1. Mengapa Etika Penelitian Penting?
Penelitian yang tidak etis dapat merusak:
Kredibilitas ilmu pengetahuan
Karir akademik peneliti
Dampak sosial (misal: hasil penelitian palsu tentang vaksin)
"Integritas adalah pondasi penelitian. Tanpa itu, seluruh bangunan ilmu akan runtuh." — Dr. Richard Feynman
2. Prinsip Dasar Etika Penelitian
A. Kejujuran Akademik
Laporkan data apa adanya, tanpa rekayasa.
Akui kesalahan jika ada kekeliruan dalam metode/analisis.
B. Orisinalitas
Plagiarisme: Menjiplak ide/tulisan orang lain tanpa izin.
Termasuk: copy-paste tanpa kutipan, parafrase tanpa referensi.
Solusi: Gunakan tools seperti Turnitin, QuillBot dengan bijak.
C. Perlindungan Subjek Penelitian
Informed consent: Subjek harus paham risiko dan tujuan penelitian.
Anonimitas: Jangan bocorkan identitas responden (kecuali diizinkan).
D. Transparansi Konflik Kepentingan
Contoh: Penelitian didanai perusahaan farmasi → harus diungkapkan di laporan.
3. Jenis Pelanggaran Etika & Contohnya
Pelanggaran | Contoh | Dampak |
---|---|---|
Plagiarisme | Menyalin 1 paragraf dari jurnal tanpa kutipan. | Dicabut gelar, reputasi hancur. |
Fabrikasi Data | Membuat data palsu untuk mendukung hipotesis. | Penelitian ditarik dari jurnal. |
Salami Slicing | Memecah 1 penelitian jadi banyak paper kecil tanpa nilai baru. | Dianggap manipulasi publikasi. |
Ghost Authorship | Mencantumkan nama peneliti yang tidak berkontribusi. | Sanksi dari institusi. |
4. Cara Menghindari Plagiarisme
Kutip dengan Benar
Gunakan gaya kutipan standar (APA, Harvard, dll.).
Contoh APA:
"Menurut Smith (2020), metode kualitatif cocok untuk penelitian eksploratif (hlm. 45)."
Parafrase dengan Etika
Bukan parafrase: Ganti beberapa kata tapi struktur sama.
Benar: Baca → pahami → tulis ulang dengan gaya sendiri + tetap kutip sumber.
Gunakan Tools Pendeteksi Plagiarisme
Turnitin, Grammarly, Plagscan (max 15% similarity untuk paper akademik).
5. Kasus Nyata Pelanggaran Etika
🔴 Kasus Hwang Woo-suk (2005):
Kloning embrio manusia palsu → gelar profesor dicabut.
🔴 Elizabeth Holmes (Theranos):Data tes darah fiktif → pidana penjara.
Pelajaran: Risiko pelanggaran etika tidak hanya akademis, tapi juga hukum.
6. Checklist Etika Penelitian
✅ Sebelum Mulai:
Ajukan izin ke komite etik (jika melibatkan manusia/hewan).
Tandatangani pernyataan orisinalitas.
✅ Selama Penelitian:
Simpan data mentah dengan rapi untuk audit.
Diskusikan masalah metodologi dengan mentor.
✅ Setelah Selesai:
Cantumkan semua kontributor (termasuk asisten penelitian).
Arsip data minimal 5 tahun.
7. Latihan
Cek Plagiarisme:
Ambil 1 paragraf dari jurnal → parafrase → cek di SmallSEOTools.
Bandingkan hasilnya!
Diskusi Etika:
Apa yang akan Anda lakukan jika menemukan rekan memanipulasi data?
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments