thumbnail

Ekonomi Kreatif dan Digital

 




A. Pengertian Ekonomi Kreatif dan Digital

  1. Ekonomi Kreatif:

    • Sektor ekonomi yang mengandalkan ide, kreativitas, dan pengetahuan sebagai aset utama.

    • Contoh: Seni, desain, musik, film, kuliner, fashion, dan penerbitan.

  2. Ekonomi Digital:

    • Aktivitas ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital dan internet.

    • Contoh: E-commerce, fintech, aplikasi ride-hailing, dan cloud computing.


B. Potensi Ekonomi Kreatif dan Digital di Indonesia

1. Ekonomi Kreatif

  • Kontribusi terhadap PDB: 7,4% (2023), dengan subsektor terbesar yaitu kuliner, fashion, dan kerajinan.

  • Tenaga Kerja: Menyerap 17% total pekerja di Indonesia.

  • Ekspor: Produk kreatif seperti batik, songket, dan kerajinan tangan diminati pasar global.

2. Ekonomi Digital

  • Nilai Pasar: Diproyeksikan mencapai USD 130 miliar pada 2025 (terbesar di Asia Tenggara).

  • Startup Unicorn: Indonesia memiliki 5 unicorn (Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO).

  • Pertumbuhan Pengguna Internet: 212 juta pengguna (2023), mendorong bisnis online.


C. Dampak terhadap Pembangunan Nasional

1. Ekonomi Kreatif

  • Meningkatkan Nilai Budaya: Memperkenalkan kekayaan lokal ke dunia internasional.

  • UMKM Berkembang: Pelaku kreatif seperti pengrajin dan desainer mendapat pasar lebih luas.

2. Ekonomi Digital

  • Efisiensi Bisnis: Transaksi lebih cepat, biaya operasional berkurang.

  • Inklusi Keuangan: Masyarakat pedesaan terhubung dengan layanan perbankan digital.

  • Lapangan Kerja Baru: Muncul profesi seperti content creator, digital marketer, dan data scientist.


D. Tantangan dan Solusi

1. Ekonomi Kreatif

  • Tantangan:

    • Pembajakan hak cipta (misalnya, desain atau musik ilegal).

    • Akses modal terbatas bagi pelaku kreatif.

  • Solusi:

    • Perlindungan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) yang lebih ketat.

    • Program pendanaan khusus dari pemerintah (contoh: Kredit Usaha Rakyat/KUR).

2. Ekonomi Digital

  • Tantangan:

    • Kesenjangan digital (masyarakat pedesaan sulit mengakses internet).

    • Keamanan siber (penipuan online, kebocoran data).

  • Solusi:

    • Pembangunan infrastruktur internet di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal).

    • Edukasi literasi digital bagi masyarakat.


E. Studi Kasus

  1. Sukses: Batik Indonesia yang dipasarkan melalui e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee.

  2. Tantangan: Kasus penipuan online meningkat selama pandemi.


F. Aktivitas Pembelajaran

  1. Diskusi Kelompok: "Bagaimana ekonomi kreatif dan digital bisa mengurangi pengangguran?"

  2. Proyek: Buat proposal bisnis kreatif/digital sederhana (contoh: toko online atau brand lokal).

  3. Analisis Data: Cari tren bisnis digital yang sedang berkembang di Indonesia.

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments