thumbnail

Materi Inflasi

 


A. Pengertian Inflasi

Definisi:
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.

Ciri-Ciri Inflasi:

  • Bersifat umum (tidak hanya kenaikan beberapa barang).

  • Berlangsung terus-menerus (bukan sementara).

  • Mengakibatkan penurunan nilai uang.

Contoh:
Jika harga rata-rata kebutuhan pokok (beras, minyak, telur) naik 10% dalam setahun, maka inflasi terjadi.


B. Penyebab Inflasi

1. Demand-Pull Inflation

Terjadi ketika permintaan barang/jasa lebih tinggi daripada pasokan (supply).
Contoh:

  • Daya beli masyarakat meningkat (misal: saat THR).

  • Pemerintah menambah jumlah uang beredar.

2. Cost-Push Inflation

Terjadi karena kenaikan biaya produksi (upah buruh, harga bahan baku, atau energi).
Contoh:

  • Kenaikan harga BBM → ongkos transportasi naik → harga barang naik.

3. Inflasi Struktural

Disebabkan ketidakelastisan produksi (pasokan tidak cepat menyesuaikan permintaan).
Contoh:

  • Infrastruktur buruk → distribusi barang terhambat → harga naik.



C. Jenis-Jenis Inflasi

1. Berdasarkan Tingkat Keparahan

Jenis InflasiTingkat Kenaikan HargaDampak
Inflasi Ringan (Creeping)<10% per tahunDapat dikendalikan
Inflasi Sedang (Galloping)10–30% per tahunMengganggu ekonomi
Inflasi Berat (Hyperinflation)>100% per tahunKrisis ekonomi (contoh: Zimbabwe 2008)

2. Berdasarkan Sumbernya

  • Inflasi Dalam Negeri: Disebabkan faktor domestik (contoh: gagal panen).

  • Inflasi Luar Negeri: Disebabkan faktor global (contoh: kenaikan harga minyak dunia).


D. Cara Mengukur Inflasi

Rumus:

Tingkat Inflasi=IHK Tahun IniIHK Tahun LaluIHK Tahun Lalu×100%

Contoh Perhitungan:

  • IHK 2023: 150

  • IHK 2024: 165

  • Inflasi: 
    165150150×100%=10%

Alat Ukur:

  1. Indeks Harga Konsumen (IHK): Mengukur harga barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga.

  2. Indeks Harga Produsen (IHP): Mengukur harga bahan baku di tingkat produsen.


E. Dampak Inflasi

1. Dampak Negatif

  • Bagi Masyarakat:

    • Daya beli turun (upah tetap, harga naik).

    • Nilai tabungan berkurang.

  • Bagi Pelaku Usaha:

    • Ketidakpastian biaya produksi.

    • Investasi menurun.

  • Bagi Negara:

    • Nilai mata uang melemah (kurs rupiah jatuh).

2. Dampak Positif (Jika Inflasi Ringan)

  • Mendorong produksi (produsen dapat keuntungan lebih).

  • Peningkatan upah pekerja.


F. Kebijakan Mengatasi Inflasi

1. Kebijakan Moneter (Bank Sentral)

  • Menaikkan suku bunga → masyarakat menabung → uang beredar berkurang.

  • Menjual surat berharga (operasi pasar terbuka).

2. Kebijakan Fiskal (Pemerintah)

  • Mengurangi belanja negara → permintaan agregat turun.

  • Menaikkan pajak → daya beli masyarakat terkendali.

3. Kebijakan Non-Moneter

  • Penetapan Harga Maksimum (contoh: harga eceran tertinggi beras).

  • Peningkatan produksi (subsidi pupuk untuk petani).


G. Studi Kasus: Inflasi Indonesia 2022

Faktor Penyebab:

  • Kenaikan harga BBM bersubsidi.

  • Dampak perang Rusia-Ukraina pada harga energi global.
    Langkah Penanganan:

  • BI menaikkan suku bunga acuan.

  • Pemerintah memberikan bansos (BLT) untuk masyarakat rentan.

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments