thumbnail

Dorongan Internal dan Eksternal Kebangsaan pada Masa Awal Kemerdekaan Indonesia (1945–1950)

 


A. Pendahuluan

Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan kedaulatannya. Dorongan internal (dari dalam negeri) dan eksternal (dari luar negeri) turut membentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam memperoleh pengakuan dunia.


B. Dorongan Internal Kebangsaan

1. Semangat Persatuan dan Nasionalisme

  • Sumpah Pemuda 1928 menjadi landasan persatuan bangsa.

  • Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 memicu semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

  • Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa.

2. Peran Elite Politik dan Tokoh Nasional

  • Soekarno-Hatta sebagai simbol pemersatu.

  • Jenderal Sudirman memimpin perang gerilya.

  • Diplomasi Sjahrir & Hatta dalam perundingan internasional.

3. Dukungan Rakyat Secara Massif

  • Pertempuran Surabaya (1945) menunjukkan perlawanan rakyat.

  • Peran laskar-laskar rakyat (Pesindo, Hisbullah, Barisan Pelopor).

  • Bantuan logistik & tenaga untuk TNI dan gerilyawan.

4. Pembentukan Negara dan Lembaga Pemerintahan

  • Pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) sebagai badan legislatif sementara.

  • Pembentukan TNI (dari BKR → TKR → TNI) sebagai kekuatan militer resmi.

  • Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra saat Yogyakarta diduduki Belanda.


C. Dorongan Eksternal Kebangsaan

1. Dukungan Negara-Negara Asia & Afrika

  • India (Nehru) & Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

  • Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955 memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.

  • Dukungan Liga Arab terhadap perjuangan Indonesia.

2. Peran PBB dan Diplomasi Internasional

  • Resolusi Dewan Keamanan PBB (1947 & 1949) mendesak Belanda menghentikan agresi militer.

  • Komisi Tiga Negara (KTN) memediasi konflik Indonesia-Belanda.

  • Pengakuan kedaulatan melalui KMB (1949).

3. Tekanan Dunia terhadap Belanda

  • Amerika Serikat mendesak Belanda berunding karena khawatir pengaruh komunisme.

  • Australia mendukung Indonesia di PBB.

  • Belanda terisolasi secara politik & ekonomi pasca-Perang Dunia II.

4. Pengaruh Perang Dingin

  • AS & Sekutu tidak ingin Indonesia jatuh ke blok komunis (PKI semakin kuat).

  • Uni Soviet mendukung Indonesia di PBB (pengakuan de jure 1950).


D. Interaksi Dorongan Internal & Eksternal

AspekInternalEksternal
PolitikPembentukan pemerintahan, diplomasi Sjahrir-Hatta.Dukungan PBB, tekanan AS pada Belanda.
MiliterPerlawanan TNI & rakyat (gerilya).Senjata dari luar (penyelundupan via Singapura).
EkonomiBung Hatta’s ekonomi kerakyatan.Bantuan India & Mesir.
SosialSolidaritas rakyat melalui pemuda & ulama.Dukungan media internasional.

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments