Tampilkan postingan dengan label Pahlawan. Tampilkan semua postingan
thumbnail

Materi Pahlawan Nasional Indonesia yang Dikukuhkan Tahun 2020–2023

 Materi Pahlawan Nasional Indonesia yang Dikukuhkan Tahun 2020–2023



Latar Belakang

Setiap tahun, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, atau pengabdian di bidang tertentu. Pengukuhan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) dan diumumkan dalam rangka Hari Pahlawan (10 November).

Berikut daftar Pahlawan Nasional yang dikukuhkan pada 2020–2023:


1. Pahlawan Nasional Tahun 2020

(Keppres No. 117/TK/Tahun 2020, 6 November 2020)

  1. Sultan Baabullah (Maluku Utara)

    • Sultan Ternate ke-24 yang memimpin perlawanan terhadap Portugis (1570–1583).

    • Berhasil mengusir Portugis dari Maluku dan memperluas kekuasaan Islam di Nusantara.

  2. Macmud Singgirei Rumagesan (Papua Barat)

    • Raja Sekar dari Kokoda yang menentang penjajahan Belanda.

    • Memimpin gerakan perlawanan rakyat Papua Barat.

  3. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (DKI Jakarta)

    • Kepala Kepolisian RI pertama (1945–1959).

    • Berjasa dalam membangun sistem kepolisian modern Indonesia.

  4. Arnold Mononutu (Sulawesi Utara)

    • Pejuang kemerdekaan dan Menteri Penerangan RI pertama.

    • Aktif dalam diplomasi pengakuan kedaulatan Indonesia.

  5. Mr. Sutan Muhammad Amin Nasution (Sumatera Utara)

    • Ahli hukum dan politisi yang turut merumuskan UUD 1945.

    • Berperan dalam pembentukan negara hukum Indonesia.

  6. Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi (Jambi)

    • Panglima perang Jambi yang melawan Belanda (1855–1907).

    • Memimpin pertempuran di hutan dan sungai Jambi.


2. Pahlawan Nasional Tahun 2021

(Diumumkan 10 November 2021)

  1. Usmar Ismail (DKI Jakarta)

    • Bapak Perfilman Indonesia, sutradara film nasional pertama (Lewat Djam MalamTiga Dara).

    • Pendiri Perfini (Perusahaan Film Nasional Indonesia).

  2. Raden Aria Wangsakara (Banten)

    • Ulama dan pejuang yang melawan VOC di Banten abad ke-17.

    • Pendiri pesantren dan pusat dakwah Islam di Tangerang.

  3. Tombolotutu (Sulawesi Tengah)

    • Raja Parigi yang memimpin perlawanan terhadap Belanda (1898–1907).

    • Mempertahankan kedaulatan kerajaan di Sulawesi Tengah.

  4. Sultan Aji Muhammad Idris (Kalimantan Timur)

    • Sultan Kutai Kartanegara yang melawan penjajahan Belanda (1735–1778).

    • Memperkuat ekonomi dan pertahanan kerajaan.


3. Pahlawan Nasional Tahun 2022

(Keppres No. 96/TK/Tahun 2022, 3 November 2022)

  1. Dr. dr. H. R. Soeharto (Jawa Tengah)

    • Dokter dan pendiri Rumah Sakit Islam Surakarta.

    • Berjasa dalam pengembangan kesehatan masyarakat.

  2. KGPAA Paku Alam VIII (DI Yogyakarta)

    • Raja Pakualaman yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

    • Berperan dalam diplomasi dan pendidikan.

  3. dr. R. Rubini Natawisastra (Kalimantan Barat)

    • Dokter pejuang yang aktif melawan Belanda.

    • Membangun layanan kesehatan di Kalimantan.

  4. H. Salahuddin bin Talabuddin (Maluku Utara)

    • Pejuang kemerdekaan dari Ternate.

    • Memimpin gerakan anti-kolonial di Maluku.

  5. K.H. Ahmad Sanusi (Jawa Barat)

    • Ulama dan pejuang kemerdekaan dari Sukabumi.

    • Pendiri pesantren dan penulis kitab keislaman.


4. Pahlawan Nasional Tahun 2023

(Keppres No. 115/TK/Tahun 2023, 6 November 2023)

  1. Ida Dewa Agung Jambe (Bali)

    • Raja Klungkung yang memimpin Perang Puputan melawan Belanda (1908).

  2. Bataha Santiago (Sulawesi Utara)

    • Pejuang Minahasa yang melawan kolonialisme.

  3. Mohammad Tabrani (Jawa Timur)

    • Tokoh pers nasional dan pendiri surat kabar Pewarta Oemoem.

  4. Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah)

    • Penguasa Jepara abad ke-16 yang menentang Portugis.

  5. K.H. Abdul Chalim (Jawa Barat)

    • Ulama pejuang dari Majalengka, pendiri organisasi Islam.

  6. K.H. Ahmad Hanafiah (Lampung)

    • Tokoh pendidikan dan pejuang kemerdekaan di Lampung.

LATIHAN


thumbnail

Pahlawan Nasional yang Ditetaapkan pada Kurun Waktu 2020-2023

 Pahlawan Nasional yang Ditetaapkan pada Kurun Waktu 2020-2023


A. Pendahuluan

Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada tokoh-tokoh yang memiliki jasa besar dalam perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, atau pengabdian di bidang tertentu. Pada periode 2020–2023, pemerintah menetapkan beberapa tokoh baru sebagai Pahlawan Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres).


B. Daftar Pahlawan Nasional 2020–2023

1. Tahun 2020

a. Sultan Baabullah (Dari Kesultanan Ternate)

  • Latar Belakang: Pemimpin Kesultanan Ternate yang berhasil mengusir Portugis dari Maluku pada abad ke-16.

  • Jasa: Mempertahankan kedaulatan Nusantara dari kolonialisme Eropa.

b. Machmud Singgirei Rumagesan (Papua Barat)

  • Latar Belakang: Pejuang integrasi Papua ke Indonesia.

  • Jasa: Memimpin perlawanan terhadap Belanda dan mendukung penyatuan Papua dengan Indonesia.

2. Tahun 2021

a. Raden Aria Wangsakara (Banten)

  • Latar Belakang: Ulama dan pejuang melawan VOC di Banten abad ke-17.

  • Jasa: Memimpin perlawanan rakyat Banten terhadap penjajahan Belanda.

b. Usman Janatin (Jawa Tengah)

  • Latar Belakang: Anggota Trio Pemberontak yang meledakkan bom di Singapura (1965) sebagai bentuk perlawanan terhadap Malaysia.

  • Jasa: Dikenang sebagai simbol perjuangan Dwikora (konfrontasi dengan Malaysia).

3. Tahun 2022

a. Tombolotutu (Sulawesi Tengah)

  • Latar Belakang: Raja Banggai yang menentang Belanda pada awal abad ke-20.

  • Jasa: Mempertahankan kedaulatan Banggai dari penjajahan kolonial.

b. Rubini Natawisastra (Jawa Barat)

  • Latar Belakang: Tokoh pendidikan dan kebudayaan Sunda.

  • Jasa: Mendirikan sekolah dan melestarikan sastra Sunda.

4. Tahun 2023

a. Andi Depu (Sulawesi Barat)

  • Latar Belakang: Pejuang wanita dari Mandar yang melawan Belanda.

  • Jasa: Memimpin pasukan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan.

b. K.H. Ahmad Sanusi (Jawa Barat)

  • Latar Belakang: Ulama dan pejuang kemerdekaan dari Sukabumi.

  • Jasa: Mendirikan pesantren dan terlibat dalam diplomasi kemerdekaan.


C. Kriteria Penetapan Pahlawan Nasional

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2009, seorang tokoh dapat ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional jika memenuhi syarat:

  1. Warga Negara Indonesia (atau pejuang yang berkontribusi untuk Indonesia).

  2. Memiliki jasa besar di bidang perjuangan, politik, sosial, budaya, atau pendidikan.

  3. Konsisten dalam perjuangan/pengabdian.

  4. Tidak pernah menyerah pada musuh.

  5. Telah meninggal dunia.

LATIHAN

thumbnail

Materi LCCM tentang Pahlawan Nasional

 Materi LCCM tentang Pahlawan Nasional


Pahlawan Nasional adalah gelar yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.

Kriteria Pahlawan Nasional

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, seseorang dapat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional jika memenuhi kriteria berikut:

  1. Warga Negara Indonesia yang telah meninggal dunia dan semasa hidupnya:

    • Telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik/perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

    • Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara.

    • Telah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

  2. Pengabdian yang Berlangsung Hampir Sepanjang Hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya.

  3. Perjuangan yang Memiliki Jangkauan Luas dan berdampak nasional.

  4. Memiliki Konsistensi Jiwa dan Semangat Kebangsaan/Nasionalisme yang Tinggi.

  5. Memiliki Akhlak dan Moral yang Tinggi.

  6. Tidak Menyerah pada Lawan dalam perjuangannya.

  7. Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela yang dapat merusak nilai perjuangannya.

Proses Penetapan Pahlawan Nasional

Proses penetapan Pahlawan Nasional melibatkan beberapa tahap:

  1. Pengusulan: Diajukan oleh masyarakat atau instansi terkait kepada pemerintah daerah.

  2. Verifikasi: Dilakukan oleh tim peneliti dan ahli sejarah untuk memverifikasi kebenaran data dan fakta.

  3. Penilaian: Dilakukan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

  4. Penetapan: Ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden.

Daftar Pahlawan Nasional Indonesia

Berikut adalah daftar lengkap Pahlawan Nasional Indonesia hingga tahun 2023:

  1. Abdul Halim (1911-1988) - Perdana Menteri Indonesia.

  2. Abdul Haris Nasution (1918-2000) - Jenderal TNI dan tokoh militer.

  3. Abdul Kadir (1771-1875) - Pejuang dari Melawi, Kalimantan Barat.

  4. Abdul Muis (1883-1959) - Sastrawan dan politikus.

  5. Abdul Rahman Saleh (1909-1947) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  6. Abdul Wahab Hasbullah (1888-1971) - Ulama dan pendiri Nahdlatul Ulama.

  7. Achmad Subarjo (1896-1978) - Diplomat dan tokoh perjuangan kemerdekaan.

  8. Adam Malik (1917-1984) - Wakil Presiden Indonesia ke-3.

  9. Adnan Kapau Gani (1905-1968) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  10. Agus Salim (1884-1954) - Diplomat dan tokoh perjuangan kemerdekaan.

  11. Ahmad Dahlan (1868-1923) - Pendiri Muhammadiyah.

  12. Ahmad Yani (1922-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  13. Alimin (1889-1964) - Tokoh pergerakan nasional.

  14. Amir Hamzah (1911-1946) - Sastrawan dan tokoh perjuangan.

  15. Andi Abdullah Bau Massepe (1918-1947) - Pejuang dari Sulawesi Selatan.

  16. Andi Djemma (1901-1965) - Pejuang dari Sulawesi Selatan.

  17. Andi Mappanyukki (1885-1967) - Pejuang dari Sulawesi Selatan.

  18. Antasari (1809-1862) - Pahlawan perang Banjar.

  19. Arie Frederik Lasut (1918-1949) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  20. As'ad Syamsul Arifin (1897-1990) - Ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama.

  21. Bagindo Azizchan (1910-1947) - Wali Kota Padang dan pejuang kemerdekaan.

  22. Basuki Rahmat (1921-1969) - Jenderal TNI dan tokoh militer.

  23. Bernard Wilhelm Lapian (1892-1977) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  24. Cut Nyak Dhien (1848-1908) - Pahlawan wanita dari Aceh.

  25. Cut Nyak Meutia (1870-1910) - Pahlawan wanita dari Aceh.

  26. Dewi Sartika (1884-1947) - Tokoh pendidikan dari Jawa Barat.

  27. Diponegoro (1785-1855) - Pahlawan perang Jawa.

  28. Donald Izacus Panjaitan (1925-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  29. Eddy Martadinata (1921-1966) - Laksamana TNI dan tokoh militer.

  30. Fakhruddin (1890-1926) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  31. Ferdinand Lumbantobing (1899-1962) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  32. Frans Kaisiepo (1921-1979) - Tokoh perjuangan dari Papua.

  33. Gatot Mangkoepradja (1898-1968) - Tokoh pergerakan nasional.

  34. Gatot Soebroto (1907-1962) - Jenderal TNI dan tokoh militer.

  35. Halim Perdanakusuma (1922-1947) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  36. Hamengkubuwono I (1755-1792) - Pendiri Kesultanan Yogyakarta.

  37. Hamengkubuwono IX (1912-1988) - Sultan Yogyakarta dan tokoh nasional.

  38. Harun Bin Said (1947-1968) - Pejuang Trikora.

  39. Hasan Basri (1923-1984) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  40. Hasanuddin (1631-1670) - Sultan Gowa dan pejuang melawan Belanda.

  41. Hasyim Asy'ari (1875-1947) - Pendiri Nahdlatul Ulama.

  42. Herman Johannes (1912-1992) - Ilmuwan dan tokoh pendidikan.

  43. Idham Chalid (1921-2010) - Tokoh Nahdlatul Ulama dan politikus.

  44. Ilyas Yakoub (1903-1958) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  45. Imam Bonjol (1772-1864) - Pahlawan perang Padri.

  46. Ismail Marzuki (1914-1958) - Komponis dan pencipta lagu perjuangan.

  47. Iwa Koesoemasoemantri (1899-1971) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  48. Izaak Huru Doko (1913-1985) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  49. Jamin Ginting (1921-1974) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  50. Janatin (1943-1968) - Pejuang Trikora.

  51. Jatikusumo (1917-1992) - Jenderal TNI dan tokoh militer.

  52. Johanis Hermanus Manuhutu (1914-1984) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  53. Juanda Kartawijaya (1911-1963) - Perdana Menteri Indonesia.

  54. Karel Satsuit Tubun (1928-1965) - Pahlawan Revolusi.

  55. Kartini (1879-1904) - Tokoh emansipasi wanita.

  56. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono (1900-1986) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  57. Katamso Darmokusumo (1923-1965) - Pahlawan Revolusi.

  58. La Maddukelleng (1700-1765) - Pejuang dari Sulawesi Selatan.

  59. Lambertus Nicodemus Palar (1900-1981) - Diplomat dan tokoh perjuangan.

  60. Machmud Singgirei Rumagesan (1885-1964) - Tokoh perjuangan dari Papua.

  61. Maria Walanda Maramis (1872-1924) - Tokoh emansipasi wanita.

  62. Marthen Indey (1912-1986) - Tokoh perjuangan dari Papua.

  63. Mas Isman (1924-1982) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  64. Mas Mansur (1896-1946) - Tokoh Muhammadiyah.

  65. Mas Tirtodarmo Haryono (1924-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  66. Maskun Sumadireja (1907-1986) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  67. Moestopo (1913-1986) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  68. Muhammad Natsir (1908-1993) - Perdana Menteri Indonesia.

  69. Muhammad Yamin (1903-1962) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  70. Nani Wartabone (1907-1986) - Tokoh perjuangan dari Gorontalo.

  71. Nuku Muhammad Amiruddin (1738-1805) - Sultan Tidore dan pejuang melawan Belanda.

  72. Opu Daeng Risaju (1880-1964) - Tokoh perjuangan dari Sulawesi Selatan.

  73. Oto Iskandar di Nata (1897-1945) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  74. Pajonga Daeng Ngalie (1901-1958) - Tokoh perjuangan dari Sulawesi Selatan.

  75. Pakubuwono VI (1807-1849) - Raja Surakarta dan pejuang melawan Belanda.

  76. Pakubuwono X (1866-1939) - Raja Surakarta dan tokoh nasional.

  77. Pattimura (1783-1817) - Pahlawan perang Maluku.

  78. Pierre Tendean (1939-1965) - Pahlawan Revolusi.

  79. Pong Tiku (1846-1907) - Pejuang dari Toraja.

  80. Raden Ajeng Kartini (1879-1904) - Tokoh emansipasi wanita.

  81. Raden Mas Soerjopranoto (1871-1959) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  82. Raden Mattaher (1871-1916) - Pejuang dari Jambi.

  83. Raden Panji Soeroso (1893-1952) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  84. Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo (1908-1993) - Tokoh kepolisian.

  85. Raden Wijaya (1250-1309) - Pendiri Kerajaan Majapahit.

  86. Raja Ali Haji (1808-1873) - Pujangga dan tokoh budaya.

  87. Ranggong Daeng Romo (1915-1947) - Pejuang dari Sulawesi Selatan.

  88. Rasuna Said (1910-1965) - Tokoh perjuangan wanita.

  89. Robert Wolter Mongisidi (1925-1949) - Pejuang kemerdekaan.

  90. Saharjo (1909-1963) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  91. Sam Ratulangi (1890-1949) - Tokoh perjuangan dari Sulawesi Utara.

  92. Silas Papare (1918-1978) - Tokoh perjuangan dari Papua.

  93. Sisingamangaraja XII (1845-1907) - Pahlawan perang Batak.

  94. Siswondo Parman (1918-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  95. Siti Hartinah (1923-1996) - Ibu Negara Indonesia.

  96. Slamet Rijadi (1927-1950) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  97. Soedirman (1916-1950) - Jenderal Besar TNI dan tokoh militer.

  98. Soekarno (1901-1970) - Presiden pertama Indonesia.

  99. Soepomo (1903-1958) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  100. Soeprapto (1920-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  101. Soerjopranoto (1871-1959) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  102. Soetomo (1888-1938) - Tokoh pergerakan nasional.

  103. Soetardjo Kartohadikusumo (1892-1976) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  104. Sugiyono Mangunwiyoto (1926-1965) - Pahlawan Revolusi.

  105. Sultan Agung (1591-1645) - Raja Mataram dan pejuang melawan Belanda.

  106. Sultan Hamid II (1913-1978) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  107. Sultan Hasanuddin (1631-1670) - Sultan Gowa dan pejuang melawan Belanda.

  108. Sultan Khairun (1522-1570) - Sultan Ternate dan pejuang melawan Portugis.

  109. Sultan Mahmud Badaruddin II (1767-1852) - Sultan Palembang dan pejuang melawan Belanda.

  110. Sultan Thaha Syaifuddin (1816-1904) - Sultan Jambi dan pejuang melawan Belanda.

  111. Supeno (1916-1949) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  112. Supriyadi (1923-1945) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  113. Suryopranoto (1871-1959) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  114. Sutan Sjahrir (1909-1966) - Perdana Menteri Indonesia.

  115. Sutomo (1920-1981) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  116. Sutoyo Siswomiharjo (1922-1965) - Jenderal TNI dan Pahlawan Revolusi.

  117. Syafruddin Prawiranegara (1911-1989) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  118. Syam'un (1894-1949) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  119. Tengku Amir Hamzah (1911-1946) - Sastrawan dan tokoh perjuangan.

  120. Teuku Muhammad Hasan (1906-1997) - Tokoh perjuangan kemerdekaan.

  121. Teuku Nyak Arif (1899-1946) - Tokoh perjuangan dari Aceh.

  122. Teuku Umar (1854-1899) - Pahlawan perang Aceh.

  123. Thomas Matulessy (Pattimura) (1783-1817) - Pahlawan perang Maluku.

  124. Tirtayasa (1631-1683) - Sultan Banten dan pejuang melawan Belanda.

  125. Tjilik Riwut (1918-1987) - Tokoh perjuangan dari Kalimantan.

  126. Tjipto Mangoenkoesoemo (1886-1943) - Tokoh pergerakan nasional.

  127. Tjokroaminoto (1882-1934) - Tokoh pergerakan nasional.

  128. Tuanku Imam Bonjol (1772-1864) - Pahlawan perang Padri.

  129. Untung Surapati (1660-1706) - Pejuang melawan Belanda.

  130. Wage Rudolf Supratman (1903-1938) - Pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya".

  131. Wahid Hasyim (1914-1953) - Tokoh Nahdlatul Ulama.

EVALUASI DIRI