thumbnail

Sejarah Masa Kolonialisme Barat di Indonesia

Sejarah Masa Kolonialisme Barat di Indonesia (Berdasarkan Kisi-Kisi LCCM Kabupaten)

1. Pendahuluan

Kolonialisme Barat di Indonesia dimulai pada abad ke-16 ketika bangsa Eropa mencari rempah-rempah dan kekayaan di wilayah Nusantara. Proses kolonialisasi ini berlangsung dalam beberapa fase, mulai dari perdagangan, monopoli, hingga pemerintahan langsung oleh Belanda dan Inggris.

2. Kekuasaan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie)

a. Soevereiniteit (Kedaulatan) VOC

  • VOC diberikan hak soevereiniteit (kedaulatan) oleh pemerintah Belanda, yang berarti mereka memiliki wewenang seperti negara, termasuk mencetak uang, membentuk tentara, dan mengadakan perjanjian.

  • Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

  • VOC menggunakan kekuatan militer untuk mengusir pesaing seperti Portugis dan Spanyol.

b. Kebijakan Monopoli VOC

  • Verplichte Leverantie: Kewajiban raja-raja lokal menyerahkan hasil bumi kepada VOC.

  • Contingenten: Kewajiban membayar pajak dalam bentuk hasil bumi.

  • Ekstirpasi: Pemusnahan tanaman rempah-rempah untuk menjaga harga tetap tinggi.

c. Kemunduran VOC

  • Korupsi di kalangan pegawai VOC.

  • Persaingan dengan Inggris dan Prancis.

  • VOC bangkrut dan dibubarkan pada 31 Desember 1799, kemudian kekuasaan diambil alih oleh pemerintah Belanda.

3. Teori Copernicus dan Penjelajahan Samudera

  • Teori Heliosentris Copernicus membuktikan bahwa bumi bulat, memicu eksplorasi Eropa ke dunia timur.

  • Portugis dan Spanyol bersaing mencari rempah-rempah, bertemu di Maluku (Perjanjian Tordesillas 1494 & Saragosa 1529).

  • Magelhaens (Spanyol) adalah penjelajah pertama yang mengelilingi dunia, mendarat di Filipina.

4. Imperialisme Kuno: Gold, Gospel, Glory

  • Gold (Kekayaan): Mencari rempah-rempah dan sumber daya alam.

  • Gospel (Penyebaran Agama): Misi Katolik (Portugis & Spanyol) dan Protestan (Belanda & Inggris).

  • Glory (Kejayaan): Perebutan kekuasaan dan pengaruh antarnegara Eropa.

5. Kebijakan Liberalisme Ekonomi oleh Thomas Stamford Raffles (1811-1816)

  • Latar Belakang: Inggris mengambil alih Jawa dari Belanda saat Perang Napoleon.

  • Kebijakan Ekonomi:

    • Landrente (Pajak Tanah): Petani membayar pajak langsung kepada pemerintah, bukan melalui penguasa feodal.

    • Penghapusan Kerja Rodi & Perbudakan.

    • Pasar Bebas: Petani boleh menjual hasil bumi kepada siapa saja.

  • Dampak:

    • Perekonomian lebih terbuka, tetapi petani tetap miskin karena tekanan pajak.

6. Pelaksanaan Politik Etis (1901)

a. Latar Belakang

  • Kritik dari kaum humanis Belanda (van Deventer, "Een Eereschuld") bahwa Belanda berutang budi kepada Indonesia.

  • Tiga program utama: Irigasi, Edukasi, dan Transmigrasi (Emigratie).

b. Segi Positif Politik Etis

  1. Irigasi:

    • Pembangunan saluran air untuk pertanian (contoh: Waduk Kedung Ombo).

  2. Edukasi:

    • Sekolah-sekolah didirikan (HIS, MULO, AMS), melahirkan kaum terpelajar yang memicu pergerakan nasional (Soekarno, Hatta, Sjahrir).

  3. Transmigrasi:

    • Pemindahan penduduk dari Jawa ke Sumatera untuk mengurangi kepadatan.

c. Dampak Negatif

  • Pendidikan hanya untuk kalangan elit.

  • Transmigrasi digunakan untuk menyediakan tenaga kerja murah bagi perkebunan Belanda.

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments