thumbnail

Materi dan Game Maze Chase Materi Globalisasi IPS SMP Kelas 9

Globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti dunia. Globalisasi dapat diartikan sebagai proses mendunia atau proses sosial yang di dalamnya sudah tidak ada lagi kendala geografis dalam pengaturan sosial dan budaya serta menyentuh berbagai aspek. Istilah ini dikaitkan erat dengan proses pembentukan suatu sistem yang pada dasarnya memiliki kesamaan. Proses global ini berlangsung terus menerus dan tidak terjadi hanya belakangan ini. Contohnya budaya berpakaian, budaya berbahasa, budaya pertemanan hingga budaya berpolitik. Arus globalisasi yang kuat dan cepat seringkali membuat budaya asli terkikis. Misalnya : apakah ada dalam keseharian masyarakat mengenakan pakaian adat? Gaya pakaian yang dipakai orang Afrika, Eropa, Asia, Australia pada umumnya sama dengan yang kita pakai. Ini adalah globalisasi budaya khususnya mode pakaian. Meskipun hal ini mengikis adat budaya berpakaian, namun tentu ada nilai positifnya, misalnya saja menjadi simpel dan tidak ribet. Namun demikian kita harus menjaga agar pakaian adat kita tetap terjaga.


Faktor Pendorong Terjadinya Globalisasi

Globalisasi tidak akan terjadi bila tidak ada pemicunya. Prosesnya yang luas membutuhkan segelintir perubahan berskala besar. Keterbukaan secara global juga jadi salah satu faktor terkuat bagi fenomena ini. Faktor pendorong terjadinya globalisasi antara lain :

  1. Perkembangan ilmu pengetahuan
  2. Perkembangan teknologi
  3. Peningkatan kerjasama antar negara
  4. Keterbukaan antar satu negara dengan lainnya
  5. Penerimaan masyarakat luas
  6. Kesadaran akan perluasan global
  7. Kemauan untuk beralih atau berubah
  8. Ketidakmampuan untuk menjaga tradisi sendiri

Dalam dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi memicu globalisasi supercepat. Peristiwa yang terjadi di negara lain dapat kita ketahui dalam waktu yang singkat tanpa terkendala jarak. Trend di luar negeripun segera menjadi viral dan mewabah karena informasi ini sangat mudah diakses melalui handphone dalam jaringan internet. Misalkan saja trend film serial Squid Game dari Korea yang mempertontonkan kekerasan dapat diakses oleh seluruh usia dan viral. Yang dikhawatirkan kekerasan tertanam dibenak anak-anak dan menjadi budaya.

Namun ada kelompok masyarakat Indonesia yang menolak globalisasi yaitu masyarakat yang masih berpegang teguh pada budaya leluhur. Contohnya suku Baduy di Banten. Meskipun pada akhirnya globalisasi tidak bisa ditolak sehingga ragam adaptasi kini gencar dilakukan.


Aspek Globalisasi

Globalisasi akan terus berkembang seiring waktu. Telah terjadi perdagangan antar negara di Asia pada masa sebelum penjajahan. Proses globalisasi menjadi berkembang pesat setelah adanya penjajahan akibat penemuan teknologi yang mempermudah interaksi antar wilayah. Penemuan alat komunikasi semakin memperkuat globalisasi, terlebih pada zaman internet. Trend di suatu wilayah akan menyebar dengan cepat dan menjadi budaya baru. 

Aspek globalisasi adalah sebagai berikut:

Aspek Teknologi

Globalisasi tentu membutuhkan kemajuan teknologi dan berbagai inovasi terkait teknologi. Teknologi yang mumpuni mampu menghilangkan batasan akses komunikasi dan informasi antar negara.

Aspek Ekonomi

Ekonomi menjadi aspek paling berpengaruh dalam perkembangan suatu negara secara global. Karena globalisasi dikatakan sebagai pemerataan maka aspek ekonomi sangatlah berkaitan. 

Aspek Budaya

Bicara globalisasi berarti juga bicara pertukaran budaya. Dalam fenomena ini berlaku hukum budaya mana yang paling unik dan menarik, maka akan diadaptasi oleh negara. 

Aspek Kependudukan

Globalisasi juga menyentuh aspek kependudukan. Dimana keterbukaan informasi, majunya teknologi dan taraf hidup yang baik memungkinkan siapapun untuk melakukan mobilitas. 


Dampak Globalisasi

Globalisasi akan menyebabkan perubahan sosial budaya yang cepat dan menyeluruh. Hal ini akan menguntungkan namun juga akan merugikan di sisi lain. Berikut dampak globalisasi

Dampak Positif

  1. Pemerataan di seluruh dunia
  2. Peningkatan taraf hidup yang signifikan
  3. Arus politik dan ekonomi dunia lancar
  4. Memperluas kemajuan dibidang IPTEK
  5. Mempercepat pembangunan negara

Dampak Negatif

  1. Terkikisnya kearifan lokal
  2. Lunturnya kebiasaan bekerja sama
  3. Makin tingginya nilai individualisme (mementingkan diri sendiri)
  4. Timbulnya sikap sekularisme (pemisahan agama dalam kehidupan)
  5. Timbul gaya hidup ke barat – baratan (westernisasi)
  6. Mudah terpengaruh oleh hoax


GAME MAZE CHASE GLOBALISASI


Link Game Globalisasi
thumbnail

Rangkuman Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial serta Kuis berbasis Permainan Pesawat Terbang - IPS Kelas 7

Rangkuman Materi Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial


Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.

Proses Interaksi sosial

  • Imitasi, merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Contohnya seseorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya saat memasak di dapur.
  • Sugesti, merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang.
  • Identifikasi, merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
  • Simpati, merupakan kemampuan untuk merasakan diri seorah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain.

Proses Asosiatif

  • Kerja Sama
  • Akomodasi
  • Asimilasi

Proses Disosiatif

  • Kompetisi
  • Kontravensi
  • Konflik


Hubungan interaksi sosial dan lembaga sosial

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial maka tidak mungkin ada kehidupan bersama.

Lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat


Jenis lembaga sosial

Lembaga Keluarga, merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya.

  • Fungsi lembaga keluarga antara lain:
  • Fungsi reproduksi, artinya diharapkan akan memberikan keturunan.
  • Fungsi proteksi, artinya keluarga memberikan perlindungan kepada anggotanya, baik perlindungan fisik maupun yang bersifat kejiwaan.
  • Orang tua, baik ayah maupun ibu mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan ekonomi anak-anaknya.
  • Fungsi sosialisasi, artinya keluarga berperan membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakat.
  • Fungsi afeksi, artinya dalam keluarga diharapkan akan memberikan kehangatan perasaan pada anggota keluarganya sendiri seperti perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda-bedakan.
  • Fungsi pengawasan sosial, artinya setiap anggota keluarga pada dasarnya saling kontrol atau saling mengawasi karena mereka memiliki tanggungjawab dalam menjaga  nama baik keluarga.

Fungsi pemberian status, artinya melalui lembaga perkawinan, seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat, yaitu sebagai suami atau isteri. Secara otomatis, ia akan diperlakukan sebagai orang yang dewasa dan mampu bertanggungjawab kepada diri sendiri, anak-anak, dan masyarakat.

Lembaga Agama, adalah sistem keyakinan dan praktek keagamaan dalam masyarakat yang telah dirumuskan dan dibakukan.

Fungsi lembaga agama antara lain:

  • Sebagai pedoman hidup bagi manusia baik dalam kehidupan sebagai pribadi dalam hubungan dengan Tuhan, dalam hubungannya dengan manusia lain, dan hubungan dengan alam sekitar.
  • Sumber kebenaran.
  • Pengatur tata cara hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya.
  • Tuntutan prinsip benar dan salah untuk menghindari perilaku penyimpangan, seperti membunuh, mencuri, berjudi, dan sebagainya
  • Pedoman pengungkapan perasaan kebersamaan di dalam agama diwajibkan baha perbuatannya itu akan mendapat pahala, walaupun perbuatannya sekecil apapun
  • Pedoman keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup di dunia adalah ciptaan Tuhan semata
  • Pedoman untuk rekreasi dan hiburan dalam mencari kepuasan batin.


Lembaga Ekonomi, Lembaga ekonomi bagian dari lembaga sosial yang mengatur tata hubungan antar manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Fungsi lembaga ekonomi antara lain sebagai berikut:

  • Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
  • Memberi pedoman untuk melakukan pertukaran barang atau barter
  • Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
  • Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
  • Memberikan pedoman tentang cara pengupahan
  • Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja
  • Memberi identitas bagi masyarakat


Lembaga Pendidikan, adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

Fungsi lembaga pendidikan antara lain:

  • Menyiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah dengan bekal keterampilan yang diperoleh dari sekolah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan kepentingan masyarakat
  • Melestarikan kebudayaan masyarakat.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi

 

Lembaga Politik, merupakan suatu lembaga yang mengatur pelaksanaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan bermasyarakat.

Fungsi lembaga politik antara lain:

  • Memelihara ketertiban masyarakat dengan menggunakan wewenang yang dimilikinya, baik secara penyuluhan maupun cara kekerasan.
  • Merencanakan dan melaksanakan pelayanan-pelayanan sosial serta mengusahakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

GAME PESAWAT TERBANG DENGAN MATERI INTERAKSI SOSIAL DAN LEMBAGA SOSIAL
Game pesawat terbang wordwall


Petunjuk : Terdiri dari 10 pertanyaan. Tabrakkan pesawat ke awan yang benar (jumlah awan yang benar disebutkan dari masing-masing soal. Jangan tabrakkan pesawat ke awan yang salah karena akan mengurangi nyawa kalian. Tiap peserta mendapatkan lima nyawa dalam sekali permainan. Selamat mengerjakan !

thumbnail

Rangkuman Materi dan Kuis Mobilitas Sosial Berbasis Game Pesawat - IPS SMP Kelas 8

 MOBILITAS SOSIAL

 

Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Mobilitas sosial merupakan perubahan kedudukan atau status individu ataupun kelompok individu dalam masyarakat baik secara vertikal  maupun secara horizontal.

 

Faktor-faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial

  • Proses evolusi
  • Keinginan individu
  • Bencana alam
  • Peningkatan kualitas kerja (efisiensi dan efektivitas)

 

Faktor pendorong mobilitas sosial

  • Faktor perubahan kondisi ekonomi
  • Faktor perubahan situasi politik
  • Faktor perubahan sosial budaya

 

Faktor penghambat mobilitas sosial

  • Adanya spesialisasi
  • Adanya perbedaan kepentingan
  • Adanya perbedaan ideologi
  • Adanya perbedaan struktur budaya kesukuan
  • Adanya perbedaan orientasi politik
  • Adanya perbedaan ciri fisik (ras)

 

Saluran-saluran mobilitas sosial

  • Saluran pendidikan
  • Saluran lembaga keagamaan
  • Saluran lembaga-lembaga ekonomi
  • Saluran organisasi politik
  • Saluran organisasi profesi
  • Saluran-saluran lain

 

Macam mobilitas sosial

1.    Mobilitas sosial vertikal

a.    Mobilitas sosial vertikal turun (Social sinking)

Faktor penyebab mobilitas vertikal turun antara lain :

1)    Karena pejabat lama memasuki usia tua dan harus  pensiun kondisi ini memungkinkan adanya pergantian dari generasi di bawahnya.

2)    Karena berhalangan tetap atau sementara.

3)    Karena melakukan kesalahan yang bersifat fatal sehingga diturunkan.

4)    Karena proses evolusi yang bersifat alamiah.


b.    Mobilitas sosial vertikal naik (Social climbing)

Faktor penyebab mobilitas vertikal naik, antara lain:

1) Karena seseorang  yang memiliki status tersebut mampu melakukan peningkatan prestasi kerja sehingga dinaikkan.

2)    Karena terjadi perubahan kedudukan.

 

c.     Karakteristik gerak mobilitas sosial vertikal

Mobilitas sosial vertikal dapat terjadi setiap saat baik yang bersifat meningkat (social climbing) maupun penurunan kedudukan (social sinking). Setiap masyarakat mempunyai sistem yang tersendiri dalam proses mobilitas sosial vertikal baik yang bergerak naik maupun yang bergerak turun. Betapapun terbukanya sistem pelapisan yang ada dalam masyarakat, tetapi sedikit banyak dijumpai adanya hambatan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal naik. Disebabkan oleh faktor ekonomi, politik, dan sejenis pekerjaan. Mobilitas  sosial  vertikal  terdapat  pada setiap masyarakat


d.    Akibat mobilitas sosial vertikal

1)    Unsur degradasi

2)    Unsur pelepasan

3)    Adanya sistem baru

4)    Unsur penerimaan

5)    Unsur peningkatan kedudukan

 

2.    Mobilitas sosial horizontal

Tujuan mobilitas sosial horizontal :

a.    Untuk meningkatkan kegairahan kerja dengan melalui pergantian atau variasi orang atau wilayah yang berbeda-beda.

b. Untuk meningkatkan produktivitas kerja sekaligus menghindari penyimpangan-penyimpangan terhadap komunitas wilayah yang lama.

c. Untuk mendewasakan kemampuan seorang pejabat dalam mengatasi macam-macam bentuk karakter wilayah.

Macam-macam mobilitas sosial horizontal

a.    Mobilitas sosial (geografis)

b.    Mobilitas sosial antargenerasi


Akibat mobilitas sosial

  • Terjadinya peningkatkan integritas  dan tata kerja
  • Menimbulkan disintegrasi sosial
  • Bentuk-bentuk disintegrasi sosial
  • Kenakalan remaja (delinkuensi)
  • Kriminalitas
  • Pergolakan daerah
  • Aksi protes/demonstrasi

 

Mobilitas berdasarkan waktunya

  • Mobilitas sosial antargenerasi adalah mobilitas yang terjadi pada generasi yang berbeda misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya.
  • Mobilitas sosial intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi.

GAME PESAWAT TERBANG DENGAN MATERI MOBILITAS SOSIAL
Game pesawat terbang wordwall


Petunjuk : Terdiri dari 10 pertanyaan. Tabrakkan pesawat ke awan yang benar (jumlah awan yang benar disebutkan dari masing-masing soal. Jangan tabrakkan pesawat ke awan yang salah karena akan mengurangi nyawa kalian. Tiap peserta mendapatkan lima nyawa dalam sekali permainan. Selamat mengerjakan !

Link game : Mobilitas Sosial
thumbnail

Ringkasan Materi dan Kuis Perubahan Sosial Budaya berbasis Game Pesawat Terbang - IPS Kelas 9 SMP

 GERAK KEBUDAYAAN, PERUBAHAN SOSIAL dan MODERNISASI

 

GERAK KEBUDAYAAN

  1. Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
  2. Proses Evolusi Sosial
  3. Proses Difusi
  4. Akulturasi
  5. Asimilasi
  6. Inovasi

PROSES BELAJAR KEBUDAYAAN SENDIRI

  1. Proses Internalisasi

Proses yang berlangsung sepanjang hidup individu sejak ia lahir sampai akhir hayatnya.

Mengolah perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang membentuk kepribadian 

  1. Proses Sosialisasi

Proses yang dicerna oleh individu sejak lahir yang membentuk pola-pola tindakan sehingga menjadi bagian dari kepribadiannya

Proses ini ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan 

  1. Proses Enkulturasi (Pembudayaan)

Proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap terhadap adat, sistem norma, serta seluruh aturan yang ada dalam kebudayaan

Dalam proses internalisasi, sosialisasi atau enkulturasi ada individu yang mengalami kesukaran dalam menyesuaikan antara  kepribadiannya dengan lingkungan sosialnya. Individu tersebut disebut deviants, dimana seringkali berusaha menghindari norma-norma dan aturan, serta seringkali berkonflik dengan orang lain.

 

PROSES EVOLUSI SOSIAL

EVOLUSI : perubahan yang dialami suatu masyarakat dari tingkat sederhana menjadi lebih kompleks, dalam kurun waktu lama dan bertahap.

 

PROSES DIFUSI

Difusi : Bentuk penyebaran atau bergeraknya unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya.

Proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan biasanya dibawa oleh sekelompok manusia dari suatu kebudayaan yang melakukan migrasi ke suatu tempat. Bentuk Penyebaran kebudayaan itu dapat terjadi dengan berbagai cara:

  • Adanya individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaannya ke tempat yang jauh. Contoh : Pedagang Arab yang menyebarkan agama Islam di Aceh 
  • Penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dilakukan oleh individu-individu dalam suatu kelompok dengan adanya pertemuan antara individu-individu kelompok yang lain.

 

AKULTURASI

Proses sosial yang timbul dimana suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu yang mereka miliki dihadapkan dengan unsur-unsur dari satu/lebih kebudayaan asing

Kebudayaan asing itu lambat laun akan diterima/diresap dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan asli dari kelompok itu sendiri. Contoh : Budaya perekonomian indonesia yg mengalami percampuran dengan budaya perekonomian Barat (Ekonomi kerakyatan dan ekonomi liberal) 

 

ASIMILASI

Pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan campuran. Biasanya golongan mayoritas mengubah sifat khas golongan minoritas dari unsur-unsur kebudayaan dan menyesuaikannya dengan kebudayaan golongan mayoritas secara sedemikian rupa sehingga lambat laun golongan minoritas kehilangan kebudayaannya, dan masuk kedalam kebudayaan mayoritas 

 

INOVASI

Proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru

Menghasilkan sistem produksi dari produk baru

Inovasi adalah pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan

 

Proses Inovasi :

1.    Discovery : Penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik suatu alat atau gagasan dari seseorang atau sejumlah invidu 

2.    Invention : Penemuan baru yang telah diakui, diterima dan diterapkan oleh masyarakat 


KUIS PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA BERBASIS GAME PESAWAT TERBANG

Game pesawat terbang wordwall


Petunjuk : Terdiri dari 10 pertanyaan. Tabrakkan pesawat ke awan yang benar (jumlah awan yang benar disebutkan dari masing-masing soal. Jangan tabrakkan pesawat ke awan yang salah karena akan mengurangi nyawa kalian. Tiap peserta mendapatkan lima nyawa dalam sekali permainan. Selamat mengerjakan !


Link Game : Perubahan Sosial
thumbnail

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) / Uji Pengetahuan UP PPG Guru Kelas SD

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) / Uji Pengetahuan UP PPG Guru Kelas SD Direktorat Jenderal GTK Kemdikbudristek


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) melaksanakan Program Pendidikan Profesi Dalam Jabatan tiap tahunnya bagi guru-guru seluruh Indonesia yang dinyatakan lolos pretes. PPG DalJab ini gratis dibiayai pemerintah melalui APBN dan pelaksana kegiatan melalui LPTK yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk tahun 2021 PPG DalJab dilaksanakan secara daring seiring dengan merebaknya pandemi covid-19. 

Kisi-kisi UKMPPG
Kisi-Kisi UKMPPG / UP PPG

Dalam PPG Daljab peserta didik melalui beberapa proses belajar seperti eksplorasi modul, merancang pembelajaran, mikro teaching, PPL dan diakhiri dengan uji kinerja dan ujian pengetahuan. Uji pengetahuan (UP)  PPG sekarang diberi nama UKMPPG (Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru. Berikut kisi-kisinya :

 Indikator

  1. Menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  2. Mempertahankan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
  3. Menjunjung tinggi keunggulan bangsa Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  4. Mengembangkan sikap rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  5. Menciptakan persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  6. Mengkarakteristikkan keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan kepentingan bersama dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  7. Mempertahankan kekayaan alam Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  8. Mengapresiasi kekayaan budaya bangsa lain sehingga memperkuat jati diri bangsa Indonesia dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  9. Menunjukkan keberanian dalam membela kebenaran dan keadilan pada proses mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
  10. Mengembangkan pribadi yang taat serta menghormati hukum dan aturan pada proses mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
  11. Mengatakan benar atau salah sesuai dengan yang sebenarnya dalam mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
  12. Menampilkan perilaku yang bijaksana meskipun dalam situasi yang sulit pada proses mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.
  13. Memberikan penghargaan atau hukuman kepada peserta didik sesuai tata tertib sekolah dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  14. Menampilkan sikap senang dan nyaman dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  15. Menunjukkan sikap kesiap-siagaan dalam proses mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  16. Menampilkan tanggapan sebagaimana yang dihayati peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  17. Merancang berbagai usaha untuk menuntaskan pekerjaan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
  18. Menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap kebutuhan peserta didik dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  19. Mendeteksi situasi yang membutuhkan bantuan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  20. Mendemonstrasikan sikap tanggung jawab pribadi terhadap situasi yang membutuhkan bantuan dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
  21. Disajikan narasi tentang teori perkembangan peserta didik yang diterapkan dalam PBM, peserta dapat menentukan teori perkembangan apa yang sesuai.
  22. Disajikan narasi tentang teori perkembangan peserta didik yang diterapkan dalam PBM, peserta dapat menganalisis teori perkembangan apa yang sesuai.
  23. Disajikan narasi PBM dengan kegiatan pembelajaran yang terkait dengan teori belajar, peserta dapat menganalisis teori belajar apa yang sesuai.
  24. Disajikan narasi tentang kompetensi dasar Penilaian dan analisis hasil belajar, peserta dapat menentukan alat penilaian serta analisis hasil belajar untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi tersebut.
  25. Disajikan narasi tentang kompetensi Pedagogik profesi guru, peserta dapat menganalisis teori belajar serta prinsip pembelajaran yang mendidik untuk membantu menguasai kompetensi tersebut
  26. Disajikan narasi tentang Karakteristik pembelajaran abad peserta dapat menganalisis karakteristik guru dan siswa abad 21 untuk membantu menguasai kompetensi tersebut
  27. Disajikan kasus tentang pembelajaran di kelas, peserta dapat mengidentifikasi nilai karakter yang tersirat dalam kegiatan pembelajaran
  28. Disajikan narasi tentang kompetensi guru SD yang profesional, peserta dapat menganalisis persyaratan, kualifikasi, dan kompetensi guru SD yang profesional
  29. Disajikan materi tentang regulasi profesi guru, peserta dapat melakukan analisis terhadap kebijakan nasional dan regulasi mengenai guru sebagai jabatan profesional
  30. Diberikan sebuah kasus etika profesi guru, peserta dapat mengenali sanksi pelanggaran kode etik guru
  31. Disajikan beberapa ragam teks peserta dapat menganalisis jenis teks yang disajikan
  32. Disajikan teks satuan bahasa tertentu, peserta mampu menganalisis paragraf yang memenuhi npersyaratan paragraf yang baik.
  33. Disajikan teks satuan bahasa tertentu, peserta dapat menganalisis satuan bahasa yang tepat.
  34. Disajikan teks satuan bahasa tertentu, peserta mampu menganalisis struktur kalimat yang efektif.
  35. Disajikan teks fiksi peserta dapat menggunakan struktur, jenis, dan kaidah pada teks fiksi teks fiksi
  36. Disajikan teks puisi/cerita tertentu peserta dapat menganalisis struktur, jenis, dan kaidah berdasarkan teks nonfiksi yang disajikan.
  37. Disajikan teks cerita peserta dapat menganalisis struktur/unsur dan makna cerita yang disajikan tersebut;
  38. Disajikan narasi tentang kompetensi dasar struktur puisi/cerita dengan karakteristik konteks lingkungan sekolah tertentu, peserta dapat menganalisis tujuan, bahan ajar, sumber belajar, media, dan perangkat penialaian yang tepat
  39. Disajikan teks puisi tertentu, peserta dapat menganalisis makna puisi yang sesuai dengan isi puisi/cerita tersebut.
  40. Disajikan narasi tentang kompetensi dasar menulis puisi/cerita dengan tema tertentu berdasarkan konteks lingkungan tertentu (sep sekolah dll), peserta dapat menganalisis tujuan, bahan ajar, sumber belajar, media, dan perangkat penilaian yang tepat di
  41. Menyelesaikan masalah terkait perbandingan dan skala dalam kontek bilangan.
  42. Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait pecahan dalam soal cerita.
  43. Disajikan narasi pembelajaran tentang bilangan peserta dapat memperbaiki tahap pembelajaran tentang pemecahan masalah bilangan
  44. Disajikan masalah kehidupan sehari hari tentang kesebangunan pada segitiga atau segiempat peserta dapat menerapkan kesebangunan yang ada pada segitiga atau segiempat yang diberikan
  45. Disajikan masalah kehidupan sehari hari terkait bangun datar dan bangun ruang peserta dapat membandingkan unsur-unsur matematis tentang segitiga, segi empat, prisma dan limas
  46. Diberikan paparan pendekatan berbasis konstruktivis dan materi bangun datar serta bangun ruang peserta dapat merancang pembelajarannya
  47. Disajikan tabel dan diagram yang tidak lengkap peserta dapat menganalisis nilai datanya
  48. Diberikan paparan data tentang kemampuan membagi bilangan pecahan peserta dapat menyajikan dalam bentuk diagram batang/garis/lingkaran
  49. Disajikan masalah tentang gerak alat transportasi yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari hari peserta dapat menentukan jarak, waktu dan kecepatannya
  50. Disajikan barisan bilangan aritmatika peserta dapat menentukan rumus suku dan jumlah ke n
  51. Diberikan langkah metode ilmiah secara acak, peserta dapat mengurutkannya dengan benar.
  52. Diberikan suatu gambar model sistem organ pernafasan, peserta dapat menjelaskan proses pernafasan perut.
  53. Diberikan beberapa pernyataan tentang pengalaman dan pengetahuan tentang proses makan makanan, peserta dapat memilih rumusan tentang pencernaan yang tepat.
  54. Diberikan fenomena tentang tekanan diastole/sistole, peserta dapat menafsirkan hal-hal yang terjadi pada bagian- bagian jantung
  55. Diberikan pernyataan tentang rongga dada, peserta dapat mengidentifikasi tulang-tulang yang membentuk rongga dada
  56. Disajikan data terkait faktor yang mempengaruhi konduktivitas beberapa benda, peserta dapat menentukan perbedaan konduktivitasnya
  57. Disajikan nama beberapa benda, peserta dapat mengelompokkan dengan memberikan alasan/dasar pengelompokannya
  58. Disajikan cerita tentang dua orang yang menimba air dengan cara yang berbeda, yang satu menimba langsung dengan menggunakan tali satunya lagi menggunakan katrol, peserta dapat membandingkan besar keuntungan mekaniknya.
  59. Disajikan gambar tentang proses perubahan energi pada pembangkit listrik (angin atau air atau matahari atau uap), peserta dapat menganalisis perubahan energi apa yang terjadi pada setiap tahapannya.
  60. Disajikan grafik hubungan antara waktu pemanasan dan perubahan suhu suatu zat cair yang massanya berbeda, peserta dapat menentukan mana yang memerlukan kalor lebih besar
  61. Disajikan data tentang keterkaitan hari raya Idul Fitri dua tahun berturut-turut (misalnya 1440 H dengan 1441 H) dengan kalender masehi, peserta dapat mengidentifikasi perbedaan kalender Masehi dengan kalender Hijriyah.
  62. Disajikan data tentang kasus terjadinya bencana alam dipermukaan bumi, peserta dapat menganalisis proses alam Endogen atau Eksogen keterkaitan dengan bencana alam tersebut.
  63. Disajikan kasus tentang kependudukan di wilayah Indonesia, peserta dapat menganalisis persebaran penduduk Indonesia.
  64. Disajikan data tentang permasalahan kependudukan di wilayah Indonesia, peserta dapat mengevaluasi kualitas penduduk Indonesia.
  65. Disajikan peristiwa sejarah nasional, peserta dapat mengelompokkan peristiwa tersebut berdasarkan metode sejarahnya.
  66. Diberikan sebuah kasus tentang sistem sosial pada masyarakat, peserta dapat mengidentifikasi nilai dan norma pada masyarakat.
  67. Disajikan kasus tentang perilaku ekonomi (konsumsi), peserta dapat memberikan contoh perilaku ekonomi (konsumsi) di masyarakat.
  68. Disajikan kasus tentang perilaku ekonomi (produksi), peserta dapat memberikan contoh perilaku ekonomi (produksi) di masyarakat.
  69. Diberikan informasi tentang perkembangan IPTEK yang berkontribusi pada interaksi masyarakat baik secara lokal, peserta dapat menganalisis fenomena perkembangan IPTEK yang terjadi di masyarakat.
  70. Diberikan informasi tentang perkembangan penggunaan IPTEK, peserta dapat mengidentifikasi dampak positif penggunaan IPTEK di era global.
  71. Diberikan kasus HAM peserta dapat menelaah pelanggaran HAM berat dan ringan yang terjadi di Indonesia
  72. Diberikan sebuah informasi peserta dapat menentukan upaya pemajuan HAM di Indonesia dalam bidang produk hukum, lembaga negara dan lembaga swadaya masyarakat
  73. Diberikan sebuah informasi peserta didik dapat mengevaluasi penyebab problema yang dihadapi masyarakat multikultur (prasangka, stereotipe, etnosentrisme, rasisme, diskriminasi)
  74. Diberikan sebuah contoh kasus peserta didik dapat mengevaluasi penerapan berbagai macam norma di masyarakat
  75. Disajikan berbagai kasus tentang macam-macam norma, peserta mampu mengevaluasi macam-macam norma yang berlaku di masyarakat.
  76. Diberikan informasi, peserta dapat menilai penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
  77. Diberikan sejumlah informasi tentang warga negara global, peserta dapat menyimpulkan permasalahan yang menjadi tanggung jawab warga negara global
  78. Diberikan sejumlah kasus peserta didik dapat memberi contoh tantangan yang menjadi tanggung jawab warga negara global
  79. Diberikan sebuah infomasi, peserta didik dapat menyimpulkan dampak positif dan negatif globalisasi
  80. Diberikan sebuah infomasi, peserta didik dapat menyimpulkan sikap yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan di era globalisasi
  81. Disajikan satu KD muatan Bahasa Indonesia peserta dapat merumuskan indikator ketercapaian kompetensi sesuai karakteristik siswa SD
  82. Disajikan data dalam pembelajaran muatan IPS, peserta dapat menganalisis manfaat penggunaan teknologi dan informasi dalam pembelajaran muatan IPS SD.
  83. Disajikan salah satu KD muatan Bahasa Indonesia, peserta dapat menganalisis lingkup materi pada KD tersebut.
  84. Disajikan salah satu KD muatan Bahasa Indonesia/Matematika/ IPA/IPS/PKn, peserta dapat menganalisis lingkup materi pada KD tersebut IPA sebagai core.
  85. Disajikan salah satu KD muatan Bahasa Indonesia/Matematika/ IPA/IPS/PKn, peserta dapat merumuskan indikator ketercapaian kompetensi sesuai karakteristik siswa SD
  86. Disajikan salah satu KD muatan Matematika kelas tinggi, peserta dapat merumuskan indikator ketercapaian kompetensi sesuai karakteristik siswa SD
  87. Disajikan indikator muatan pembelajaran PPKn, peserta dapat memilih materi pokok dan bahan ajarnya.
  88. Disajikan data tentang merancang muatan IPS SD, peserta dapat menerapkan prinsip pedagogik muatan IPS SD secara baik.
  89. Disajikan kompetensi dasar muatan pembelajaran PPKn, peserta dapat merancang media pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memecahkan masalah
  90. Disajikan salah satu KD muatan Matematika kelas rendah, peserta dapat menetukan media untuk memfasilitasi siswa menguasai materi
  91. Diberikan indikator KD muatan bahasa Indonesia dalam pembelajaran Tematik SD kelas rendah, peserta dapat menentukan kegiatan bermakan yang berkaitan dengan muatan Bahasa Indonesia pada saat membuka pembelajaran
  92. Diberikan indikator KD tentang muatan pembelajaran matematika kelas tinggi, peserta dapat menganalisis kegiatan yang termasuk dalam bagian membuka pembelajaran.
  93. Diberikan indikator KD tentang muatan PPKn dalam pembelajaran tematik , peserta dapat menilai model pembelajaran berbasis PPK.
  94. Diberikan indikator KD tentang pembelajaran Tematik SD muatan PPKn , peserta dapat memilih bahan ajar berbasis ICT yang digunakan.
  95. Diberikan indikator KD tentang pembelajaran Tematik SD kelas rendah, peserta dapat menyampaikan motivasi yang cocok ketika membuka pembelajaran.
  96. Diberikan indikator KD tentang muatan Bahasa Indonesia dalam pembelajaran Tematik SD kelas rendah, peserta dapat merumuskan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan 4 C dan HOTS pada kegiatan inti pembelajaran.
  97. Diberikan indikator KD tentang pembelajaran Tematik SD kelas rendah, pesertwa dapat merumukan kegiatan yang termasuk dalam bagian inti pembelajaran.
  98. Diberikan indikator KD tentang pembelajaran Tematik SD kelas tinngi, peserta dapat menentukan kegiatan inti dalam membiasakan siswa berpikir kreatif.
  99. Diberikan hasil evaluasi akhir pembelajaran siswa muatan pembelajaran matematika kelas rendah, peserta dapat merumuskan kegiatan tindak lanjut.
  100. Disajikan data tentang permasalahan pembelajaran di SD, Peserta dapat mengievaluasi permasalahan pembelajaran IPS SD.
  101. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) sikap materi PPKn SD, peserta dapat merancang alat evaluasi yang tepat.
  102. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi ke-SDan, peserta dapat merumuskan jenis instrumen evaluasi muatan IPS SD yang digunakan secara relevan.
  103. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi tema ke-SDan, peserta dapat merumuskan alat evaluasi yang relevan dengan materi Bahasa Indonesia
  104. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) muatan pelajaran matematika, peserta dapat merumuskan alat evaluasi proses pembelajaran yang relevan dengan materi tersebut.
  105. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) pengetahuan materi PPKn SD, peserta dapat memilih alat evaluasi yang tepat.
  106. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi tema ke-SDan, peserta dapat merumuskan alat evaluasi keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk materi IPA
  107. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi tema ke-SDan, peserta dapat merumuskan alat evaluasi HOTS sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk materi IPA.
  108. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi tema ke-SDan, peserta dapat merumuskan alat evaluasi yang relevan dengan materi tersebut.
  109. Diberikan indikator pembelajaran Kompetensi Dasar (KD) materi tema ke-SDan, peserta dapat merumuskan instrumen evaluasi psikomotor dan pengetahuan pada muatan IPS secara relevan.
  110. Diberikan materi tentang kelipatan, faktor, FPB dan KPK pada muatan pembelajaran Matematika, peserta dapat merumuskan alat evaluasi hasil pembelajaran yang relevan dengan materi dan berbasis HOTs.
  111. Disajikan suatu kasus pembelajaran di SD, peserta mampu mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas.
  112. Disajikan suatu kasus pembelajaran matematika pada materi geometri, peserta mampu mendiagnosis permasalahan pembelajaran di kelas
  113. Berdasarkan suatu kasus pembelajaran dalam muatan Bahasa Indonesia , peserta mampu merencanakan tindakan yang tepat berdasarkan identifikasi masalah penelitian
  114. Berdasarkan suatu kasus pembelajaran IPA, peserta mampu merencanakan tindakan berdasarkan identifikasi masalah penelitian.
  115. Disajikan suatu kasus pembelajaran PPKn , peserta mampu merencanakan penelitian tindakan berdasarkan identifikasi masalah penelitian.
  116. Disajikan data permasalahan pembelajaran muatan IPS SD, peserta mampu merencanakan tindakan berdasarkan identifikasi masalah penelitian yang terjadi didalam kelasnya pada mata pelajaran muatan IPS SD.
  117. Berdasarkan tindakan kelas, peserta mampu merumuskan ke dalam bentuk hipotesis tindakan dalam arti dugaan mengenai perubahan yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan.
  118. Diberikan data hasil observasi pembelajaran, peserta dapat menentukan refleksi PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan
  119. Peserta mampu membuat/menyajikan hasil penelitian dalam jurnal ilmiah berdasarkan hasil PTK
  120. Diberikan informasi cara mendesiminasikan hasil PTK peserta dapat menentukan tempat untuk mendesiminasikan hasil PTK