thumbnail

Kehidupan Pra Sejarah


Kehidupan Pra Sejarah: Berdasarkan Kisi-Kisi LCCM

1. Fosil di Daerah Sangiran (Lembah Sungai Bengawan Solo) pada Tahun 1941

Sangiran, yang terletak di lembah Sungai Bengawan Solo (Jawa Tengah), merupakan salah satu situs prasejarah terpenting di dunia. Pada tahun 1941, ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus erectus (sekarang disebut Homo erectus) oleh G.H.R. von Koenigswald. Fosil ini menunjukkan ciri-ciri manusia purba yang sudah berjalan tegak dan memiliki volume otak lebih besar daripada kera.

2. Jenis Manusia Purba Awal di Indonesia

Fosil manusia purba di Indonesia dibagi menjadi tiga jenis utama:

  1. Meganthropus palaeojavanicus – Fosil tertua, ditemukan di Sangiran, memiliki rahang besar dan tubuh kekar.

  2. Pithecanthropus erectus (Homo erectus) – Fosil yang paling banyak ditemukan di Jawa, menunjukkan kemampuan berjalan tegak.

  3. Homo sapiens – Manusia purba yang lebih modern, seperti Homo soloensis dan Homo wajakensis, yang sudah mendekati ciri manusia modern.

3. Lokasi Penemuan Fosil Manusia Purba

  • Sangiran (Jawa Tengah): Temuan fosil Pithecanthropus erectus dan Meganthropus.

  • Ngandong (Blora, Jawa Tengah): Fosil Homo soloensis.

  • Trinil (Ngawi, Jawa Timur): Temuan Eugene Dubois (1891) berupa tulang paha dan tengkorak Pithecanthropus.

  • Wajak (Tulungagung, Jawa Timur): Fosil Homo wajakensis.

4. Hasil Penyelidikan Von Heine Geldern tentang Penyebaran Kapak Persegi

Von Heine Geldern menyatakan bahwa kapak persegi (alat batu berbentuk persegi panjang) menyebar ke Indonesia melalui jalur migrasi dari Asia Tenggara daratan (Vietnam, Thailand, dan Myanmar). Alat ini berkembang pada zaman Neolithikum dan digunakan untuk bercocok tanam.

5. Asal Nenek Moyang Bangsa Indonesia Berdasarkan Pangkal Kebudayaan

Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari rumpun Austronesia yang bermigrasi dari Yunnan (Cina Selatan) melalui Taiwan dan Filipina, lalu menyebar ke Indonesia. Mereka membawa kebudayaan Neolithikum, seperti kapak persegi dan kapak lonjong.

6. Penemuan Fosil Tengkorak Kanak-Kanak oleh Von Koenigswald (1936)

Pada tahun 1936, Von Koenigswald menemukan fosil tengkorak anak-anak di Perning, Mojokerto, yang dinamakan Pithecanthropus mojokertensis (sekarang diklasifikasikan sebagai Homo erectus). Fosil ini menunjukkan bahwa manusia purba sudah hidup di Jawa sejak lebih dari 1 juta tahun yang lalu.

7. Alat-Alat Hasil Kebudayaan Zaman Neolithikum

  • Kapak persegi: Digunakan untuk bercocok tanam, berasal dari Asia Tenggara.

  • Kapak lonjong: Banyak ditemukan di Papua dan Maluku.

  • Gerabah: Alat dari tanah liat untuk menyimpan makanan.

  • Perhiasan: Gelang dan kalung dari batu dan tulang.

8. Istilah Aktivitas Manusia Praaksara dalam Memenuhi Mata Pencaharian

  • Food gathering: Mengumpulkan makanan dari alam (berburu, meramu).

  • Food producing: Mulai bercocok tanam dan beternak (zaman Neolithikum).

  • Nomaden: Hidup berpindah-pindah.

  • Sedenter: Mulai menetap di suatu tempat.

9. Teknik Cetak pada Zaman Logam untuk Membuat Peralatan

Pada zaman logam (terutama zaman perunggu), teknik pembuatan alat logam meliputi:

  • Bivalve (cetakan tertutup): Logam cair dituang ke dalam cetakan batu yang terdiri dari dua bagian.

  • A cire perdue (cetakan lilin): Membuat model lilin, lalu dibungkus tanah liat dan dilebur hingga logam mengisi rongga.

LATIHAN

Subscribe by Email

Follow Updates Articles from This Blog via Email

No Comments