Teori Merkantilisme: Konsep, Kebijakan, dan Kritik
1. Pengertian Merkantilisme
Merkantilisme adalah teori ekonomi yang dominan di Eropa pada abad 16–18, terutama di Inggris, Prancis, Spanyol, dan Belanda. Teori ini menekankan:
Akumulasi kekayaan nasional (terutama emas dan perak) sebagai ukuran kekuatan negara.
Perdagangan surplus (ekspor > impor) untuk mendapatkan logam mulia.
Intervensi pemerintah dalam ekonomi melalui regulasi dan proteksionisme.
2. Ciri-Ciri Merkantilisme
Logam Mulia sebagai Kekayaan Utama
Emas & perak dianggap sebagai sumber kekayaan negara.
Negara harus menumpuk cadangan logam mulia melalui perdagangan.
Surplus Perdagangan (Neraca Dagang Positif)
Mendorong ekspor sebanyak mungkin dan membatasi impor.
Kebijakan seperti tarif impor tinggi dan subsidi ekspor.
Kolonialisme & Monopoli Dagang
Negara Eropa menjajah wilayah lain untuk menguasai sumber daya (rempah, emas, bahan mentah).
Contoh: VOC (Belanda) dan East India Company (Inggris).
Industri Manufaktur Dikontrol Negara
Pemerintah mendirikan industri nasional untuk mengurangi ketergantungan impor.
Contoh: Prancis di bawah Raja Louis XIV (Colbertisme).
Populasi Besar = Tenaga Kerja Murah
Lebih banyak penduduk → lebih banyak pekerja → produksi murah → ekspor meningkat.
3. Kebijakan Merkantilisme
Kebijakan | Tujuan | Contoh |
---|---|---|
Tarif Impor Tinggi | Melindungi industri lokal | Inggris memberlakukan Navigation Acts (1651) yang mewajibkan impor hanya dengan kapal Inggris. |
Subsidi Ekspor | Mendorong produk lokal bersaing | Prancis memberikan bantuan keuangan kepada produsen tekstil. |
Larangan Ekspor Emas | Mencegah keluarnya logam mulia | Spanyol melarang ekspor emas dari koloni Amerika. |
Monopoli Perdagangan | Menguasai pasar global | VOC memonopoli perdagangan rempah di Asia. |
4. Tokoh Penting Merkantilisme
Thomas Mun (1571–1641) – England’s Treasure by Foreign Trade (1664), menjelaskan pentingnya surplus perdagangan.
Jean-Baptiste Colbert (1619–1683) – Menteri Keuangan Prancis yang menerapkan Colbertisme (merkantilisme versi Prancis).
Antonio Serra (1580–?) – Penulis Italia yang menganalisis sumber kekayaan negara.
5. Kritik terhadap Merkantilisme
Adam Smith (The Wealth of Nations, 1776):
Kekayaan sejati bukan logam mulia, tapi produksi dan perdagangan bebas.
Proteksionisme justru menghambat pertumbuhan ekonomi.
David Hume (Price-Specie Flow Mechanism):
Jika negara menumpuk emas, harga barang naik → ekspor turun → emas akhirnya mengalir keluar.
Ekonom Klasik:
Merkantilisme mengabaikan keuntungan perdagangan bebas (comparative advantage Ricardo).
6. Contoh Penerapan Merkantilisme
Spanyol (Abad 16–17)
Menjarah emas & perak dari Amerika, tetapi gagal membangun industri → inflasi parah (Price Revolution).
Inggris (Abad 17–18)
Navigation Acts memastikan Inggris menguasai perdagangan laut.
Prancis (Era Colbert)
Membangun industri tekstil & kerajinan untuk ekspor.
7. Merkantilisme Modern?
Beberapa kebijakan ekonomi saat ini mirip merkantilisme:
Proteksionisme (AS vs China, tarif impor tinggi).
Subsidi Ekspor (Uni Eropa memberi subsidi pertanian).
Devaluasi Mata Uang (China menjaga yuan tetap rendah untuk ekspor).
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments