Materi Masuk dan Berkembangnya Islam di Nusantara (Berdasarkan Kisi-Kisi LCCM)
1. Teori Masuknya Islam ke Nusantara: Bukti Ejaan Arab-Melayu dan Huruf Sin Tidak Bergigi
Ada beberapa teori tentang masuknya Islam ke Nusantara, salah satunya didukung oleh bukti ejaan Arab-Melayu dalam naskah kuno:
Ejaan Jabar, Jeer, dan Pees:
Jabar (Fathah): Tanda baca Arab yang mempengaruhi pelafalan Melayu.
Jeer (Kasrah): Digunakan dalam tulisan Jawi (Arab-Melayu).
Pees (Dammah): Memengaruhi dialek lokal dalam membaca Al-Qur’an.
Huruf Sin (س) Tidak Bergigi:
Naskah kuno di Nusantara menggunakan bentuk Sin (ﺲ) yang berbeda dengan Sin Arab asli (bergigi), menunjukkan pengaruh Persia.
Kesimpulan: Islam masuk melalui pedagang Gujarat (India) dan Persia, yang membawa tradisi tulisan mereka.
2. Catatan Perjalanan Marco Polo (1291) tentang Islam di Sumatera
Pada tahun 1291, Marco Polo (penjelajah Venesia) singgah di Perlak (Aceh Timur) dan mencatat:
Penduduk Perlak sudah memeluk Islam.
Kesultanan Perlak (840–1292 M) adalah kerajaan Islam pertama di Nusantara.
Bukti lain: Prasasti Makam Sultan Malik as-Saleh (1297 M) di Samudera Pasai.
3. Suluk Ajaran Sunan Bonang dan Perannya di Majapahit
Sunan Bonang (Wali Songo) adalah ulama besar yang menyebarkan Islam di Jawa melalui:
Suluk (Karya Sastra Tasawuf):
Suluk Wujil: Berisi ajaran spiritual dengan pendekatan budaya Jawa.
Suluk Bentur: Menggabungkan filsafat Islam dengan tradisi lokal.
Peran di Majapahit:
Sunan Bonang dikenal sebagai "Abdidalem" (penasihat spiritual) di kerajaan Majapahit.
Mengislamkan bangsawan Majapahit melalui pendekatan budaya.
4. Pendapat Hamka: Islam Masuk ke Indonesia melalui Mesir dan Mekah
Buya Hamka (ulama Indonesia) berpendapat bahwa:
Islam dibawa langsung oleh ulama dari Arab (Mekah & Mesir) sejak abad ke-7 M.
Bukti:
Hubungan dagang Arab-Nusantara sudah ada sejak masa Khalifah Utsman bin Affan.
Naskah China menyebut komunitas Arab di Kanton (Guangzhou) yang berlayar ke Nusantara.
5. Masa Pemerintahan Malik al-Saleh dan Kedatangan Musafir
Sultan Malik al-Saleh (pendiri Kesultanan Samudera Pasai) memerintah pada 1267–1297 M.
Kedatangan Musafir:
Ibnu Battuta (1345 M) mencatat bahwa Samudera Pasai adalah pusat Islam di Asia Tenggara.
Sultan Malik al-Saleh mengundang ulama Timur Tengah untuk mengajar di Pasai.
6. Bukti Makam Fatimah Binti Maimun di Leran (Gresik, 1082 M)
Makam Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik, bertuliskan tahun 475 H (1082 M).
Artinya: Islam sudah ada di Jawa sebelum berdirinya Majapahit.
Teori: Fatimah adalah putri seorang saudagar Arab yang menetap di pesisir Jawa.
7. Pemimpin Pasukan Demak yang Membebaskan Banten dari Pajajaran (1526 M)
Pada tahun 1526, Kesultanan Demak membantu Cirebon mengalahkan Kerajaan Sunda Pajajaran:
Pemimpin Pasukan: Fatahillah (Faletehan) – panglima perang dari Demak.
Hasil:
Banten dan Sunda Kelapa (Jakarta) jatuh ke tangan Islam.
Sunda Kelapa diubah namanya menjadi Jayakarta (kemenangan yang sempurna).
Subscribe by Email
Follow Updates Articles from This Blog via Email
No Comments