thumbnail

Iman Kepada Allah SWT - P. Agama Islam dan Budi Pekerti 7

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian iman kepada Allah SWT.

  2. Menjelaskan dasar-dasar dan sumber keyakinan kepada Allah SWT.

  3. Menyebutkan dan memahami sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT beserta artinya.

  4. Menunjukkan bukti-bukti adanya Allah SWT melalui akal dan hati.

  5. Menjelaskan perilaku yang mencerminkan iman kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

  6. Menunjukkan rasa syukur atas penciptaan alam semesta sebagai bukti kebesaran Allah.


B. PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT.


Iman secara bahasa berarti percaya atau membenarkan. Secara istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan.

Jadi, Iman kepada Allah adalah:

  • Keyakinan yang mantap dalam hati bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Penguasa alam semesta.

  • Diikrarkan dengan lisan melalui kalimat syahadat: "Asyhadu an-laa ilaaha illallaah" (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah).

  • Dibuktikan dengan amal perbuatan melalui ketaatan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Iman bukan hanya sebatas pengetahuan, tetapi harus menjadi landasan hidup yang mempengaruhi setiap pikiran, perkataan, dan tindakan.


C. DASAR KEYAKINAN KEPADA ALLAH SWT.

Keyakinan kita kepada Allah tidak muncul begitu saja, tetapi berdasarkan pada:

  1. Fiturah (Fiturah): Setiap manusia terlahir dengan fitrah (potensi dasar) untuk mengakui adanya Tuhan. Rasulullah SAW bersabda:

    "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari-Muslim)

  2. Akal (Logika): Akal sehat manusia dapat menganalisis alam semesta dan menyimpulkan bahwa mustahil semua yang sangat teratur dan kompleks ini terjadi dengan sendirinya. Pasti ada Sang Pencipta yang Maha Hebat.

    • Contoh: Siapakah yang menciptakan matahari, bulan, bintang, dan manusia? Mustahil semua itu ada tanpa ada yang menciptakan.

  3. Wahyu (Al-Qur'an dan Hadits): Sumber utama keyakinan umat Islam adalah wahyu Allah, yaitu Al-Qur'an, yang menjelaskan secara gamblang tentang keberadaan dan sifat-sifat Allah.

    • QS. Al-A'raf ayat 54:


      "...Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Mahasuci Allah, Tuhan semesta alam."


D. SIFAT-SIFAT ALLAH SWT. (SIFAT 20)

Untuk mengenal Allah (ma'rifatullah) dengan benar, kita harus mengetahui sifat-sifat-Nya. Sifat Allah dibagi menjadi tiga:

1. Sifat Wajib (20): Sifat yang pasti ada pada Allah.
2. Sifat Mustahil: Sifat yang tidak mungkin ada pada Allah (lawan dari sifat wajib).
3. Sifat Jaiz: Sifat yang mungkin boleh bagi Allah, yaitu fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu (berbuat sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya).

Berikut 10 Sifat Wajib dan Mustahil yang utama beserta artinya:

NoSifat Wajib (Arab)ArtiSifat MustahilArti
1WujudAdaAdamTidak Ada
2QidamDahulu/TerdahuluHudutsBaru
3Baqa'KekalFana'Rusak/Binasa
4Mukhalafatu lil hawaditsiBerbeda dengan makhlukMumatsalatu lil hawaditsiSama dengan makhluk
5Qiyamuhu binafsihiBerdiri sendiriIhtiyaju lighairihiButuh pada yang lain
6WahdaniyahEsa/TunggalTa'addudBerbilang/Banyak
7QudrahBerkuasaAjzunLemah
8IradahBerkehendakKarahahTerpaksa
9IlmuMengetahuiJahlunBodoh
10HayatHidupAl-MautMati

Sifat Jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu Fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu (Allah berhak berkehendak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang mungkin terjadi).


E. BUKTI-BUKTI ADANYA ALLAH SWT.

  1. Bukti di Alam Semesta (Kosmologi): Keindahan, keteraturan, dan keseimbangan alam menunjukkan ada Sang Maha Pencipta yang Maha Sempurna.


    • QS. Ali Imran ayat 190: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal."

  2. Bukti dalam Diri Manusia (Biologi): Proses penciptaan manusia dari setetes air menjadi makhluk yang sempurna adalah bukti kekuasaan Allah.


    • QS. Al-Mu'minun ayat 12-14 menjelaskan tahapan penciptaan manusia.

  3. Bukti melalui Wahyu (Naqli): Kisah-kisah para nabi dan mukjizat yang diberikan kepada mereka adalah bukti nyata bagi orang yang beriman.

  4. Bukti melalui Hati Nurani: Perasaan tenang ketika berdoa, rasa bersalah ketika berbuat dosa, dan kecenderungan untuk berbuat baik adalah bukti bahwa ada Dzat yang mengatur hati manusia.


F. PERILAKU YANG MENCERMINKAN IMAN KEPADA ALLAH

Iman harus terwujud dalam akhlak dan perilaku sehari-hari, antara lain:

  1. Rajin beribadah (shalat, puasa, dll) sebagai wujud ketaatan.

  2. Selalu berkata dan berbuat jujur karena meyakini Allah Maha Melihat.

  3. Bersyukur atas segala nikmat dan bersabar saat menghadapi ujian.

  4. Tawakal (berserah diri) setelah berusaha semaksimal mungkin.

  5. Berakhlak mulia kepada sesama makhluk (orang tua, teman, lingkungan).

  6. Selalu merasa diawasi oleh Allah (Muraqabah) sehingga tidak berbuat maksiat meskipun sendirian.

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments