thumbnail

Materi Nilai Guna Barang dan Jasa

 




A. Hakikat Nilai Guna (Utility)

1. Definisi Komprehensif

Nilai guna (utility) adalah tingkat kepuasan atau manfaat yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi barang/jasa. Konsep ini menjadi dasar teori perilaku konsumen.

  • Subjektivitas: Nilai guna bersifat personal.
    Contoh: Buku pelajaran bernilai tinggi bagi siswa, tetapi rendah bagi nelayan.

  • Kontekstual: Bergantung pada situasi.
    Contoh: Generator listrik sangat bernilai saat mati lampu.

2. Konsep dalam Teori Ekonomi

  • Utilitas Kardinal (Aliran Klasik): Utility bisa diukur secara numerik.

  • Utilitas Ordinal (Aliran Modern): Utility hanya bisa dibandingkan (lebih/sama/kurang).


B. Jenis-Jenis Nilai Guna

1. Nilai Guna Dasar (Form Utility)

Definisi: Nilai yang muncul dari transformasi bentuk/fungsi barang.

  • Contoh:

    • Kayu → Kursi (nilai guna meningkat karena perubahan bentuk).

    • Susu → Keju (pengolahan meningkatkan nilai ekonomi).

2. Nilai Guna Waktu (Time Utility)

Definisi: Nilai yang muncul karena faktor waktu.

  • Contoh:

    • Payung di musim hujan vs. kemarau.

    • Tiket konser murah sebelum hari-H vs. mahal saat sold out.

3. Nilai Guna Tempat (Place Utility)

Definisi: Nilai yang muncul karena perubahan lokasi.

  • Contoh:

    • Pasir di sungai vs. pasir di toko bangunan.

    • Buah durian di kebun vs. di supermarket kota.

4. Nilai Guna Kepemilikan (Ownership Utility)

Definisi: Nilai yang muncul setelah hak kepemilikan berpindah.

  • Contoh:

    • Mobil showroom vs. mobil yang sudah dibeli.

    • Rumah kontrakan vs. rumah milik pribadi.

5. Nilai Guna Pelayanan (Service Utility)

Definisi: Nilai dari jasa non-fisik yang memenuhi kebutuhan.

  • Contoh:

    • Jasa guru (transfer pengetahuan).

    • Jasa perbankan (transfer uang, simpan pinjam).

6. Nilai Guna Total vs. Marjinal

  • Total Utility: Kepuasan total dari mengonsumsi sejumlah barang.

  • Marginal Utility: Tambahan kepuasan dari mengonsumsi 1 unit tambahan.
    Hukum Diminishing Marginal Utility:
    "Semakin banyak barang dikonsumsi, tambahan kepuasannya semakin menurun."
    Contoh:

    • Minum gelas air pertama (sangat puas) vs. gelas kelima (enggan).


C. Faktor yang Memengaruhi Nilai Guna

FaktorPenjelasanContoh
Intensitas KebutuhanSemakin mendesak kebutuhan, semakin tinggi nilai guna.Air di gurun vs. air di daerah rawa.
KetersediaanBarang langka cenderung bernilai tinggi.Emas vs. pasir.
Selera KonsumenPengaruh budaya, tren, dan preferensi pribadi.Kopi luwak bernilai tinggi bagi pecinta kopi.
TeknologiInovasi dapat menciptakan nilai guna baru.Smartphone dengan fitur canggih.
Harga RelatifHarga memengaruhi persepsi nilai guna.Makanan mewah di restoran bintang 5.

D. Studi Kasus Real-World

Kasus 1: Air Mineral vs. Air Beroksigen

  • Nilai Guna Dasar: Sama-sama menghilangkan dahaga.

  • Nilai Guna Tambahan:

    • Air beroksigen memiliki form utility (ditambah oksigen) dan service utility (klaim kesehatan).

    • Harga lebih mahal karena persepsi nilai guna yang dibangun.

Kasus 2: Tiket Pesawat "Last Minute"

  • Nilai Guna Waktu: Semakin dekat keberangkatan, harga tiket bisa naik/turun drastis.

  • Nilai Guna Tempat: Tiket dari Jakarta ke Papua lebih mahal daripada Jakarta-Surabaya.


E. Nilai Guna Total dan Marginal



  1. Nilai Guna Total (Total Utility/TU):

    • Definisi: Jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi sejumlah unit barang/jasa tertentu.

    • Sifat: Semakin banyak barang dikonsumsi, TU umumnya meningkat, tetapi sampai titik tertentu bisa stagnan atau bahkan turun.

    • Rumus:

      TU=MU

      (Total Utility = Penjumlahan Marginal Utility tiap unit).

  2. Nilai Guna Marginal (Marginal Utility/MU):

    • Definisi: Tambahan kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi satu unit tambahan barang/jasa.

    • Sifat: MU cenderung menurun seiring pertambahan konsumsi (Hukum Diminishing Marginal Utility).

    • Rumus:

      MU=ΔTUΔQ

      (Perubahan Total Utility dibagi perubahan kuantitas).


3. Contoh Numerik dan Kurva

Tabel Konsumsi Burger

Q (Unit)TU (Kepuasan)MU (ΔTU/ΔQ)Keterangan
00-Belum konsumsi.
12020Kepuasan pertama tertinggi.
23515MU mulai turun.
34510Kepuasan tambahan menurun.
4505Hampir kenyang.
5500Tak ada tambahan kepuasan.
645-5TU turun, MU negatif.

Interpretasi:

  • MU Positif: Konsumsi unit 1–4 menambah kepuasan.

  • MU = 0: Titik jenuh (kepuasan maksimum, TU puncak).

  • MU Negatif: Konsumsi berlebihan (misal: sakit perut).

Kurva TU dan MU:

  1. Kurva TU:

    • Bentuk: Naik lalu landai/turun setelah titik jenuh.

    • Puncak TU saat MU = 0.

  2. Kurva MU:

    • Bentuk: Menurun terus (bahkan negatif).

    • Mengikuti Hukum Diminishing Marginal Utility.




4. Hukum Diminishing Marginal Utility

  1. Definisi:
    "Tambahan kepuasan dari konsumsi unit berikutnya akan semakin kecil jika konsumsi terus bertambah."

  2. Penyebab:

    • Fisiologis: Tubuh manusia memiliki batas (misal: kenyang).

    • Psikologis: Kebosanan atau monotonitas.

  3. Contoh:

    • Minum es teh pertama terasa segar, gelas ke-3 biasa saja, gelas ke-5 justru tidak enak.


5. Hubungan TU dan MU dalam Pengambilan Keputusan

  1. Konsumen Rasional:

    • Akan berhenti konsumsi saat MU = 0 (TU maksimum).

    • Menghindari MU negatif (kerugian).

  2. Produsen:

    • Menciptakan variasi produk untuk menghindari penurunan MU (contoh: menu restoran yang beragam).


6. Aplikasi dalam Ekonomi

  1. Kebijakan Harga:

    • Barang dengan MU cepat turun (misal: cemilan) harganya lebih murah.

  2. Segmentasi Pasar:

    • Produk mewah menargetkan konsumen dengan MU tinggi untuk unit pertama (contoh: iPhone edisi terbaru).

  3. Subsidi Pemerintah:

    • Beras disubsidi karena MU-nya stabil bagi masyarakat (kebutuhan pokok).

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments