Animal Farm (Peternakan Binatang)
Penulis: George Orwell
Genre: Fabel Politik, Satire, Allegory
Pertama Terbit: 17 Agustus 1945
Sinopsis
Animal Farm adalah sebuah alegori politik yang menceritakan sekelompok hewan di sebuah peternakan yang memberontak terhadap pemiliknya yang lalim, Mr. Jones. Mereka bercita-cita mendirikan masyarakat egaliter yang bebas dari penindasan manusia. Namun, revolusi mereka perlahan-lahan dikhianati oleh para pemimpinnya (para babi) yang akhirnya menjadi tirani yang bahkan lebih kejam dan licik daripada manusia yang mereka gulingkan.
Latar Belakang & Tujuan
Novel ini adalah satire langsung terhadap Revolusi Rusia 1917 dan naiknya rezim totalitarian Joseph Stalin. Orwell, seorang sosialis demokratis, menulis buku ini untuk memperingatkan bahaya penyalahgunaan kekuasaan, korupsi cita-cita revolusi, dan bahaya propaganda serta pengendalian informasi.
Ringkasan Plot per Bab
Bab 1: Old Major Berpidato
Old Major, babi tua yang dihormati, berpidato kepada para hewan lainnya tentang mimpinya akan dunia tanpa manusia. Ia mengajarkan mereka lagu revolusioner "Beasts of England" dan menanamkan ideologi "Animalisme".
Bab 2: Revolusi Dimulai
Old Major meninggal, tetapi idenya diteruskan oleh dua babi cerdas: Snowball dan Napoleon. Mereka memimpin pemberontakan ketika Mr. Jones lalai memberi makan hewan-hewan. Pemberontakan berhasil, dan Peternakan Manor berganti nama menjadi "Animal Farm".
Tujuh Perintah Animalisme ditulis di dinding lumbung, dengan inti utama: "Semua hewan adalah sama."
Bab 3: Masa-masa Awal yang Sukses
Hewan-hewan bekerja keras dengan semangat dan berhasil memanen hasil yang melimpah. Para babi mulai mengambil peran sebagai pemimpin dan pengelola. Snowball mendirikan komite-komite untuk pendidikan, sementara Napoleon mengambil anak-anak anjing untuk "dididik".
Bab 4: Pertempuran Kandang Sapi (The Battle of the Cowshed)
Berita tentang revolusi menyebar. Mr. Jones dan petani lain menyerang untuk merebut kembali peternakan. Snowball memimpin strategi pertahanan yang brilian dan berhasil mengalahkan manusia. Ia dianugerahi gelar "Pahlawan Animal Kelas Satu".
Bab 5: Perebutan Kekuasaan Napoleon vs Snowball
Konflik antara Snowball dan Napoleon memuncak. Snowball mengusulkan pembangunan kincir angin untuk memodernisasi peternakan, sementara Napoleon menentangnya.
Dalam sebuah rapat, Napoleon menggunakan anjing-anjingnya (yang telah ia latih secara diam-diam) untuk mengusir Snowball secara paksa dari peternakan. Napoleon mengambil alih kekuasaan secara diktator.
Bab 6: Pengkhianatan Cita-cita Semakin Nyata
Napoleon membatalkan proyek kincir angin milik Snowball, tetapi kemudian mengambil alih ide tersebut dan menyatakannya sebagai idenya sendiri. Hewan-hewan bekerja sangat keras dan menderita untuk membangunnya.
Para babi mulai tidur di ranjang, berdagang dengan manusia (melanggar Perintah), dan meminum whisky. Perintah Keempat diubah diam-diam dari "Tidak boleh tidur di ranjang" menjadi "Tidak boleh tidur di ranjang bersprel".
Bab 7: Pemurnian dan Teror
Musim dingin yang keras, kelaparan melanda. Kincir angin hancur oleh badai, tetapi Napoleon menyalahkan Snowball dan memulai pembersihan besar-besaran.
Napoleon memerintahkan anjing-anjingnya membunuh hewan mana pun yang diakuinya telah berkomplot dengan Snowball. Perintah Keenam diubah dari "Tidak boleh membunuh hewan lain" menjadi "Tidak boleh membunuh hewan lain tanpa alasan".
Bab 8: Pemujaan dan Manipulasi
Napoleon semakin dipuja seperti dewa. Ia diberi gelar-gelar seperti "Bapak Semua Hewan". Perdagangan dengan manusia semakin intensif.
Petani Frederick menipu Napoleon dan kemudian menyerang serta meledakkan kincir angin yang baru dibangun. Setelah pertempuran sengit, hewan-hewan menang tetapi banyak yang terluka. Perintah Kelima diubah dari "Tidak boleh minum alkohol" menjadi "Tidak boleh minum alkohol secara berlebihan".
Bab 9: Penderitaan dan Kepasrahan
Kondisi kehidupan hewan biasa sangat menyedihkan, sementara para babi hidup mewah. Boxer, kuda pekerja yang selalu bersemangat, ambruk karena kelelahan.
Napoleon menjual Boxer ke pedagang penyembelih untuk ditukar dengan whisky, tetapi menyebarkan propaganda bahwa Boxer dibawa ke rumah sakit.
Bab 10: Akhir yang Pahit - Kembali ke Awal
Bertahun-tahun kemudian, hanya sedikit hewan yang masih ingat masa sebelum revolusi. Para babi berjalan dengan dua kaki, memakai pakaian, dan memegang cambuk.
Tujuh Perintah di dapur telah disingkat menjadi satu perintah tunggal: "SEMUA HEWAN ADALAH SAMA, TAPI BEBERAPA HEWAN LEBIH SAMA DARIPADA YANG LAINNYA" (All animals are equal, but some animals are more equal than others).
Napoleon mengadakan jamuan dengan para petani. Hewan-hewan biasa melihat ke dalam rumah dan tidak bisa lagi membedakan mana babi dan mana manusia. Cita-cita revolusi telah mati total.
Karakter Penting dan Alegorinya
Old Major: Representasi dari Karl Marx (pemikir ideologi) dan Vladimir Lenin (pemimpin revolusi awal).
Napoleon: Joseph Stalin. Seorang diktator yang kejam, licik, dan menggunakan kekerasan serta propaganda untuk berkuasa.
Snowball: Leon Trotsky. Seorang pemimpin intelektual dan revolusioner yang idealis, akhirnya dikhianati dan diusir oleh rivalnya.
Squealer: Propaganda Stalin (e.g., koran Pravda). Babi yang pandai berbicara, memutarbalikkan fakta untuk melegitimasi kekuasaan Napoleon.
Boxer: Kelas pekerja/ proletariat yang loyal, kuat, tapi naif. Percaya slogan "Aku akan bekerja lebih keras" dan "Napoleon selalu benar".
Benjamin: Kaum intelektual yang sinis dan pasif. Keledai tua yang bisa membaca tetapi memilih untuk tidak terlibat, meski ia mengerti semua penipuan yang terjadi.
Mr. Jones: Tsar Nicholas II, penguasa lalim yang digulingkan oleh revolusi.
Anjing-anjing Napoleon: NKVD (Polisi Rahasia Stalin). Alat penindasan dan teror.
Tema Utama
Korupsi Cita-Cita dan Kekuasaan: Kekuasaan mutlak korupsi secara mutlak.
Bahaya Propaganda dan Kebodohan: Bagaimana bahasa dan informasi dimanipulasi untuk mengendalikan massa.
Kelas dan Kesetaraan: Masyarakat tanpa kelas hanyalah ilusi; kelas penguasa baru akan selalu muncul.
Pengkhianatan Revolusi: Bagaimana gerakan yang awalnya untuk kebebasan bisa berubah menjadi kediktatoran yang lebih buruk.
Kultus Individu: Pengkultusan terhadap seorang pemimpin yang dianggap tidak pernah salah.
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments