thumbnail

Pluralitas Masyarakat Negara-Negara di Dunia (Etnis, Agama, Pekerjaan, dan Status Sosial)

Pluralitas Masyarakat Negara-Negara di Dunia (Etnis, Agama, Pekerjaan, dan Status Sosial)



Tujuan Pembelajaran:

  1. Memahami konsep pluralitas masyarakat di berbagai negara.

  2. Mengidentifikasi keragaman etnis, agama, pekerjaan, dan status sosial di dunia.

  3. Menganalisis dampak pluralitas terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi suatu negara.


A. Pengertian Pluralitas Masyarakat

Pluralitas adalah keberagaman dalam suatu masyarakat yang mencakup perbedaan:

  • Etnis/Suku → Kelompok berdasarkan garis keturunan, budaya, dan bahasa.

  • Agama → Keyakinan dan sistem kepercayaan.

  • Pekerjaan → Profesi dan mata pencaharian.

  • Status Sosial → Stratifikasi sosial (kelas atas, menengah, bawah).

Contoh: Indonesia terdiri dari 1.340 suku, 6 agama resmi, dan beragam profesi.


B. Pluralitas Berdasarkan Etnis

1. Indonesia

  • Etnis Dominan: Jawa (40%), Sunda (15%), Batak, Papua, dll.

  • Bahasa: Bahasa Indonesia (resmi) + 700 bahasa daerah.

  • Dampak: Keragaman budaya, potensi konflik etnis (contoh: Papua, Sampit).

2. Amerika Serikat

  • Etnis: Kulit putih (60%), Hispanik (18%), Afrika-Amerika (13%), Asia (6%).

  • Dampak: Isu rasial (Black Lives Matter), multikulturalisme.

3. India

  • Etnis: Indo-Arya (72%), Dravida (25%), Tibet-Mongol.

  • Bahasa: Hindi, Inggris, + 1.600 bahasa daerah.

  • Dampak: Konflik etnis (Kashmir, Assam).


C. Pluralitas Berdasarkan Agama

1. India

  • Agama: Hindu (80%), Islam (14%), Kristen, Sikh, Buddha.

  • Dampak: Konflik Hindu vs Muslim (contoh: Kashmir).

2. Nigeria

  • Agama: Islam (50%, dominan di utara), Kristen (40%, dominan di selatan).

  • Dampak: Konflik Boko Haram, perang saudara.

3. Arab Saudi

  • Agama: Islam (100%, mayoritas Sunni).

  • Dampak: Hukum syariah, minoritas non-Muslim tidak diakui.

4. Indonesia

  • Agama: Islam (87%), Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu.

  • Dampak: Harmoni beragama, tetapi ada intoleransi (contoh: Ahmadiyah).


D. Pluralitas Berdasarkan Pekerjaan

1. Jepang

  • Pekerjaan: Teknologi (Toyota, Sony), pertanian (beras), layanan kesehatan.

  • Dampak: Masyarakat disiplin, tingkat pengangguran rendah.

2. Brasil

  • Pekerjaan: Pertanian (kopi, tebu), industri (minyak, otomotif), sektor informal (kota besar).

  • Dampak: Kesenjangan kota-desa, kemiskinan di favela.

3. Uni Emirat Arab (UEA)

  • Pekerjaan: Migran (90% tenaga kerja), sektor minyak & pariwisata.

  • Dampak: Ekspatriat dominan, warga lokal dapat tunjangan pemerintah.


E. Pluralitas Berdasarkan Status Sosial

1. India

  • Sistem Kasta: Brahmana (ulama), Kshatriya (prajurit), Vaishya (pedagang), Shudra (buruh), Dalit (terpinggirkan).

  • Dampak: Diskriminasi terhadap Dalit, perjuangan kesetaraan.

2. Inggris

  • Kelas Sosial:

    • Atas (bangsawan, pengusaha kaya)

    • Menengah (profesional: dokter, guru)

    • Bawah (pekerja kasar, pengangguran)

  • Dampak: Pendidikan mahal memperlebar kesenjangan.

3. Afrika Selatan

  • Warisan Apartheid:

    • Kulit putih (minoritas kaya) vs kulit hitam (mayoritas miskin).

  • Dampak: Tingkat pengangguran tinggi, ketimpangan ekonomi.


F. Dampak Positif & Negatif Pluralitas

AspekDampak PositifDampak Negatif
EtnisBudaya kaya, pariwisata berkembangKonflik SARA (Suku, Agama, Ras, Antar-Golongan)
AgamaToleransi, dialog antaragamaRadikalisme, diskriminasi
PekerjaanEkonomi beragam, inovasi meningkatKesenjangan upah, eksploitasi buruh
Status SosialMotivasi untuk naik kelasKetimpangan ekonomi, akses pendidikan tidak merata

G. Studi Kasus: Indonesia vs Amerika Serikat

AspekIndonesiaAmerika Serikat
Etnis1.340 suku, Jawa dominanKulit putih dominan, minoritas Hispanik & Afrika-Amerika
AgamaIslam mayoritas, 6 agama diakuiKristen dominan, sekularisme kuat
PekerjaanPertanian, UMKM, TKITeknologi, finansial, layanan kesehatan
Status SosialKelas menengah berkembangKesenjangan kaya-miskin tinggi

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments