thumbnail

Usaha perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

 


A. Latar Belakang Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia harus menghadapi ancaman dari:

  1. Sekutu (AFNEI) yang membawa NICA (Belanda) ingin menguasai kembali Indonesia.

  2. Belanda yang tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin menjajah kembali.

  3. Perpecahan internal (pemberontakan PKI, RMS, DI/TII).


B. Bentuk-Bentuk Perjuangan

1. Perjuangan Diplomasi

a. Perjanjian Linggarjati (1946)

  • Isi:

    • Belanda mengakui de facto wilayah Indonesia (Jawa, Sumatra, Madura).

    • Dibentuk RIS (Republik Indonesia Serikat).

  • Hasil:

    • Belanda melanggar perjanjian dengan Agresi Militer I (1947).

b. Perjanjian Renville (1948)

  • Isi:

    • Indonesia hanya diakui di wilayah Yogyakarta.

    • Pasukan RI harus ditarik dari daerah pendudukan Belanda.

  • Dampak:

    • Indonesia semakin terdesak → Agresi Militer II (1948).

c. Konferensi Meja Bundar (KMB, 1949)

  • Isi:

    • Belanda mengakui kedaulatan RIS (kecuali Papua Barat).

    • Hutang Hindia Belanda ditanggung Indonesia.

  • Hasil:

    • Pengakuan kedaulatan 27 Desember 1949.


2. Perjuangan Fisik (Pertempuran)

a. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)

  • Penyebab: Ultimatum Sekutu agar rakyat Surabaya menyerahkan senjata.

  • TokohBung Tomo (pemimpin perlawanan).

  • Hasil:

    • Rakyat Surabaya melawan dengan heroik → diperingati sebagai Hari Pahlawan.

b. Pertempuran Ambarawa (1945)

  • Penyebab: Sekutu ingin menguasai Ambarawa (Jawa Tengah).

  • TokohKolonel Sudirman (belum menjadi Panglima Besar).

  • Hasil: Kemenangan Indonesia → Sekutu mundur ke Semarang.

c. Bandung Lautan Api (1946)

  • Penyebab: Ultimatum Sekutu agar Bandung dikosongkan.

  • Aksi: Rakyat membakar Bandung sebelum ditinggalkan.

  • TokohMuhammad Toha (pejuang yang meledakkan gudang amunisi Belanda).

d. Serangan Umum 1 Maret 1949 (Yogyakarta)

  • Tujuan: Membuktikan bahwa TNI masih ada setelah Agresi Militer II.

  • TokohJenderal Sudirman (gerilya), Sri Sultan HB IX (penggagas).

  • Hasil:

    • Indonesia dapat merebut Yogyakarta selama 6 jam.

    • Memperkuat posisi diplomasi di PBB.


3. Perjuangan Gerilya

  • Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin gerilya 7 bulan dalam kondisi sakit.

  • Strategi:

    • Perang gerilya (hit and run).

    • Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra dipimpin Syafruddin Prawiranegara.


C. Peran Dunia Internasional

  1. Dukungan India & Mesir: Pengakuan pertama dari negara asing.

  2. PBB & KTN (Komisi Tiga Negara):

    • Australia (pro-Indonesia)

    • Belgia (pro-Belanda)

    • AS (netral)

  3. Konferensi Asia di New Delhi (1949): Mendukung kemerdekaan Indonesia.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments