Tampilkan postingan dengan label Budaya. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Latihan LCCM 3 : Tari Tradisi, Upacara Adat, Makanan Tradisional, Rumah Adat



Tari Tradisi Nusantara

1.

Tari Pakarena berasal dari provinsi mana?
A. Sulawesi Selatan
B. Sumatera Barat
C. Kalimantan Timur
D. Papua

Jawaban: A


2.

Apa makna dari Tari Ma'badong dari Suku Toraja?
A. Ucapan syukur atas panen
B. Penghormatan kepada arwah leluhur
C. Penyambutan tamu
D. Perang antar suku

Jawaban: B


3.

Ciri khas Tari Saman dari Aceh adalah…
A. Penari pria bertelanjang dada dengan tombak
B. Puluhan penari duduk berbanjar, gerakan cepat tepuk dada
C. Penari dengan topeng binatang dari daun pisang
D. Wanita Makassar dengan kipas sutra

Jawaban: B


4.

Tari Piring dari Minangkabau ditarikan dengan properti berupa…
A. Piring di tangan
B. Kipas sutra
C. Mandau dan perisai
D. Topeng kayu

Jawaban: A


5.

Tari Hudoq berasal dari suku Dayak di Kalimantan Timur dan memiliki makna…
A. Ekspresi kegembiraan
B. Ritual memohon kesuburan dan tolak bala
C. Cerita kepahlawanan perang
D. Penyambutan tamu

Jawaban: B


6.

Gerakan Tari Kancet Papatai dari Dayak Kenyah ditandai dengan…
A. Gerakan cepat sambil menepuk dada
B. Melompat-lompat menirukan binatang
C. Agresif sambil membawa mandau dan perisai
D. Duduk berbanjar menyanyikan syair

Jawaban: C


7.

Tari Yospan dari Papua merupakan gabungan dari gerakan…
A. Pancar dan Badong
B. Yosim dan Pancar
C. Piring dan Yosim
D. Ma’badong dan Pancar

Jawaban: B


8.

Makna Tari Perang dari Papua adalah…
A. Permohonan hasil panen melimpah
B. Ungkapan kegembiraan
C. Penyelesaian konflik dan keberanian
D. Ritual penghormatan leluhur

Jawaban: C


9.

Durasi Tari Pakarena bisa mencapai…
A. 30 menit
B. 1 jam
C. 2 jam
D. 5 jam

Jawaban: C


10.

Properti utama Tari Hudoq adalah…
A. Kipas dan sutra
B. Piring dan tengkuluk
C. Topeng kayu dan daun pisang
D. Tombak dan perisai

Jawaban: C


Upacara Adat di Indonesia

1.

Upacara Tabuik diadakan untuk memperingati peristiwa…
A. Kelahiran Nabi Muhammad
B. Wafatnya cucu Nabi Muhammad di Karbala
C. Kemenangan suku Minangkabau
D. Perang Padri

Jawaban: B


2.

Apa nama upacara syukur atas panen padi yang dilakukan masyarakat Sunda di Jawa Barat dan Banten?
A. Seren Taun
B. Sekaten
C. Tiwah
D. Melasti

Jawaban: A


3.

Sekaten adalah upacara adat yang diselenggarakan di…
A. Bali
B. Sumatera Barat
C. Yogyakarta dan Surakarta
D. Kalimantan Timur

Jawaban: C


4.

Upacara Larung Sesaji dilakukan dengan cara…
A. Membakar jenazah
B. Menghanyutkan sesaji ke laut
C. Menggali tulang belulang
D. Memandikan benda pusaka di sungai

Jawaban: B


5.

Upacara Tiwah dari Kalimantan Tengah bertujuan untuk…
A. Memohon hasil panen
B. Mengantarkan roh leluhur ke alam akhirat
C. Merayakan ulang tahun kerajaan
D. Memperkenalkan calon pengantin

Jawaban: B


6.

Upacara Erau merupakan festival budaya yang berasal dari suku…
A. Sasak
B. Kutai
C. Dayak Ngaju
D. Minangkabau

Jawaban: B


7.

Upacara pembakaran jenazah untuk membebaskan roh menuju alam spiritual disebut…
A. Seren Taun
B. Ngaben
C. Bau Nyale
D. Pasola

Jawaban: B


8.

Sebelum Hari Raya Nyepi, masyarakat Bali melaksanakan upacara…
A. Sekaten
B. Melasti
C. Tiwah
D. Pasola

Jawaban: B


9.

Pasola adalah upacara perang adat dengan menggunakan…
A. Panah
B. Tombak besi
C. Lembing kayu sambil menunggang kuda
D. Keris pusaka

Jawaban: C


10.

Legenda Putri Mandalika berkaitan dengan upacara…
A. Tabuik
B. Bau Nyale
C. Seren Taun
D. Erau

Jawaban: B


Makanan Tradisional dari Pulau Jawa

1.

Makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda dimasak dengan santan dan gula merah disebut…
A. Rawon
B. Gudeg
C. Soto Betawi
D. Nasi Liwet

Jawaban: B


2.

Sate Maranggi berasal dari daerah…
A. Purwakarta dan Cianjur
B. Surabaya dan Malang
C. Solo dan Magelang
D. Jakarta dan Bogor

Jawaban: A


3.

Bumbu khas yang membuat warna hitam pada Rawon adalah…
A. Kemiri
B. Kluwek
C. Ketumbar
D. Lengkuas

Jawaban: B


4.

Nasi Liwet Solo dimasak dengan campuran…
A. Air kelapa
B. Santan
C. Susu
D. Minyak zaitun

Jawaban: B


5.

Lontong Balap berasal dari daerah…
A. Yogyakarta
B. Jakarta
C. Surabaya
D. Bandung

Jawaban: C


6.

Ciri khas dari Soto Betawi adalah penggunaan…
A. Air kelapa
B. Santan atau susu
C. Gula merah
D. Kluwek

Jawaban: B


7.

Kupat Tahu biasa disajikan dengan bumbu…
A. Kecap asin
B. Bumbu kacang dengan kecap
C. Kuah santan
D. Saus tomat

Jawaban: B


8.

Makanan khas yang dikenal dengan sebutan "balap" karena penjualnya dulu berjalan cepat sambil membawa dagangan adalah…
A. Rawon
B. Lontong Balap
C. Gudeg
D. Nasi Liwet

Jawaban: B


9.

Pelengkap utama dalam penyajian Nasi Liwet Solo antara lain adalah…
A. Ayam suwir, telur, labu siam, sambal
B. Emping, tomat, jeroan
C. Tahu goreng, tauge, ketupat
D. Lentho, tauge, sambal kecap

Jawaban: A


10.

Suku bangsa Betawi berasal dari provinsi…
A. Jawa Barat
B. DKI Jakarta
C. Jawa Tengah
D. Yogyakarta

Jawaban: B


Rumah Adat Indonesia

1.

Rumah adat Rumah Gadang berasal dari provinsi…
A. Sumatera Selatan
B. Sumatera Barat
C. Sumatera Utara
D. Kalimantan Barat

Jawaban: B


2.

Rumah adat yang memiliki ciri atap runcing melengkung seperti tanduk kerbau disebut…
A. Rumah Gadang
B. Rumah Bolon
C. Rumah Limas
D. Rumah Panjang

Jawaban: A


3.

Rumah adat Betang berasal dari suku Dayak Ngaju di provinsi…
A. Kalimantan Tengah
B. Kalimantan Barat
C. Kalimantan Timur
D. Kalimantan Selatan

Jawaban: A


4.

Ciri khas Rumah Lamin adalah…
A. Atap berbentuk limas
B. Dipenuhi ukiran burung enggang
C. Bulat tanpa jendela
D. Berbentuk segi enam

Jawaban: B


5.

Mosalaki adalah sebutan untuk…
A. Bagian atap Rumah Lamin
B. Pemimpin adat di Rumah Musalaki
C. Tangga masuk Rumah Panjang
D. Ruang keluarga di Rumah Bolon

Jawaban: B


6.

Rumah adat Baileo di Maluku berfungsi sebagai…
A. Rumah keluarga
B. Tempat penyimpanan hasil bumi
C. Balai adat dan pertemuan
D. Rumah pengantin

Jawaban: C


7.

Rumah adat Sasadu berasal dari daerah…
A. Maluku
B. Maluku Utara
C. Papua
D. Sumatera Selatan

Jawaban: B


8.

Rumah adat yang berbentuk bulat tanpa jendela untuk menjaga kehangatan tubuh adalah…
A. Rumah Gadang
B. Rumah Honai
C. Rumah Limas
D. Rumah Dalam Loka

Jawaban: B


9.

Istilah Ebe’ai dalam tradisi Papua Pegunungan adalah…
A. Rumah perempuan
B. Rumah kepala suku
C. Tempat menyimpan senjata
D. Ruang tamu

Jawaban: A


10.

Rumah adat Dalam Loka di NTB memiliki jumlah tiang sebanyak…
A. 50
B. 77
C. 99
D. 150

Jawaban: C

thumbnail

Museum dan Cagar Budaya di Tegal, Yogyakarta, Jombang, Sragen, Karanganyar, Pacitan, dan Magelang

 Museum dan Cagar Budaya di Tegal, Yogyakarta, Jombang, Sragen, Karanganyar, Pacitan, dan Magelang

1. Pendahuluan

Museum dan cagar budaya di Indonesia, khususnya di daerah seperti Tegal, Yogyakarta, Jombang, Sragen, Karanganyar, Pacitan, dan Magelang, memainkan peran penting dalam melestarikan warisan sejarah, budaya, dan tokoh-tokoh nasional. Lokasi-lokasi ini menyimpan koleksi unik yang mencerminkan perjalanan sejarah Indonesia, mulai dari era kerajaan, kolonial, hingga perjuangan kemerdekaan.


2. Museum dan Cagar Budaya di Setiap Daerah

A. Tegal

  • Museum Bahari Tegal

    • Sejarah: Berdiri di bekas pelabuhan kuno, terkait dengan perdagangan maritim era Mataram Islam dan kolonial Belanda.

    • Tokoh: Tidak spesifik, tetapi terkait dengan aktivitas pelaut dan pedagang Tegal.

    • Koleksi: Meriam kuno, alat navigasi tradisional, replika kapal kayu.



B. Yogyakarta

  • Museum Sonobudoyo

    • Sejarah: Menyimpan artefak budaya Jawa sejak era Hindu-Buddha hingga Kesultanan Yogyakarta.

    • Tokoh: Terkait dengan Sultan Hamengkubuwono I sebagai pendiri Kraton Yogyakarta.

    • Koleksi: Wayang, keris, arca kuno, naskah kuno (Babad Tanah Jawi).



  • Benteng Vredeburg

    • Sejarah: Benteng Belanda abad ke-18 yang menjadi saksi perjuangan melawan kolonialisme.

    • Tokoh: Diponegoro (perlawanan Jawa).

    • Koleksi: Diorama perjuangan kemerdekaan.



C. Jombang

  • Petittean Sumberbeji

    • Sejarah: Struktur saluran air kuno peninggalan Kerajaan Majapahit.

    • Tokoh: Tidak spesifik, tetapi terkait dengan teknologi hidrologi Majapahit.

    • Koleksi: Saluran batu kuno dengan relief simbolis.



  • Pondok Pesantren Tebuireng

    • Sejarah: Pusat pendidikan Islam yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari (pendiri NU).

    • Tokoh: KH. Hasyim Asy’ari, tokoh pergerakan nasional.

    • Koleksi: Kitab kuning, foto sejarah, artefak pesantren.



D. Sragen

  • Museum Sangiran

    • Sejarah: Situs purbakala manusia purba Homo erectus (1,5 juta tahun lalu).

    • Tokoh: Prof. Von Koenigswald (peneliti fosil Sangiran).

    • Koleksi: Fosil manusia purba, alat batu, replika kehidupan prasejarah.



E. Karanganyar

  • Candi Sukuh

    • Sejarah: Candi Hindu abad ke-15 dengan arsitektur unik berbentuk piramida.

    • Tokoh: Terkait dengan kerajaan Majapahit akhir.

    • Koleksi: Relief kontroversial (kisah kehidupan dan lingga-yoni).



  • Candi Cetho

    • Sejarah: Candi Hindu peninggalan Majapahit di lereng Gunung Lawu.

    • Tokoh: Dipercaya sebagai tempat spiritual Brawijaya V.

    • Koleksi: Arca dan struktur bertingkat.



F. Pacitan

  • Rumah/Markas Gerilya Jenderal Soedirman

    • Sejarah: Basis gerilya selama Agresi Militer Belanda II (1948–1949).

    • Tokoh: Jenderal Soedirman.

    • Koleksi: Senjata, peta gerilya, replika tandu.



  • Gua Tabuhan

    • Sejarah: Gua alam dengan stalaktit/stalagmit dan situs prasejarah.

    • Tokoh: Tidak spesifik, tetapi digunakan sebagai tempat perlindungan masa revolusi.

    • Koleksi: Alat batu prasejarah.



G. Magelang

  • Museum Dharma Wiratama

    • Sejarah: Berfokus pada sejarah TNI AD.

    • Tokoh: Jenderal Soedirman (dimakamkan di TMP Magelang).

    • Koleksi: Senjata, seragam, dokumen perjuangan.



  • Candi Borobudur

    • Sejarah: Candi Buddha terbesar abad ke-9, peninggalan Dinasti Syailendra.

    • Tokoh: Raja Samaratungga.

    • Koleksi: Relief Kamadhatu-Rupadhatu-Arupadhatu, stupa.




3. Kaitan dengan Sejarah dan Tokoh Nasional

  • Perjuangan Kemerdekaan:

    • Benteng Vredeburg (Yogyakarta) dan Rumah Gerilya Soedirman (Pacitan) merefleksikan strategi melawan kolonialisme.

  • Warisan Kerajaan:

    • Candi Sukuh (Karanganyar) dan Borobudur (Magelang) menunjukkan kejayaan Hindu-Buddha.

  • Tokoh Pendidikan & Agama:

    • Pesantren Tebuireng (Jombang) terkait dengan KH. Hasyim Asy’ari dan NU.

  • Purbakala:

    • Sangiran (Sragen) sebagai "jendela evolusi manusia"

LATIHAN

thumbnail

Daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional Tahun 2021-2023

Berikut daftar hasil penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional untuk tahun 2021 - 2023




Daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional Tahun 2021

NoNama ObjekKabupaten/KotaProvinsiKategori
1Benteng Wolio, ButonKota BaubauSulawesi TenggaraKawasan
2Gereja Tua Sion TomohonKota TomohonSulawesi UtaraSitus
3Lapangan Merdeka dan Monumen NasionalKota Jakarta PusatDKI JakartaSitus

Daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional Tahun 2022 (per Oktober)

NoNama ObjekKabupaten/KotaProvinsiKategori
1Gua BraholoGunung KidulDI YogyakartaSitus
2Perahu Kuno RembangRembangJawa TengahSitus
3Kalimbuang Bori (Parinding)Toraja UtaraSulawesi SelatanSitus
4Perkampungan Tradisional Ke’te KesuToraja UtaraSulawesi SelatanSitus
5Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. SoerojoMagelangJawa TengahSitus
6Gedung Bank IndonesiaJakarta PusatDKI JakartaBangunan
7Gedung NIAS Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggaSurabayaJawa TimurBangunan
8Gedung PancasilaJakarta PusatDKI JakartaBangunan
9Gedung Petronella (Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)YogyakartaDI YogyakartaBangunan
10Gedung PTPN XI SurabayaSurabayaJawa TimurBangunan
11Jembatan Lama Kota KediriKediriJawa TimurStruktur
12Arca Durga Mahisasuramardhini (Koleksi Museum Mpu Tantular)SidoarjoJawa TimurBenda
13Tengkorak Manusia Fosil Ngawi I (Koleksi Museum Mpu Tantular)SidoarjoJawa TimurBenda
14Lukisan Pengantin Revolusi (Karya Hendra Gunawan)Jakarta BaratDKI JakartaBenda
15Lukisan Prambanan/Seko (Karya S. Sudjojono)Jakarta BaratDKI JakartaBenda
16Benteng Van Den Bosch/Benteng Pendem (Ngawi)NgawiJawa TimurSitus
17Rumah Dokter Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman WedyodiningratNgawiJawa TimurBangunan

Berikut daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional tahun 2023 yang telah disederhanakan dari data yang diberikan:


Daftar Cagar Budaya Peringkat Nasional Tahun 2023

NoNama ObjekKabupaten/KotaProvinsiKategori
1Naskah Hukum Tanjung Tanah KerinciKab. KerinciJambiBenda
2Perhiasan Dada Bernotti Cerita GarndeyaKab. SidoarjoJawa TimurBenda
3Hotel Inna GarudaKota YogyakartaDI YogyakartaBangunan
4Gedung Agung di Istana Kepresidenan YogyakartaKota YogyakartaDI YogyakartaBangunan
5Pabrik Semen Indarung IKota PadangSumatera BaratKawasan
6Jembatan Kereta Api di Sungai Progo (Jembatan Mbeling)Kab. Bantul & Kab. KulonprogoDI YogyakartaStruktur
7Makam Sultan Mahmud Riayat SyahKab. LinggaKepulauan RiauStruktur
8Petittean Sumberbeji JombangKab. JombangJawa TimurStruktur
9Kompleks Percandian PadangrocoKab. DharmasrayaSumatera BaratSitus
10Kompleks Eks Hoogere Kweekschool PurworejoKab. PurworejoJawa TengahSitus
11Gedung Pusat Universitas Gadjah MadaKota YogyakartaDI YogyakartaBangunan
12Gedung Utama Badan Perencanaan Pembangunan NasionalKota Jakarta PusatDKI JakartaBangunan
13Taman Sari Kraton YogyakartaKota YogyakartaDI YogyakartaSitus
14Kapal Perang Republik Indonesia DewaruciKota SurabayaJawa TimurStruktur
15Kampung Pertahanan Tuanku Tambusai di Dalu-DaluKab. Rokan HuluRiauSitus
16Selokan MataramKab. Sleman & Kab. MagelangDI Yogyakarta & Jawa TengahStruktur
17Arca Durga (Nomor Inventaris RV-1403-1622)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda
18Arca Mahakala (Nomor Inventaris RV-1403-1623)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda
19Arca Nandiswara (Nomor Inventaris RV-1403-1624)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda
20Arca Ganesha (Nomor Inventaris RV-1403-1681)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda
21Arca Bhairawa (Nomor Inventaris RV-1403-1680)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda
22Arca Nandi (Nomor Inventaris RV-1403-1682)GemeenteZuid-Holland, Belanda*Benda

Keterangan:

  • Kategori:

    • Benda: Objek bergerak (arca, lukisan, prasasti).

    • Bangunan: Gedung bersejarah.

    • Struktur: Konstruksi seperti jembatan.

    • Situs/Kawasan: Area dengan nilai arkeologis atau historis.

LATIHAN


thumbnail

Materi Lengkap Rumah Adat Indonesia

 Materi Lengkap Rumah Adat Indonesia

(Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua)

Indonesia memiliki beragam rumah adat yang mencerminkan kekayaan budaya, kepercayaan, dan lingkungan alam setiap suku. Berikut adalah penjelasan lengkap rumah adat dari Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, termasuk nama rumah adat, suku bangsa, provinsi, serta istilah penting yang terkait.


1. Rumah Adat Sumatera

A. Rumah Gadang (Sumatera Barat)

  • Suku Bangsa: Minangkabau

  • Provinsi: Sumatera Barat

  • Ciri Khas:

    • Atap melengkung seperti tanduk kerbau (gonjong).

    • Struktur rumah panggung untuk menghindari binatang buas dan banjir.

    • Terdiri dari anjungan (ruang khusus tamu), rangkiang (lumbung padi), dan biliak (kamar tidur).

  • Istilah Penting:

    • Gonjong: Atap runcing khas Minangkabau.

    • Rumah Baanjuang: Rumah Gadang dengan anjungan di kedua ujung.



B. Rumah Bolon (Sumatera Utara)

  • Suku Bangsa: Batak Toba

  • Provinsi: Sumatera Utara

  • Ciri Khas:

    • Berbentuk panggung dengan atap tinggi.

    • Terdapat ukiran gorga (ornamen khas Batak).

    • Dibagi menjadi Jabu (ruang keluarga) dan parhongan (ruang penyimpanan).

  • Istilah Penting:

    • Hombung: Bagian atap yang menjulang.

    • Bentuk rumah berbeda untuk sub-suku Batak (Karo, Simalungun, dll.).



C. Rumah Limas (Sumatera Selatan)

  • Suku Bangsa: Melayu Palembang

  • Provinsi: Sumatera Selatan

  • Ciri Khas:

    • Atap berbentuk limas dengan tingkatan (konsep kekijing) yang melambangkan status sosial.

    • Terbuat dari kayu unggul seperti ulin.

  • Istilah Penting:

    • Kekijing: Tingkatan rumah yang menunjukkan strata sosial.




2. Rumah Adat Kalimantan

A. Rumah Panjang (Kalimantan Barat)

  • Suku Bangsa: Dayak (Iban, Bidayuh, dll.)

  • Provinsi: Kalimantan Barat

  • Ciri Khas:

    • Rumah panggung besar dihuni oleh beberapa keluarga (sistem komunal).

    • Terdapat tanju (serambi) dan sauk (dapur).

  • Istilah Penting:

    • Pantar: Tangga masuk rumah.



B. Rumah Betang (Kalimantan Tengah)

  • Suku Bangsa: Dayak Ngaju

  • Provinsi: Kalimantan Tengah

  • Ciri Khas:

    • Panjang hingga 150 meter, dihuni puluhan keluarga.

    • Dibangun tinggi untuk menghindari banjir dan binatang.

  • Istilah Penting:

    • Lewu Hante: Ruang pertemuan adat.



C. Rumah Lamin (Kalimantan Timur)

  • Suku Bangsa: Dayak Kenyah & Kayan

  • Provinsi: Kalimantan Timur

  • Ciri Khas:

    • Berukuran besar dengan warna cerah dan ukiran burung enggang.

    • Memiliki uluk gelapung (ruang tamu).




3. Rumah Adat Nusa Tenggara

A. Rumah Musalaki (Nusa Tenggara Timur)

  • Suku Bangsa: Suku Lio

  • Provinsi: NTT

  • Ciri Khas:

    • Atap tinggi dari alang-alang, tiang utama dari kayu wolo.

    • Dibagi menjadi lobo (ruang tamu) dan ndewa (ruang kepala suku).

  • Istilah Penting:

    • Mosalaki: Pemimpin adat yang mendiami rumah ini.



B. Rumah Dalam Loka (Nusa Tenggara Barat)

  • Suku Bangsa: Sumbawa

  • Provinsi: NTB

  • Ciri Khas:

    • Berbentuk panggung dengan 99 tiang (simbol keislaman).

    • Terdapat bala rea (ruang pertemuan).




4. Rumah Adat Maluku

A. Rumah Baileo (Maluku)

  • Suku Bangsa: Alifuru

  • Provinsi: Maluku

  • Ciri Khas:

    • Berfungsi sebagai balai adat, tidak berdinding (simbol keterbukaan).

    • Terdapat dinding ukir dengan simbol adat.

  • Istilah Penting:

    • Pela Gandong: Konsep persaudaraan yang dihormati di Baileo.



B. Rumah Sasadu (Maluku Utara)

  • Suku Bangsa: Suku Sahu

  • Provinsi: Maluku Utara

  • Ciri Khas:

    • Berbentuk segi enam, tanpa kamar (konsep kebersamaan).




5. Rumah Adat Papua

A. Rumah Honai (Papua Pegunungan)

  • Suku Bangsa: Dani

  • Provinsi: Papua Pegunungan

  • Ciri Khas:

    • Bulat, atap jerami, tanpa jendela (untuk menghangatkan badan).

    • Honai laki-laki dan honai perempuan terpisah.

  • Istilah Penting:

    • Ebe’ai: Rumah perempuan (lebih kecil dari Honai).



B. Rumah Kariwari (Papua Pesisir)

  • Suku Bangsa: Tobati-Enggros

  • Provinsi: Papua

  • Ciri Khas:

    • Tinggi (15 meter), berbentuk kerucut, untuk menghindari banjir.

LATIHAN