Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Perkembangan Teknologi di Indonesia (1945–Awal Reformasi)

 


A. Masa Awal Kemerdekaan (1945–1950)

1. Teknologi Komunikasi

  • Radio Republik Indonesia (RRI) didirikan (1945) → alat propaganda perjuangan.

  • Surat kabar dan pamflet → penyebaran informasi perlawanan (contoh: "Berita Indonesia").

  • Telekomunikasi terbatas → jaringan telepon warisan Belanda rusak akibat perang.

2. Teknologi Transportasi

  • Kereta api digunakan untuk logistik perang.

  • Pesawat terbang → Indonesia memiliki beberapa pesawat peninggalan Jepang/Belanda (misal: Dakota VT-CLA).

3. Teknologi Militer

  • Senjata rampasan dari Jepang & Belanda (Arisaka, Bren Gun).

  • Bengkel senjata sederhana → produksi amunisi lokal (contoh: Pindad awal).

B. Masa Orde Lama (1950–1965)

1. Teknologi Industri & Energi

  • Pembangkit listrik → PLTA Ir. H. Djuanda (Jatiluhur, 1965).

  • Kilang minyak di Cepu & Plaju dikelola Permina (cikal bakal Pertamina).

2. Transportasi & Infrastruktur

  • Garuda Indonesia (1950) → maskapai nasional pertama.

  • Pembangunan Jembatan Ampera (1965) → simbol kemajuan tekno-teknik.

3. Teknologi Pendidikan & Sains

  • Pendirian ITB (1959) → pusat teknologi pertama.

  • Lembaga Penerbangan Antariksa (LAPAN) didirikan (1963).

C. Masa Orde Baru (1966–1998)

1. Teknologi Komunikasi Massa

  • TVRI (1962) → siaran monolitik Orba.

  • Satelit Palapa (1976) → pertama di dunia milik negara berkembang.

  • Telepon kabel (TELKOM) → ekspansi jaringan 1980-an.

2. Industri & Teknologi Pertanian

  • Revolusi Hijau → traktor, pupuk kimia, dan IR64 (varietas padi unggul).

  • PT Dirgantara Indonesia (1976) → produksi pesawat NC-212 & helikopter.

3. Teknologi Informasi Awal

  • Komputer mainframe (IBM) → dipakai bank & BPS (tahun 1980-an).

  • Warnet & telepon seluler → muncul akhir 1990-an (Telkomsel 1995).

D. Awal Reformasi (1998–2000-an)

1. Digital & Internet

  • ISP pertama (IndoNet, 1994) → internet mulai dikenal.

  • Booming warnet (1999–2000-an) → akses publik ke dunia maya.

  • Handphone Nokia & Ericsson → marak di kalangan menengah.

2. Media & Sosial Politik

  • Kebebasan pers online → detik.com (1998) portal berita pertama.

  • Penggunaan SMS & email → alat koordinasi aktivis Reformasi.

E. Analisis Perkembangan

EraTerobosan TeknologiDampak Sosial
1945–1950Radio, senjata rakitanMobilisasi perjuangan
1950–1965PLTA, penerbangan sipilModernisasi terbatas
1966–1998Satelit Palapa, Revolusi HijauKontrol informasi, swasembada pangan
1998–2000anInternet, telepon selulerDemokratisasi informasi
LATIHAN
thumbnail

Dinamika politik dan perubahan sosial-ekonomi pada masa Orde Baru dan Reformasi

 


A. Masa Orde Baru (1966–1998)

1. Dinamika Politik

a. Stabilisasi Politik & Sentralisasi Kekuasaan

  • Pembubaran PKI (1965–1966) → pembersihan unsur komunis.

  • Penyederhanaan Partai Politik:

    • Golkar (partai penguasa).

    • PPP (gabungan partai Islam).

    • PDI (gabungan partai nasionalis & Kristen).

  • Dominasi Militer (ABRI) → konsep Dwi Fungsi ABRI (politik & keamanan).

  • Pemilu Terkendali (setiap 5 tahun) → kemenangan Golkar secara mutlak.

b. Kebijakan Luar Negeri

  • Normalisasi hubungan dengan Barat (AS, Jepang, Eropa) → investasi masuk.

  • Pendiri ASEAN (1967) → fokus stabilitas regional.

  • Pembebasan Timor Timur (1975) → kontroversial di PBB.

2. Perubahan Sosial-Ekonomi

a. Pertumbuhan Ekonomi & Pembangunan

  • Program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) → fokus infrastruktur & industri.

  • Swasembada Pangan (1984) → berhasil melalui Revolusi Hijau.

  • Krisis Moneter 1997–1998 → rupiah anjlok, utang luar negeri meledak.

b. Perubahan Sosial

  • Urbanisasi & Industrialisasi → munculnya kelas menengah perkotaan.

  • Kesenjangan Sosial → pembangunan tidak merata (Jawa vs luar Jawa).

  • Kontrol Media & Pendidikan → indoktrinasi "Pancasila murni".


B. Masa Reformasi (1998–Sekarang)

1. Dinamika Politik

a. Transisi Demokrasi

  • Jatuhnya Soeharto (21 Mei 1998) → dipicu krisis ekonomi & protes mahasiswa.

  • Amandemen UUD 1945 (4 kali) → pembatasan masa jabatan presiden (maks 2 periode).

  • Desentralisasi → Otonomi Daerah (UU No. 22/1999) → pemekaran daerah.

b. Kebebasan Politik & Multipartai

  • Pemilu Demokratis (1999, 2004, dst.) → munculnya banyak partai.

  • Pemilihan Presiden Langsung (dimulai 2004).

  • Kebebasan Pers & HAM → media kritis, kasus korupsi terbongkar.

2. Perubahan Sosial-Ekonomi

a. Pemulihan Ekonomi

  • Reformasi Perbankan → likuidasi bank bermasalah (BLBI).

  • Kemandirian Ekonomi → berkembangnya UMKM & digital ekonomi.

  • Krisis Global 2008 → dampak terbatas berkat stabilisasi fiskal.

b. Perubahan Sosial & Teknologi

  • Kebebasan Berpendapat → media sosial & demokratisasi informasi.

  • Gerakan Anti-Korupsi → KPK dibentuk (2002).

  • Isu Lingkungan & HAM → konflik agraria, pembangunan vs masyarakat adat.


C. Perbandingan Orde Baru vs Reformasi

AspekOrde BaruReformasi
Sistem PolitikOtokratis, sentralistikDemokratis, desentralisasi
Partai PolitikHanya 3 partaiMultipartai (20+ partai)
EkonomiPertumbuhan tinggi, tapi korupLebih transparan, tapi masih kesenjangan
MediaDikontrol ketatBebas, tapi hoax meningkat
HAMBanyak pelanggaran (Tanjung Priok, Timor Timur)Lebih dihormati, tapi masih kasus kekerasan

D. Dampak Jangka Panjang

  1. Politik:

    • Demokrasi stabil, tapi oligarki masih kuat.

    • Munculnya polarisasi politik (2014–2024).

  2. Ekonomi:

    • Indonesia jadi G20, tapi ketergantungan impor masih tinggi.

  3. Sosial:

    • Generasi milenial & Gen Z lebih kritis.

    • Isu kesetaraan gender & lingkungan semakin kuat.

LATIHAN
thumbnail

Interaksi Indonesia dengan Negara-Negara di Dunia (1945-Sekarang)



A. Masa Revolusi Kemerdekaan (1945–1950)

1. Dukungan Awal dari Negara Asia & Afrika

  • India (Nehru) → negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia (1947).

  • Mesir (Raja Farouk) → mengakui kedaulatan RI (1949) & mendukung di Liga Arab.

  • Konferensi Inter-Asia (New Delhi, 1949) → mendesak Belanda mengakui Indonesia.

2. Peran PBB dalam Pengakuan Kedaulatan

  • Resolusi DK PBB No. 27 (1947) → gencatan senjata Indonesia-Belanda.

  • KTN (Komisi Tiga Negara) → AS, Australia, Belgia jadi mediator Perjanjian Renville (1948).

  • Pengakuan kedaulatan via KMB (1949) → didukung PBB & AS.

B. Masa Demokrasi Liberal & Terpimpin (1950–1965)

1. Politik Bebas Aktif

  • KAA 1955 (Bandung) → Indonesia pelopor Gerakan Non-Blok (GNB) bersama India, Mesir, Yugoslavia.

  • Konfrontasi dengan Belanda → pembebasan Irian Barat (1962) dengan dukungan AS & PBB.

  • Konfrontasi Malaysia (1963–1965) → ketegangan dengan Inggris & Commonwealth.

2. Hubungan dengan Blok Timur & Barat

  • Blok Barat (AS): Awalnya mendukung, tapi menjauh saat Soekarno dekat dengan PKI.

  • Blok Timur:

    • Uni Soviet → bantuan senjata & pembangunan (Gelora Bung Karno).

    • RRT (China) → dukungan politik & pelatihan militer untuk PKI.

C. Masa Orde Baru (1966–1998)

1. Aliansi dengan Barat & ASEAN

  • ASEAN 1967 → Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura.

  • Pemulihan hubungan dengan AS & Eropa → investasi & bantuan ekonomi.

  • Normalisasi dengan China (1990) → setelah 25 tahun freeze hubungan.

2. Kebijakan Regional & Global

  • Zone of Peace, Freedom, and Neutrality (ZOPFAN) → netralitas Asia Tenggara.

  • Pembebasan Timor Timur (1975) → kontroversial di PBB.

  • KTT Non-Blok (1992) → Soeharto jadi ketua GNB.

D. Era Reformasi (1998–Sekarang)

1. Diplomasi Multilateral

  • Pemulihan hubungan internasional pasca-krisis 1998.

  • Peran di PBB → kontingen perdamaian Garuda, anggota DK PBB (2019–2020).

  • G20 & OECD → Indonesia jadi kekuatan ekonomi baru.

2. Isu Global & Kerjasama

  • Perubahan iklim → pemimpin di COP21 Paris.

  • ASEAN Economic Community → integrasi ekonomi Asia Tenggara.

  • Indo-Pacific Cooperation → menyeimbangkan pengaruh AS-China.

E. Analisis Interaksi Strategis

EraFokus DiplomasiMitra UtamaPencapaian
1945–1950Pengakuan kedaulatanIndia, Mesir, PBBKemerdekaan diakui via KMB
1950–1965Non-Blok & anti-kolonialUSSR, China, GNBKAA 1955, pembebasan Irian
1966–1998Stabilitas & pembangunanAS, ASEAN, JepangPertumbuhan ekonomi, ASEAN
1998–sekarangDemokrasi & multilateralASEAN, G20, PBBPengaruh global meningkat

F. Tantangan & Peluang Masa Depan

  1. Ketegangan AS-China → Indonesia harus netral di Indo-Pacific.

  2. Isu Papua → tekanan dari Pasifik & PBB.

  3. Ekonomi digital & hijau → peluang kerjasama dengan Eropa & Jepang.

LATIHAN
thumbnail

Dorongan Internal dan Eksternal Kebangsaan pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia (1945–1950)

 


A. Pendahuluan

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan kedaulatannya. Dorongan internal (dari dalam negeri) dan eksternal (dari luar negeri) turut membentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh pengakuan dunia.


B. Dorongan Internal Kebangsaan

1. Semangat Persatuan dan Nasionalisme

  • Sumpah Pemuda 1928 menjadi landasan persatuan bangsa.

  • Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 memicu semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

  • Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

2. Peran Elite Politik dan Tokoh Nasional

  • Soekarno-Hatta sebagai simbol pemersatu.

  • Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya.

  • Diplomasi Sjahrir & Hatta dalam perundingan internasional.

3. Dukungan Rakyat Secara Massif

  • Pertempuran Surabaya (1945) menunjukkan perlawanan rakyat.

  • Peran laskar-laskar rakyat (Pesindo, Hisbullah, Barisan Pelopor).

  • Bantuan logistik & tenaga untuk TNI dan gerilyawan.

4. Pembentukan Negara dan Lembaga Pemerintahan

  • Pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) sebagai badan legislatif sementara.

  • Pembentukan TNI (dari BKR → TKR → TNI) sebagai kekuatan militer resmi.

  • Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra saat Yogyakarta diduduki Belanda.


C. Dorongan Eksternal Kebangsaan

1. Dukungan Negara-Negara Asia & Afrika

  • India (Nehru) & Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

  • Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.

  • Dukungan Liga Arab terhadap perjuangan Indonesia.

2. Peran PBB dan Diplomasi Internasional

  • Resolusi Dewan Keamanan PBB (1947 & 1949) mendesak Belanda menghentikan agresi militer.

  • Komisi Tiga Negara (KTN) memediasi konflik Indonesia-Belanda.

  • Pengakuan kedaulatan melalui KMB (1949).

3. Tekanan Dunia terhadap Belanda

  • Amerika Serikat mendesak Belanda berunding karena khawatir pengaruh komunisme.

  • Australia mendukung Indonesia di PBB.

  • Belanda terisolasi secara politik & ekonomi pasca-Perang Dunia II.

4. Pengaruh Perang Dingin

  • AS & Sekutu tidak ingin Indonesia jatuh ke blok komunis (PKI semakin kuat).

  • Uni Soviet mendukung Indonesia di PBB (pengakuan de jure 1950).


D. Interaksi Dorongan Internal & Eksternal

AspekInternalEksternal
PolitikPembentukan pemerintahan, diplomasi Sjahrir-Hatta.Dukungan PBB, tekanan AS pada Belanda.
MiliterPerlawanan TNI & rakyat (gerilya).Senjata dari luar (penyelundupan via Singapura).
EkonomiBung Hatta’s ekonomi kerakyatan.Bantuan India & Mesir.
SosialSolidaritas rakyat melalui pemuda & ulama.Dukungan media internasional.

LATIHAN