terdiri dari 4 baris.

    • Rima akhir a-a-a-a.

    • Isi biasanya nasihat atau cerita.

  • Contoh penyajian benar:

    1. Mengidentifikasi rima yang konsisten pada setiap bait.

    2. Menjelaskan nilai moral dalam bait.

29. Menentukan 2 Aturan Pantun

  1. Struktur bait: 4 baris per bait.

  2. Rima: akhir baris berima a-b-a-b.

  3. Sampiran dan isi: Baris 1-2 adalah sampiran (kiasan), baris 3-4 adalah isi (maksud).

  4. Irama: 8-12 suku kata per baris.

30. Menentukan 2 Perbedaan dari 2 Puisi yang Disajikan

  • Aspek pembanding:

    • Tema (contoh: alam vs cinta)

    • Struktur bait (jumlah baris, pola rima)

    • Gaya bahasa (majas yang dominan)

    • Diksi (pilihan kata)

  • Contoh perbedaan:

    1. Puisi A menggunakan rima a-b-a-b, sedangkan Puisi B menggunakan rima bebas.

    2. Puisi A bertema perjuangan, Puisi B bertema keromantisan.

31. Menentukan Objek yang Dideskripsikan dalam Teks

  • Baca teks secara keseluruhan.

  • Identifikasi kata kunci yang merujuk pada objek (orang, benda, tempat, peristiwa).

  • Contoh: Teks yang mendeskripsikan "pasar tradisional" → objeknya adalah pasar tersebut.

32. Menentukan Kata Depan yang Terdapat dalam Teks yang Merupakan Kalimat Pembuka Paragraf

  • Kata depan: di, ke, dari, pada, dalam, kepada, terhadap, dll.

  • Biasanya terletak di awal kalimat/paragraf untuk menunjukkan waktu, tempat, atau arah.

  • Contoh: "Di pagi yang cerah, burung-burung berkicau." (kata depan "di").

33. Menentukan Paragraf yang Menunjukkan Nilai Kesabaran

  • Cari paragraf yang berisi:

    • Tokoh yang menghadapi masalah dengan tenang.

    • Proses menunggu atau berusaha tanpa mengeluh.

    • Nasihat tentang pentingnya sabar.

  • Contoh: Paragraf tentang seorang petani yang menunggu hujan dengan tabah.

34. Menentukan Kata Berimbuhan meN- yang Mengalami Peluluhan Disertai Contoh

  • Peluluhan: Hilangnya huruf pertama kata dasar ketika mendapat imbuhan meN-.

  • Kategori:

    • Kata dasar berawalan k, t, s, p → luluh (k menjadi ∅, t menjadi n, s menjadi ny, p menjadi m).

  • Contoh:

    • meN- + tari → menari (t luluh menjadi n)

    • meN- + pukul → memukul (p luluh menjadi m)

    • meN- + sapu → menyapu (s luluh menjadi ny)

35. Menentukan Penggunaan Huruf Kapital yang Tidak Tepat

  • Kesalahan umum:

    • Nama jabatan tanpa nama orang (contoh: "Presiden berkunjung" seharusnya "presiden berkunjung" kecuali merujuk ke orang tertentu).

    • Nama hari/bulan yang tidak kapital di tengah kalimat (contoh: "Pada hari senin" seharusnya "pada hari Senin").

    • Nama geografi umum (contoh: "sungai nil" seharusnya "Sungai Nil").

36. Menentukan Objek yang Dideskripsikan pada Teks

  • (Sama dengan indikator 31) Identifikasi objek utama yang digambarkan secara detail dalam teks.

  • Contoh: Teks tentang "Candi Borobudur" → objeknya adalah Candi Borobudur.

37. Menentukan Salah Satu Paragraf Disertai Contoh

  • Pilih paragraf yang representatif (biasanya paragraf utama atau yang mengandung ide pokok).

  • Contoh: Paragraf 2 teks deskripsi tentang pantai: "Pasir putih membentang luas, dihiasi ombak yang berkejaran."

38. Menentukan Makna Kata yang Tercermin dalam Teks

  • Makna kata dapat denotatif (harfiah) atau konotatif (kiasan).

  • Langkah:

    • Baca kalimat secara utuh.

    • Cari konteks yang memengaruhi makna.

  • Contoh: "Hatinya sebening kaca" → makna: jujur dan transparan.

39. Menentukan Kata yang Berimbuhan meN- Disertai Kata Dasar yang Digunakannya

  • Pisahkan imbuhan meN- dari kata berimbuhan.

  • Contoh:

    • "Menyanyi" → kata dasar: "nyanyi", imbuhan: "me-"

    • "Memukul" → kata dasar: "pukul", imbuhan: "me-"

    • "Menanam" → kata dasar: "tanam", imbuhan: "me-"

40. Melengkapi Kata Empang pada Salah Satu Pantun

  • Kata "empang": biasanya merujuk pada kolam atau tambak ikan.

  • Pantun harus mempertahankan rima dan makna.

  • Contoh:

    • Baris rumpang: "Jalan-jalan ke kota baru"

    • Lengkapi: "Jangan lupa melihat empang yang biru" (rima "-u" dengan "baru").

41. Menentukan Jenis/Lama Puisi Rakyat yang Tepat

  • Jenis puisi rakyat:

    • Pantun: 4 baris, rima a-b-a-b, sampiran-isi.

    • Syair: 4 baris, rima a-a-a-a, berisi nasihat/cerita.

    • Gurindam: 2 baris, rima a-a, baris pertama syarat, baris kedua akibat.

  • Contoh: Jika puisi terdiri dari 2 baris dengan rima a-a → gurindam.

42. Menentukan Jumlah Suku Kata pada Salah Satu Bait Puisi Rakyat

  • Hitung suku kata per baris.

  • Puisi rakyat tradisional biasanya 8-12 suku kata per baris.

  • Contoh: "Air dalam bertambah dalam" (5 suku kata: a-ir da-lam ber-tam-bah da-lam).

43. Menentukan Makna Salah Satu Kata pada Puisi Rakyat

  • Perhatikan konteks bait secara utuh.

  • Kata bisa memiliki makna denotatif atau konotatif.

  • Contoh: "Lautan api" → makna konotatif: situasi sangat berbahaya atau konflik.

44. Menentukan Kata yang Tepat untuk Melengkapi Bait yang Rumpang dari Sebuah Puisi Rakyat

  • Perhatikan rima dan tema bait.

  • Contoh:

    • Bait: "Pohon randu di tepi jalan (a) / Daunnya rindang buahnya lebat (b) / ... (a) / Ilmu yang baik jangan dilupakan (b)".

    • Kata yang tepat: "Rajin belajar setiap zaman" (rima "-an" dengan "jalan" dan "lupakan").

45. Menentukan Rima pada Puisi Rakyat

  • Rima: persamaan bunyi pada akhir baris.

  • Jenis rima:

    • Pantun: a-b-a-b.

    • Syair: a-a-a-a.

    • Gurindam: a-a.

  • Contoh: Pantun dengan rima a-b-a-b: "jalan (a) / pantai (b) / salin (a) / pandai (b)".

46. Menuliskan Kata Berawalan meN- dan Proses Pembentukannya dari Teks Deskripsi

  • Langkah:

    1. Cari kata berawalan meN- dalam teks.

    2. Tentukan kata dasarnya.

    3. Jelaskan proses pembentukannya (peluluhan/perubahan bunyi jika ada).

  • Contoh:

    • Kata: "menari" → kata dasar "tari", proses: *me-* + tari → menari (t luluh menjadi n).

    • Kata: "memukul" → kata dasar "pukul", proses: *me-* + pukul → memukul (p luluh menjadi m).

47. Menuliskan 2 Persamaan dan 2 Perbedaan Gurindam dan Syair

  • Persamaan:

    1. Sama-sama puisi rakyat tradisional.

    2. Berisi nasihat atau nilai moral.

  • Perbedaan:

    1. Gurindam: 2 baris per bait, syair: 4 baris per bait.

    2. Gurindam: rima a-a, syair: rima a-a-a-a.

48. Menulis Teks Deskripsi tentang Pantai dengan Majas Personifikasi (3-5 Paragraf)

  • Struktur:

    • Paragraf 1: Gambaran umum pantai (contoh: "Pantai ini menyambutku dengan deburan ombaknya yang riang").

    • Paragraf 2-4: Deskripsi detail (pasir, laut, langit) dengan personifikasi (contoh: "Pasir putih berbisik lembut di bawah kaki").

    • Paragraf 5: Kesan penulis.

  • Contoh majas personifikasi: "Ombak bernyanyi bersama angin."

49. Menulis Teks Deskripsi (1-5 Paragraf) Berdasarkan Gambar

  • Langkah:

    1. Perhatikan elemen gambar (objek, warna, aktivitas).

    2. Deskripsikan dari umum ke khusus.

    3. Gunakan panca indra (penglihatan, pendengaran, dll.).

  • Contoh: Gambar pemandangan sawah → "Hamparan sawah hijau terbentang luas, diiringi kicau burung yang bersahutan."

50. Membuat Pantun Sesuai Ilustrasi yang Diberikan

  • Langkah:

    1. Tentukan isi pantun berdasarkan ilustrasi (nasihat, humor, atau描述).

    2. Buat sampiran yang terkait alam atau kehidupan sehari-hari.

    3. Pastikan rima a-b-a-b dan suku kata 8-12 per baris.

  • Contoh ilustrasi "gemar membaca":

    • "Pohon jati tinggi berderet (a) / Di bawahnya tumbuh si jamur (b) / Rajin membaca setiap saat (a) / Ilmu luas menjadi jurus (b)".

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments