Tampilkan postingan dengan label IPS 7. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Perubahan Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia (Materi Kelas 7 IPS Kurikulum Merdeka)

Perubahan Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia

 

Potensi Sumber Daya Alam di Indonesia

Sumber daya alam merupakan kekayaan yang terdapat di permukaan bumi dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Indonesia, sebagai negara kepulauan, memiliki potensi sumber daya alam yang beragam. Berdasarkan kelestariannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua kategori: sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) dan yang tidak dapat diperbarui (non-renewable).

Sumber daya alam yang dapat diperbarui meliputi tanah, air, dan hutan, sementara yang tidak dapat diperbarui mencakup gas, minyak bumi, timah, dan batu bara. Indonesia memiliki tiga potensi sumber daya alam utama, yaitu sumber daya alam hutan, tambang, dan kemaritiman.

 


1. Sumber Daya Alam Hutan

Hutan di Indonesia memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi. Dalam klasifikasinya, hutan dapat dibedakan menjadi hutan produksi, hutan lindung, dan hutan konservasi.

  • Hutan Produksi: Kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk bahan baku produksi, seperti kayu dan rotan.
  • Hutan Lindung: Berperan dalam melindungi lingkungan hidup, mengatur suplai air, mengendalikan erosi, dan mencegah bencana alam.
  • Hutan Konservasi: Terbagi menjadi kawasan suaka alam dan pelestarian alam, yang berfungsi sebagai tempat pengawetan keanekaragaman hayati.

 

2. Sumber Daya Alam Tambang

Pertambangan di Indonesia melibatkan barang tambang dari dalam kulit bumi, termasuk minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. Penggolongan barang tambang didasarkan pada UU No. 11 Tahun 1967, dengan golongan A, B, dan C.

  • Golongan A (strategis): Dikelola oleh pemerintah dan swasta, penting untuk keamanan dan pertahanan negara (contohnya, minyak bumi dan gas).
  • Golongan B (vital): Digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup banyak orang (contohnya, perak, emas, dan tembaga).
  • Golongan C (industri): Digunakan dalam kegiatan industri dan memengaruhi hajat hidup masyarakat (contohnya, batu, pasir, dan batu kapur).

 

3. Sumber Daya Alam Kemaritiman

Lautan Indonesia kaya akan sumber daya alam, termasuk keanekaragaman hayati, perikanan, energi kelautan, dan wisata bahari.

  • Perikanan: Melibatkan usaha penangkapan ikan secara tradisional dan modern.
  • Energi Kelautan: Potensi energi terbarukan dari gelombang, pasang surut, arus laut, dan panas laut.
  • Wisata Bahari: Menyajikan keindahan pantai, laut, dan pulau-pulau kecil untuk kegiatan rekreasi dan pariwisata.

 

Penyebab Perubahan Potensi Sumber Daya Alam

Perubahan potensi sumber daya alam disebabkan oleh pertambahan populasi manusia, peningkatan konsumsi, eksploitasi berlebihan, pemikiran teknologi sebagai solusi, dan akibat dari pencemaran serta kerusakan lingkungan. Populasi manusia yang terus bertambah memengaruhi peningkatan konsumsi, yang pada gilirannya meningkatkan eksploitasi sumber daya alam.

Kemajuan teknologi, sementara dapat memberikan solusi bagi beberapa masalah, juga dapat menjadi pemicu eksploitasi berlebihan. Dampaknya adalah perubahan potensi sumber daya alam dan potensi terjadinya pencemaran serta kerusakan lingkungan.

Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan pola pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, mengedepankan pelestarian lingkungan, serta mengelola sumber daya alam dengan bijaksana demi keberlanjutan ekonomi dan ekologi.

thumbnail

Rangkuman Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial serta Kuis berbasis Permainan Pesawat Terbang - IPS Kelas 7

Rangkuman Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial


Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.

Proses Interaksi sosial

  • Imitasi, merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya seseorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya saat memasak di dapur.
  • Sugesti, merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang.
  • Identifikasi, merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
  • Simpati, merupakan kemampuan untuk merasakan diri seorah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.

Proses Asosiatif

  • Kerja Sama
  • Akomodasi
  • Asimilasi

Proses Disosiatif

  • Kompetisi
  • Kontravensi
  • Konflik


Hubungan interaksi sosial dan lembaga sosial

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat


Jenis lembaga sosial

Lembaga Keluarga, merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya.

  • Fungsi lembaga keluarga antara lain:
  • Fungsi reproduksi, artinya diharapkan akan memberikan keturunan.
  • Fungsi proteksi, artinya keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan.
  • Orang tua, baik ayah maupun ibu mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya.
  • Fungsi sosialisasi, artinya keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat.
  • Fungsi afeksi, artinya dalam keluarga diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya sendiri seperti perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.
  • Fungsi pengawasan sosial, artinya setiap anggota keluarga pada dasarnya saling kontrol atau saling mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga  nama baik keluarga.

Fungsi pemberian status, artinya melalui lembaga perkawinan, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau isteri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang dewasa dan mampu bertanggungjawab kepada diri sendiri, anak-anak, dan masyarakat.

Lembaga Agama, adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.

Fungsi lembaga agama antara lain:

  • Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar.
  • Sumber kebenaran.
  • Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
  • Tuntutan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku penyimpangan, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya
  • Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan baha perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun
  • Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata
  • Pedoman untuk rekreasi dan hiburan dalam mencari kepuasan batin.


Lembaga Ekonomi, Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut:

  • Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
  • Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter
  • Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
  • Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
  • Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
  • Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
  • Memberi identitas bagi masyarakat


Lembaga Pendidikan, adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Fungsi lembaga pendidikan antara lain:

  • Menyiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari sekolah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat
  • Melestarikan kebudayaan masyarakat.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi

 

Lembaga Politik, merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Fungsi lembaga politik antara lain:

  • Memelihara ketertiban masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik secara penyuluhan maupun cara kekerasan.
  • Merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

GAME PESAWAT TERBANG DENGAN MATERI INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
Game pesawat terbang wordwall


Petunjuk : Terdiri dari 10 pertanyaan. Tabrakkan pesawat ke awan yang benar (jumlah awan yang benar disebutkan dari masing-masing soal. Jangan tabrakkan pesawat ke awan yang salah karena akan mengurangi nyawa kalian. Tiap peserta mendapatkan lima nyawa dalam sekali permainan. Selamat mengerjakan !

thumbnail

Nilai Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan (Nilai Guna Barang) dan Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan Pengayaan IPS Ekonomi SMP Kelas 7

Nilai Kegunaan Barang Pemuas Kebutuhan (Nilai Guna Barang)

nilai-guna-barang-jasa-ips-ekonomi-smp-kelas7
Nilai Guna Barang Pemuas Kebutuhan


Barang atau benda sebagai alat pemenuhan kebutuhan manusia dapat ditingkatkan manfaatnya atau kegunaannya setelah mengalami perubahan. Terpakainya suatu barang atau jasa mengisyaratkan bahwa keduanya bermanfaat sebagai alat pemuas kebutuhan. Tampak di sini, setiap barang atau pun jasa dapat ditempatkan sebagai alat pemuas kebutuhan asalkan barang ataupun jasa tersebut mengandung manfaat.

Alam sangat berperan sebagai penyaji utama alat pemuas kebutuhan manusia. Alam adalah sumber daya yang potensial. Akan tetapi, tidak selalu benda yang disediakan oleh alam dapat dipergunakan atau dipakai. Seringkali terjadi kegunaan benda yang disediakan oleh alam belum cukup untuk memuaskan kebutuhan. Untuk meningkatkan kegunaan suatu benda atau barang, produsen senantiasa berusaha mengolah bahan baku menjadi barang jadi. Tidak hanya menyangkut barang-barang yang belum jadi, barang yang sudah jadi pun tetap harus ditingkatkan kegunaannya.  Beberapa kegunaan barang, meliputi:

  1. Kegunaan Bentuk (Form Utility) : Suatu barang akan lebih berguna dan memiliki nilai jika bentuknya berubah. Contoh: kayu akan lebih tinggi kegunaannya jika diubah menjadi meja, kursi, dan almari.
  2. Kegunaan Tempat (Place Utility) : Suatu barang akan lebih tinggi kegunaannya jika barang tersebut dipindahkan tempatnya. Contoh: Pasir di sungai akan menjadi lebih berguna jika dipindahkan ke proyek untuk bahan bangunan.
  3. Kegunaan Waktu (Time Utility) : Suatu barang akan lebih berguna jika digunakan pada waktu-waktu tertentu. Contoh : Jas hujan dan payung akan berguna jika musim hujan, jaket akan lebih berguna pada waktu musim dingin.
  4. Kegunaan Milik (Ownership Utility) : Suatu barang akan lebih tinggi kegunaannya jika telah dimiliki seseorang. Contoh: mesin ketik di toko dibeli orang untuk peralatan kantor.
  5. Kegunaan Pelayanan (Service Utility) : Kegunaan pelayanan (service utility) adalah suatu barang akan berguna jika barang itu dapat memberi jasa atau pelayanan kepada kita. Contoh: Radio dan televisi akan berguna jika ada siaran, rumah makan akan berfungsi jika ada pramusaji yang ramah.
  6. Kegunaan Dasar : Kegunaan dasar adalah peningkatan nilai guna suatu bahan dasar menjadi barang jadi yang lebih tinggi nilai gunanya. Contoh : kapas sebagai bahan dasar membuat benang, benang menjadi kain, kain menjadi baju.


Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan Manusia

Kebutuhan manusia beraneka ragam, seandainya semua kebutuhan manusia dipenuhi tidak akan tercapai karena terbatasnya alat pemenuhan kebutuhan. Selain itu, penghasilan yang diterima setiap orang juga terbatas. Oleh karena itu, untuk menyesuaikan penghasilan yang diperolehnya dengan kebutuhan yang akan dipenuhi maka disusunlah suatu daftar kebutuhan atau di sebut dengan skala prioritas. Skala prioritas kebutuhan adalah susunan tingkat kebutuhan seseorang (manusia) dalam menentukan kebutuhan yang paling penting dan mendesak serta manfaatnya besar sekali bagi kehidupan. Dalam memenuhi kebutuhan hidup, manusia harus berpedoman pada prinsip ekonomi.

Hal-hal yang memengaruhi Prioritas kebutuhan

  • Tingkat Urgensinya/Kepentingannya

Untuk menentukan skala prioritas mana kebutuhan yang harus didahulukan pemenuhannya perlu mempertimbangkan seberapa jauh tingkat kepentingan hal yang kita butuhkan tersebut. Misalnya untuk seorang pelajar kebutuhan buku tulis dan buku paket lebih penting daripada membeli sepeda motor karena buku tulis dan buku paket sebagai sarana belajar, sedangkan sepeda motor meskipun bisa mempercepat kalu pergi ke sekolah, untuk anak SMP belum waktunya untuk menggunakannya. Kita bisa pergi ke sekolah dengan naik sepeda atau angkot kalau memang jaraknya jauh.

  • Kesempatan yang Dimiliki

Jika suatu kebutuhan ”hanya” dibutuhkan pada saat itu saja maka perlu didahulukan. Misalnya dalam kondisi darurat, keselamatan atau kesehatan merupakan nomor satu. Demi kesembuhan, obat merupakan kebutuhan yang perlu didahulukan, sedangkan hal yang lainnya bisa dikesampingkan.

  • Pertimbangan Masa Depan

Dalam menghadapi pilihan yang sulit, faktor masa depan perlu dipertimbangkan. Misalnya ada beberapa pilihan bidang kursus/ les ingin diikuti, namun tidak mungkin memilih semuanya, maka perlu dipertimbangkan jenis kursus apa yang bermanfaat bagi masa depannya. Misalnya, antara pilihan les bahasa Inggris ataukah les musik? Meskipun keduanya sama penting, namun mengutamakan bahasa Inggris merupakan pilihan yang paling tepat sebab kegunaan di masa mendatang ebih luas dibandingkan dengan bermain musik.

  • Kemampuan Diri

Sudah menjadi sifat dasar manusia untuk memiliki banyak keinginan dan selalu merasa tidak puas. Namun, hal yang juga menjadi bagian dari sifat dasar manusia adalah sifat keterbatasan kemampuan. Menentukan pilihan perlu mempertimbangkan pula kemampuan yang dimiliki, baik kemampuan materi maupun nonmateri sehingga pilihan yang dijatuhkan bisa tepat. Misalnya hidup di kota besar dengan persaingan yang ketat memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan lainnya. Dalam kondisi seperti itu kadang muncul persaingan yang tidak sehat, berusaha memaksakan diri agar bisa sama dengan orang lain tanpa mempertimbangkan kemampuan diri, akibatnya akan menderita sendiri.