A. Pengertian Inflasi
Ciri-Ciri Inflasi:
Bersifat umum (tidak hanya kenaikan beberapa barang).
Berlangsung terus-menerus (bukan sementara).
Mengakibatkan penurunan nilai uang.
B. Penyebab Inflasi
1. Demand-Pull Inflation
Daya beli masyarakat meningkat (misal: saat THR).
Pemerintah menambah jumlah uang beredar.
2. Cost-Push Inflation
Kenaikan harga BBM → ongkos transportasi naik → harga barang naik.
3. Inflasi Struktural
Infrastruktur buruk → distribusi barang terhambat → harga naik.
C. Jenis-Jenis Inflasi
1. Berdasarkan Tingkat Keparahan
Jenis Inflasi | Tingkat Kenaikan Harga | Dampak |
---|---|---|
Inflasi Ringan (Creeping) | <10% per tahun | Dapat dikendalikan |
Inflasi Sedang (Galloping) | 10–30% per tahun | Mengganggu ekonomi |
Inflasi Berat (Hyperinflation) | >100% per tahun | Krisis ekonomi (contoh: Zimbabwe 2008) |
2. Berdasarkan Sumbernya
Inflasi Dalam Negeri: Disebabkan faktor domestik (contoh: gagal panen).
Inflasi Luar Negeri: Disebabkan faktor global (contoh: kenaikan harga minyak dunia).
D. Cara Mengukur Inflasi
Rumus:
Contoh Perhitungan:
IHK 2023: 150
IHK 2024: 165
- Inflasi:
Alat Ukur:
Indeks Harga Konsumen (IHK): Mengukur harga barang/jasa yang dikonsumsi rumah tangga.
Indeks Harga Produsen (IHP): Mengukur harga bahan baku di tingkat produsen.
E. Dampak Inflasi
1. Dampak Negatif
Bagi Masyarakat:
Daya beli turun (upah tetap, harga naik).
Nilai tabungan berkurang.
Bagi Pelaku Usaha:
Ketidakpastian biaya produksi.
Investasi menurun.
Bagi Negara:
Nilai mata uang melemah (kurs rupiah jatuh).
2. Dampak Positif (Jika Inflasi Ringan)
Mendorong produksi (produsen dapat keuntungan lebih).
Peningkatan upah pekerja.
F. Kebijakan Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter (Bank Sentral)
Menaikkan suku bunga → masyarakat menabung → uang beredar berkurang.
Menjual surat berharga (operasi pasar terbuka).
2. Kebijakan Fiskal (Pemerintah)
Mengurangi belanja negara → permintaan agregat turun.
Menaikkan pajak → daya beli masyarakat terkendali.
3. Kebijakan Non-Moneter
Penetapan Harga Maksimum (contoh: harga eceran tertinggi beras).
Peningkatan produksi (subsidi pupuk untuk petani).
G. Studi Kasus: Inflasi Indonesia 2022
Faktor Penyebab:
Kenaikan harga BBM bersubsidi.
- Dampak perang Rusia-Ukraina pada harga energi global.Langkah Penanganan:
BI menaikkan suku bunga acuan.
Pemerintah memberikan bansos (BLT) untuk masyarakat rentan.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments