thumbnail

Materi Pembelajaran: Jaringan dan Sarana Transportasi Berdasarkan Kondisi Geografis

 Materi Pembelajaran: Jaringan dan Sarana Transportasi Berdasarkan Kondisi Geografis

A. Pengertian Jaringan Transportasi

Jaringan transportasi adalah sistem yang menghubungkan berbagai lokasi melalui sarana dan prasarana transportasi seperti jalan, rel, pelabuhan, dan bandara. Kondisi geografis suatu wilayah sangat memengaruhi jenis dan perkembangan transportasi di daerah tersebut.

B. Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Transportasi

1. Wilayah Dataran Rendah (Pantai & Dataran)

  • Karakteristik: Medan relatif landai, akses mudah.

  • Sarana Transportasi yang Cocok:

    • Jalan Raya (kendaraan bermotor, bus, truk)

    • Kereta Api (relatif mudah dibangun karena minim tanjakan)

    • Transportasi Air (pelabuhan untuk kapal feri dan kargo di daerah pesisir)

  • Contoh:

    • Jakarta (jalan tol dan kereta commuter)

    • Pelabuhan Tanjung Priok (transportasi laut)

2. Wilayah Pegunungan & Perbukitan

  • Karakteristik: Medan berbukit, banyak tanjakan dan turunan.

  • Sarana Transportasi yang Cocok:

    • Jalan Berkelok (dibangun berkelok untuk mengurangi kemiringan)

    • Kereta Api dengan Sistem Rigi (Zig-Zag) atau Terowongan (contoh: jalur kereta Ambarawa)

    • Transportasi Udara (bandara kecil di daerah terpencil)

    • Jalan Layang & Jembatan (menghubungkan lembah dan bukit)

  • Contoh:

    • Jalur Puncak (jalan berkelok)

    • Bandara Silangit (Sumatra Utara)

3. Wilayah Kepulauan & Perairan

  • Karakteristik: Terdiri dari banyak pulau, terpisah oleh laut.

  • Sarana Transportasi yang Cocok:

    • Kapal Feri & Speedboat (penghubung antarpulau)

    • Pelabuhan Penyeberangan (contoh: Pelabuhan Merak-Bakauheni)

    • Transportasi Udara (penerbangan domestik antar-pulau)

  • Contoh:

    • Kapal Pelni (menghubungkan Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara)

    • Bandara Domine Eduard Osok (Sorong, Papua Barat)

4. Wilayah Pedesaan & Pedalaman

  • Karakteristik: Jalan belum sepenuhnya berkembang, akses terbatas.

  • Sarana Transportasi yang Cocok:

    • Jalan Tanah & Makadam (jalan berbatu)

    • Truk & Angkutan Pedesaan (transportasi barang dan orang)

    • Perahu Sungai (untuk daerah rawa atau sungai besar)

  • Contoh:

    • Transportasi sungai di Kalimantan (perahu klotok)

    • Ojeg (transportasi motor di desa)

C. Dampak Kondisi Geografis terhadap Pembangunan Transportasi

  1. Biaya Pembangunan

    • Daerah pegunungan lebih mahal karena perlu terowongan/jembatan.

    • Daerah rawa/pantai memerlukan konstruksi khusus.

  2. Aksesibilitas

    • Daerah terpencil sulit dijangkau, mengandalkan transportasi udara/laut.

  3. Kecepatan Pengembangan Infrastruktur

    • Kota besar lebih cepat dibangun jalan tol dan kereta.

D. Perkembangan Teknologi Transportasi untuk Medan Sulit

  1. Kereta Cepat & Terowongan (contoh: LRT Jakarta)

  2. Drone & Pesawat Kargo Kecil (untuk pengiriman ke pedalaman)

  3. Jembatan Layang & Jalan Tembus Bukit (mempercepat akses)

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments