thumbnail

Materi Jaringan Komputer dan Internet (Informatika SMP Kelas 8)

Materi: Jaringan Komputer dan Internet


Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber daya komputasi yang saling terhubung untuk berbagi informasi, sumber daya, dan layanan.


Tujuan

  1. Berbagi Sumber Daya: Jaringan memungkinkan perangkat untuk berbagi printer, file, dan perangkat lainnya.
  2. Komunikasi: Memungkinkan komunikasi efisien antara pengguna melalui email, pesan instan, dan aplikasi kolaborasi.
  3. Akses Terpusat: Memungkinkan akses terpusat ke data dan aplikasi, memudahkan manajemen dan pemeliharaan.


 Topologi Jaringan

 1. Topologi Bintang

 Setiap perangkat terhubung langsung ke pusat (hub atau switch).

 Keuntungan: Kesalahan pada satu kabel tidak memengaruhi perangkat lain.

 Kekurangan: Bergantung pada keberlanjutan hub/switch pusat.



 2. Topologi Bus

 Semua perangkat terhubung ke satu kabel pusat.

 Keuntungan: Mudah diimplementasikan untuk jaringan kecil.

 Kekurangan: Kesalahan pada kabel dapat mematikan seluruh jaringan.



 3. Topologi Cincin

 Setiap perangkat terhubung ke dua perangkat tetangga.

 Keuntungan: Performa yang baik untuk jumlah perangkat yang relatif sedikit.

 Kekurangan: Kesalahan pada satu perangkat dapat memengaruhi seluruh jaringan.



 4. Topologi Mesh

 Setiap perangkat terhubung ke setiap perangkat lainnya.

 Keuntungan: Redundansi tinggi, toleran terhadap kegagalan.

 Kekurangan: Biaya dan kompleksitas kabel.



 Protokol Jaringan

 1. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

 Protokol dasar internet yang mengatur komunikasi antar perangkat.

 Terdiri dari dua lapisan: TCP (menangani koneksi) dan IP (menangani pengalamatan dan routing).


 2. HTTP/HTTPS (Hypertext Transfer Protocol/Secure)

 Protokol untuk mentransfer data melalui web.

 HTTPS menggunakan enkripsi untuk keamanan.


 3. FTP (File Transfer Protocol)

 Protokol untuk mentransfer file antara perangkat dalam jaringan.


 Internet

Internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan jaringan komputer, membentuk infrastruktur untuk berbagai layanan dan aplikasi.


 Layanan Internet

1. World Wide Web (WWW): Sistem informasi yang memungkinkan pengguna mengakses dokumen dan sumber daya terkait di internet.

2. Email: Pengiriman pesan elektronik.

3. FTP: Transfer file antar perangkat.

4. Streaming: Menyajikan konten audio dan video secara langsung dari internet.


 Keamanan Internet

1. Firewall: Melindungi jaringan dari akses yang tidak diinginkan.

2. Enkripsi: Mengamankan data yang dikirim melalui internet.

3. Antivirus: Melindungi perangkat dari malware dan virus.


 Kesimpulan

Jaringan komputer dan internet adalah elemen kunci dalam dunia modern, memberikan kemampuan untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengakses sumber daya secara efisien. Pemahaman yang baik tentang topologi jaringan, protokol, dan layanan internet penting untuk membangun dan menjaga infrastruktur teknologi informasi yang handal dan aman.


ASESMEN EMBUN PAGI

thumbnail

Panduan Lengkap dalam Dunia Olahraga Bola Voli - Materi Penjasorkes Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Menguak Keindahan dan Kehebatan Bola Voli: Panduan Lengkap dalam Dunia Olahraga yang Dinamis



I. Pendahuluan:

   Bola voli, olahraga yang telah memikat jutaan pecinta olahraga di seluruh dunia, mengandung daya tarik dan keunikan tersendiri. Sebagai permainan yang memadukan kekuatan fisik, ketangkasan, dan kerjasama tim, bola voli menjadi lahan yang subur untuk pengembangan keterampilan individu dan kolektif. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi permainan ini mulai dari sejarahnya hingga teknik-teknik dasar yang membangun fondasi keberhasilan.


II. Dasar-Dasar Teknis Bola Voli:

   A. Posisi dan Peran dalam Tim:

   Pemain dalam bola voli memiliki peran dan posisi yang berbeda, masing-masing memerlukan keterampilan khusus. Setter, pemain tengah, pemain luar, dan libero bekerja bersama untuk mencapai keseimbangan yang optimal dalam tim.


   B. Teknik Dasar dalam Bola Voli:

   1. Servis: Servis adalah momen awal yang krusial dalam setiap pertandingan. Pemain perlu menguasai servis atas, bawah, dan sisi untuk memberikan keuntungan strategis kepada timnya.

   2. Penerimaan (Passing) dan Setting: Penerimaan dan setting adalah fondasi serangan. Pemain harus memiliki keahlian untuk mengolah bola yang datang dan mengarahkannya kepada penyerang dengan setting yang tepat.

   3. Serangan (Spiking) dan Blok: Serangan melibatkan pemain yang melemparkan diri ke udara dan memukul bola dengan kekuatan dan presisi. Blok adalah pertahanan terhadap serangan lawan. Keduanya memerlukan koordinasi dan kemampuan membaca permainan lawan.

   4. Defensa (Digging) dan Pukulan Bawah: Pukulan bawah atau digging memungkinkan pemain menyelamatkan bola yang datang dengan cepat dan rendah. Teknik ini membutuhkan refleks yang cepat dan pukulan bawah yang solid.


III. Latihan Pemanasan dan Kekuatan:

   A. Pemanasan Sebelum Bermain:

   Pemanasan sebelum bermain bola voli sangat penting untuk mencegah cedera. Peregangan otot dan latihan aerobik ringan membantu meningkatkan fleksibilitas dan denyut jantung.

   B. Latihan Kekuatan untuk Peningkatan Performa:

   Latihan kekuatan seperti beban tubuh dan plyometrik membantu meningkatkan daya ledak, vital untuk servis dan serangan yang efektif.


IV. Strategi Bermain dalam Bola Voli

   A. Formasi dan Taktik Tim:

   Mengetahui rotasi pemain, perubahan formasi, serta menerapkan taktik serangan dan bertahan memastikan bahwa tim bermain dengan optimal.

   B. Mengoptimalkan Keterampilan Individu:

   Latihan khusus untuk meningkatkan servis, serangan, atau keterampilan setting dapat membantu pemain untuk menjadi lebih unggul dalam peran mereka.


V. Game Play dan Kompetisi:

   A. Pemahaman Aturan Pertandingan:

   Memahami aturan pertandingan, skor, rotasi, dan pelanggaran dasar sangat penting. Kesadaran akan aturan membantu dalam menghindari pelanggaran dan memberikan keunggulan strategis.


   B. Turnamen dan Liga Bola Voli:

   Partisipasi dalam turnamen sekolah atau liga kompetitif memberikan kesempatan bagi pemain untuk mengasah keterampilan mereka dan merasakan atmosfer kompetitif.


VI. Kesimpulan:

   A. Pentingnya Keterampilan dan Kerjasama:

   Menguasai teknik-teknik dasar dan mengintegrasikannya dalam kerjasama tim adalah kunci keberhasilan. Penghargaan terhadap keterampilan individu dan kolaborasi tim menciptakan fondasi yang kokoh.


   B. Menginspirasi Kepedulian terhadap Kesehatan dan Aktivitas Fisik:

   Bola voli tidak hanya tentang pertandingan dan keterampilan, tetapi juga tentang membentuk pola hidup sehat. Memotivasi diri untuk tetap aktif dan menikmati proses menjadi bagian integral dari pengalaman bola voli.


Dengan memahami esensi dan menguasai teknik-teknik tersebut, pemain bola voli dapat meraih kesuksesan di lapangan dan menikmati keindahan olahraga yang membangun keterampilan, karakter, dan kesehatan secara bersamaan. Segera bergabunglah dalam dunia bola voli dan nikmati kehebatannya!


ASESMEN EMBUN PAGI

thumbnail

50 Peribahasa tentang SIfat Manusia Beserta Artinya

 Berikut adalah 50 peribahasa beserta artinya yang berkaitan dengan sifat manusia:



1. Air tenang menghanyutkan, air keruh jernih tak dapat memikat.

   Artinya: Seseorang yang tampak tenang dan baik-baik saja bisa saja memiliki kekuatan atau sisi gelap yang tidak terlihat.


2. Ada asap, ada api.

   Artinya: Jika terlihat tanda-tanda sesuatu, mungkin ada kebenaran atau sesuatu yang sebenarnya terjadi.


3. Air dicincang tidak putus.

   Artinya: Tindakan yang terus-menerus akan menghasilkan efek atau konsekuensi.


4. Api kecil membuat asap.

   Artinya: Tindakan kecil atau masalah kecil dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih besar.


5. Bak air di daun talas.

   Artinya: Seseorang yang bersikap licik atau tidak jujur.


6. Batu yang bergolek akan menghimpit tangan yang memungutnya.

   Artinya: Tindakan yang tidak hati-hati bisa berakibat buruk bagi diri sendiri.


7. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

   Artinya: Sifat atau perilaku anak cenderung mirip dengan orang tuanya.


8. Daripada mati dililit mulut singa, lebih baik mati dimakan anjing.

   Artinya: Lebih baik menghadapi risiko kecil daripada risiko besar.


9. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

   Artinya: Jika seseorang benar-benar menginginkan sesuatu, dia akan menemukan cara untuk mencapainya.


10. Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.

    Artinya: Kita harus menghormati dan menghargai tempat atau lingkungan yang kita kunjungi.


11. Gajah bertanduk sepuluh, gajah bertanduk dua puluh.

    Artinya: Orang yang memiliki kelebihan akan cenderung semakin bertambah kelebihannya.


12. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.

    Artinya: Kita harus meninggalkan kebaikan dan prestasi yang dapat bermanfaat kepada orang lain.


13. Gantungkan cita-cita tinggi.

    Artinya: Tetaplah bermimpi dan mengejar tujuan yang tinggi.


14. Gajah sama gajah berjalan, kuman mati mati tertindih.

    Artinya: Orang yang memiliki kekuatan atau pengaruh besar dapat menekan atau mengatasi orang yang lebih lemah.


15. Goreng air rendam beras.

    Artinya: Tindakan yang tidak masuk akal atau sia-sia.


16. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

    Artinya: Anak-anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari orang dewasa.


17. Ikan paus yang melompat lebih baik dari pada ikan pari yang berenang.

    Artinya: Kadang-kadang, mengambil risiko besar dapat memberikan hasil yang lebih baik.


18. Jauh di mata, dekat di hati.

    Artinya: Meskipun fisik jaraknya jauh, tetapi rasa cinta atau kepedulian tetap ada.


19. Kacang lupa pada kulitnya.

    Artinya: Seseorang yang telah berhasil seringkali melupakan perjuangan atau kesulitan yang dialaminya.


20. Kapal pecah di tengah laut.

    Artinya: Kondisi atau masalah yang muncul di tengah perjalanan atau pekerjaan.


21. Kuda besi di depan mata, kuda biasa di belakang pintu.

    Artinya: Seseorang yang tampak rendah hati mungkin memiliki bakat atau kelebihan yang tidak terlihat.


22. Laba-laba menunggu mangsa di jaringnya.

    Artinya: Orang yang sabar akan mendapatkan hasil dari usahanya.


23. Lidah tak bertulang.

    Artinya: Seseorang yang suka berbicara tanpa pertimbangan atau tanpa mengikuti janji.


24. Lidah tergigit, tak sembarang mengomel.

    Artinya: Sebaiknya berpikir lebih dulu sebelum berbicara agar tidak menyesal.


25. Lupa daratan.

    Artinya: Seseorang yang lupa pada asal-usul atau akar budayanya.


26. Mati satu tumbuh seribu.

    Artinya: Kehidupan terus berlanjut meskipun ada yang meninggal.


27. Melukis air di atas batu.

    Artinya: Menyampaikan sesuatu pada orang yang sulit dipengaruhi atau keras kepala.


28. Menepuk air di dulang, menaruh tahi di mata sendiri.

    Artinya: Menilai atau mencela orang lain sementara memiliki kekurangan sendiri.


29. Menyusun angan-angan.

    Artinya: Memikirkan hal-hal yang tidak mungkin atau tidak realistis.


30. Mencuci tangan dengan air yang keruh.

    Artinya: Melakukan tindakan curang atau tidak jujur.


31. Mulut harimau hati tikus.

    Artinya: Orang yang berbicara kasar atau menakutkan mungkin sebenarnya lemah atau takut.


32. Nasi sudah menjadi bubur.

    Artinya: Keadaan atau masalah sudah sulit untuk dikembalikan seperti semula.


33. Orang berdasi belum tentu orang baik.

    Artinya: Penampilan luar tidak selalu mencerminkan kepribadian yang sebenarnya.


34. Padi masak rebah, manusia mati tengkurap.

    Artinya: Kehidupan dan kematian adalah bagian dari siklus alamiah.


35. Panjang akal, pendek jalan.

    Artinya: Pemikiran yang terlalu rumit atau berlebihan bisa menghambat t


indakan atau pencapaian.


36. Rambut sama hitam, hati lain-lain.

    Artinya: Penampilan luar tidak selalu mencerminkan kepribadian yang sebenarnya.


37. Rumput tetangga selalu lebih hijau.

    Artinya: Orang cenderung merasa iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain.


38. Seperti kera dapat bunga.

    Artinya: Orang yang tidak berkepribadian baik masih bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan.


39. Setinggi-tinggi bangau terbang, setinggi-tinggi manusia tinggal bumi.

    Artinya: Meskipun seseorang memiliki kelebihan atau prestasi, tetaplah rendah hati.


40. Sudah jatuh tertimpa tangga.

    Artinya: Setelah mengalami kesulitan, mendapatkan masalah tambahan.


41. Tak ada gading yang tak retak.

    Artinya: Tidak ada yang sempurna, setiap orang atau sesuatu pasti memiliki kelemahan.


42. Tak kenal maka tak sayang.

    Artinya: Kita cenderung menyukai atau mencintai sesuatu setelah mengenalnya dengan baik.


43. Takut sama setan takut sama tuan.

    Artinya: Orang cenderung takut pada pihak yang memiliki kekuatan atau pengaruh besar.


44. Telur ditembak, bukan bertepung.

    Artinya: Menghadapi masalah atau tantangan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.


45. Terlalu banyak memetik buah, pohon jadi mati.

    Artinya: Kelebihan atau keberlebihan dapat merugikan diri sendiri.


46. Tong kosong nyaring bunyinya.

    Artinya: Orang yang banyak berbicara mungkin tidak memiliki substansi atau keahlian yang sesungguhnya.


47. Ukur baju di badan sendiri.

    Artinya: Menilai atau mengevaluasi diri sendiri sebelum menilai orang lain.


48. Ular di balik batu.

    Artinya: Ada ancaman atau bahaya yang tidak terlihat.


49. Yang dikejar tak dapat, yang dikendong berciciran.

    Artinya: Kadang-kadang, apa yang diinginkan tidak dapat dicapai, sementara yang sudah dimiliki malah terbuang percuma.


50. Yang tinggi dijunjung, yang rendah dipijak.

    Artinya: Orang cenderung menghormati atau memuliakan orang yang memiliki kekuatan atau kelebihan, sementara meremehkan yang lebih lemah.

thumbnail

Getaran dan Gelombang Materi IPA Kelas 8 Kurikulum Merdeka

Getaran dan Gelombang


A. Getaran

Saat kita menyentuh pangkal tenggorokan sambil mengucapkan salam kepada guru atau berbicara dengan teman, kita mungkin merasakan getaran di tenggorokan. Hal ini terjadi karena suara yang kita hasilkan berasal dari getaran pita suara di tenggorokan. Getaran ini dapat dirasakan lebih keras jika kita berteriak, menunjukkan bahwa intensitas getaran pita suara berkaitan dengan kekuatan suara yang dihasilkan.



Benda yang Bergetar

Suara yang kita hasilkan adalah hasil dari getaran pita suara. Saat kita memberikan tekanan pada tenggorokan, getaran pita suara menjadi berbeda. Semua benda dapat bergetar jika diberi gangguan atau usikan. Benda yang bergetar disebut juga benda yang berosilasi. Simpangan, atau sejauh mana benda bergerak dari titik seimbangnya, memainkan peran penting dalam konsep getaran.

Variabel Getaran

Dalam getaran, terdapat variabel-variabel penting seperti panjang gelombang, amplitudo, periode, dan frekuensi. Panjang gelombang adalah jarak satu gelombang ke gelombang berikutnya, sedangkan amplitudo adalah simpangan maksimal dari titik seimbang. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk satu gelombang penuh, sementara frekuensi adalah jumlah gelombang dalam satu detik. Semua variabel ini berinteraksi untuk membentuk karakteristik getaran.

Aktivitas Bandul Sederhana

Percobaan dengan bandul sederhana membantu kita memahami getaran dan variabel-variabelnya. Dengan mengamati panjang tali, waktu getaran, dan jumlah getaran, kita dapat menghitung periode dan frekuensi bandul. Aktivitas ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara panjang tali dan karakteristik getaran.





B. Gelombang



Kenapa Muncul Gelombang?

Gelombang muncul ketika ada gangguan atau getaran yang merambat melalui suatu medium. Contohnya adalah gelombang pada permukaan air kolam yang terjadi ketika sebuah batu dilempar ke dalamnya. Dedaunan di tepi kolam ikut bergerak karena getaran permukaan air menyebar ke segala penjuru.

Jenis-Jenis Gelombang

Gelombang dapat dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal seperti pada gelombang tali, sedangkan gelombang longitudinal terjadi pada gelombang suara. Panjang gelombang, amplitudo, periode, dan frekuensi juga relevan dalam konteks gelombang.


Gelombang Bunyi

Bunyi adalah gelombang longitudinal, dan medium perantara bunyi adalah udara. Manusia dapat mendengar bunyi dalam rentang frekuensi 20-20.000 Hz, yang disebut audiosonik. Bunyi ultrasonik (di atas 20.000 Hz) dapat didengar oleh beberapa hewan, sementara bunyi infrasonik (di bawah 20 Hz) tidak terdengar oleh manusia.


Kesimpulan:

Dalam eksplorasi getaran dan gelombang, kita telah memahami bahwa getaran adalah gerakan bolak-balik suatu benda, sedangkan gelombang adalah perambatan getaran melalui suatu medium. Variabel-variabel seperti panjang gelombang, amplitudo, periode, dan frekuensi memberikan gambaran lengkap tentang sifat-sifat getaran dan gelombang. Aktivitas eksperimen dan pertanyaan-pertanyaan membantu meningkatkan pemahaman konsep ini dalam pengamatan sehari-hari.

ASESMEN EMBUN PAGI

thumbnail

Perbandingan (Materi Matematika Kelas 7 Kurikulum Merdeka)

Perbandingan

 


Memahami dan Menentukan Perbandingan Dua Besaran

1. Pengertian Perbandingan:

   - Perbandingan dapat diungkapkan dalam bentuk pecahan, dua bilangan dipisahkan oleh tanda (:) atau menggunakan kata "dari."

   - Contoh: 3:5, 2/3, 4 dari 7.

 

2. Contoh Kasus:

   - Analisis perbandingan pada rekam jejak Timnas Indonesia dalam kompetisi sepak bola.

   Timnas Indonesia:

   - Kemenangan: 28

   - Imbang: 8

   - Kekalahan: 4

   a. Perbandingan kemenangan dan kekalahan: 7:1

   b. Perbandingan hasil imbang: 1:5

   c. Persentase kemenangan: 70%

 

Menentukan Perbandingan Dua Besaran dengan Satuan yang Berbeda

1. Contoh Kasus:

   - Perbandingan kecepatan sepeda Adi (54 km/jam) dan Budi (12 m/s).

   - Konversi satuan kecepatan sehingga perbandingan dapat dilakukan.

   Kecepatan:

   Adi: 15 m/s

   Budi: 12 m/s

   Perbandingan: 5:4 (Adi lebih cepat)

 

Memahami dan Menyelesaikan Masalah yang Terkait dengan Perbandingan Senilai

1. Perbandingan Senilai:

   - Tavip melakukan perjalanan dengan skala jarak dan konsumsi bensin.

   Jarak Tempuh - Bensin:

   150 km - 3 liter

   400 km - x liter

   Perbandingan: 3:8

   Untuk 400 km, dibutuhkan 9 liter bensin.

 

Menyelesaikan Masalah Perbandingan Senilai pada Peta dan Model

1. Skala pada Peta:

   - Contoh pemahaman penggunaan skala pada peta.

   Skala: 1:500 (1 cm di peta = 500 cm sebenarnya)

   Mempermudah pemahaman ukuran objek dalam model atau peta.

 

Memahami dan Menyelesaikan Masalah yang Terkait dengan Perbandingan Berbalik Nilai

1. Perbandingan Berbalik Nilai:

   - Tavip dan persediaan pakan ternak dengan jumlah ternak yang berkurang.

   Ternak - Waktu:

   80 ternak - 36 hari

   72 ternak - x hari

   Perbandingan: 10:9

   Untuk 72 ternak, dibutuhkan 40 hari.

ASESMEN EMBUN PAGI

 

thumbnail

This Is Me - Self Introduction (Materi Bahasa Inggris Kelas 7 Kurikulum Merdeka)

 This Is Me - Self Introduction

 

Introduction:

When we enter a new environment and meet new people, the ability to introduce ourselves becomes essential. This chapter will focus on self-introduction in English, providing expressions and examples for effective communication.

 

Basic Expressions:

When asked to introduce yourself, you can use these expressions:

1. Please introduce yourself. (Tolong perkenalkan dirimu.)

2. Can you introduce yourself? (Bisakah kamu memperkenalkan dirimu?)

Example:

In response, provide information about yourself using expressions like:

- Let me introduce myself. (Izinkan aku memperkenalkan diri.)

- Allow me to introduce myself? (Izinkan aku memperkenalkan diri.)

- I want to introduce myself. (Aku ingin memperkenalkan diri.)

 

Family Tree:

Understanding family relationships is crucial. Learn English vocabulary related to family members and create sentences using the knowledge.

1. Hans is the father of Dieter, Nina, and Marcel. (Hans adalah ayah dari Dieter, Nina, dan Marcel.)

2. Hannelore is the grandmother of David and Emily. (Hannelore adalah nenek dari David dan Emily.)

3. Pia and Sofia are the sisters of Linus. (Pia dan Sofia adalah saudara perempuan Linus.)

4. Slike is Emily’s mom. (Slike adalah ibu dari Emily.)

5. Kai is Nina’s husband. (Kai adalah suami Nina.)

 

Subject Pronouns:

Understand and use subject pronouns in sentences:

- I (Aku)

- You (Kamu)

- He (Dia - laki-laki)

- She (Dia - perempuan)

- It (Benda, hewan)

- We (Kami)

- They (Mereka) 

Examples:

- Raya is a smart girl; she always gets perfect scores.

- My mom and I are in the kitchen; we are trying to make a pancake.

- Wina and Lidya are best friends; they do everything together.

- The cat keeps coming to the kitchen; it is hungry.

 

Possessive Adjectives:

Learn how to express possession using possessive adjectives:

- My (Milikku)

- Your (Milikmu)

- His (Miliknya - laki-laki)

- Her (Miliknya - perempuan)

- Its (Miliknya - benda, hewan)

- Our (Milik kita)

- Their (Milik mereka)

Examples:

- My shoes are red.

- I saw your older brother at school yesterday.

- Our love is eternal.

- He cleans his room twice a week.

- My little sister always brings her doll everywhere she goes.

 

Simple Present Tense:

Learn to use "be, have, go, work, and live" in Simple Present Tense based on subject groups.

Examples:

- I am a teacher. (Aku adalah seorang guru.)

- They are beautiful. (Mereka cantik.)

- She is my cousin. (Dia adalah sepupuku.)

- He has a car. (Dia memiliki mobil.)

- She goes to school every day. (Dia pergi ke sekolah setiap hari.)

- My dad works in an office. (Ayahku bekerja di kantor.)

- Cats live in houses. (Kucing tinggal di rumah.)


ASESMEN EMBUN PAGI


thumbnail

Becoming Guardians of Our Blue Planet: A Lesson in Water Wisdom (Bahasa Inggris Kelas 8 Kurikulum Merdeka)

 Becoming Guardians of Our Blue Planet: A Lesson in Water Wisdom

 


Introduction:

In the bustling world we live in, it's easy to get caught up in our daily routines and forget about the impact of our actions on the environment. The "Love Our World" curriculum, specifically designed for eighth-grade students in English for Nusantara, brings to light the importance of water conservation. Through engaging activities and thought-provoking dialogues, students are encouraged to become stewards of the environment, starting with simple observations in their surroundings.

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh kesibukan, mudah bagi kita untuk terjebak dalam rutinitas harian dan melupakan dampak dari tindakan kita terhadap lingkungan. Kurikulum "Love Our World," yang dirancang khusus untuk siswa kelas delapan dalam English for Nusantara, membawa ke permukaan pentingnya konservasi air. Melalui kegiatan yang menarik dan dialog yang merangsang pemikiran, siswa diharapkan menjadi pelindung lingkungan, dimulai dengan observasi sederhana di sekitar mereka.

 

Section 1: Say What You Know

The journey begins with a practical scenario: dirty hands, a used plastic bag, a running faucet, and daylight. This exercise encourages students to pay attention to their surroundings and sparks an initial awareness of their actions and their potential impact on the environment.

Perjalanan dimulai dengan skenario praktis: tangan kotor, kantong plastik bekas, kran yang mengalir, dan cahaya siang. Latihan ini mendorong siswa untuk memperhatikan sekitar mereka dan memunculkan kesadaran awal tentang tindakan mereka dan dampak potensialnya terhadap lingkungan.

 

Section 2: Listening

Vocabulary related to waste, the environment, and containers is introduced through a conversation between two characters, Andre and Monita. The focus shifts to the issue of plastic waste, urging students to consider their role in reducing environmental harm.

Kosakata terkait limbah, lingkungan, dan wadah diperkenalkan melalui percakapan antara dua karakter, Andre dan Monita. Fokus beralih ke isu sampah plastik, mendorong siswa untuk mempertimbangkan peran mereka dalam mengurangi kerusakan lingkungan.

 

Section 3: Listening

Practicality takes center stage with a detailed look at proper handwashing techniques. The emphasis on clean water usage and the correct handwashing method establishes a connection between personal hygiene and broader environmental concerns.

Praktikalitas menjadi pusat perhatian dengan pandangan rinci tentang teknik mencuci tangan yang benar. Penekanan pada penggunaan air bersih dan metode mencuci tangan yang benar membentuk hubungan antara kebersihan pribadi dan tanggung jawab lingkungan yang lebih luas.

 

Section 4: Language Focus

Unit 1 guides students through the art of delivering effective presentations. From introducing themselves to concluding their speeches, students learn the nuances of public speaking, empowering them to share information effectively.

Unit 1 memandu siswa melalui seni menyampaikan presentasi yang efektif. Mulai dari memperkenalkan diri hingga mengakhiri pidato mereka, siswa belajar nuansa berbicara di depan umum, memberi mereka kemampuan untuk berbagi informasi dengan efektif.


Section 5: Your Turn: Listening

Students engage in a hands-on activity where they practice expressions and dialogue related to proper handwashing. This interactive session enhances their listening skills and reinforces the critical link between personal habits and environmental responsibility.

Siswa terlibat dalam kegiatan interaktif di mana mereka berlatih ekspresi dan dialog terkait mencuci tangan yang benar. Sesesi interaktif ini meningkatkan keterampilan mendengarkan mereka dan memperkuat hubungan kritis antara kebiasaan pribadi dan tanggung jawab lingkungan.

 

Section 6: Fun Time: What do you think?

A game-based activity encourages students to express their opinions on various environmental scenarios. By discussing whether each situation is environmentally friendly or not, students cultivate critical thinking skills and collaborative problem-solving.

Kegiatan berbasis permainan mendorong siswa untuk menyatakan pendapat mereka tentang berbagai skenario lingkungan. Dengan mendiskusikan apakah setiap situasi ramah lingkungan atau tidak, siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah kolaboratif.

 

Section 7: Your Turn

This section provides a platform for students to apply their knowledge by choosing a water-related activity, planning a water-saving procedure, and presenting it to the class. The practical application of theoretical knowledge fosters creativity, public speaking skills, and a deeper understanding of water conservation.

Bagian ini memberikan wadah bagi siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dengan memilih aktivitas terkait air, merencanakan prosedur penghematan air, dan menyajikannya kepada kelas. Penerapan praktis pengetahuan teoritis ini merangsang kreativitas, keterampilan berbicara di depan umum, dan pemahaman mendalam tentang konservasi air.

 

Section 8: Enrichment

The curriculum concludes with a call to action, prompting students to observe water usage in their surroundings. This reflection encourages critical thinking and sets the foundation for a lifelong commitment to environmental stewardship.

Kurikulum diakhiri dengan seruan aksi, mendorong siswa untuk mengamati penggunaan air di sekitar mereka. Refleksi ini mendorong berpikir kritis dan menetapkan dasar untuk komitmen seumur hidup terhadap perlindungan lingkungan.

 

"Look Around You" berfungsi sebagai panduan holistik, bertujuan untuk menanamkan kesadaran dan tanggung jawab lingkungan di kalangan siswa kelas delapan. Dengan menggabungkan pengetahuan teoritis dengan kegiatan praktis, kurikulum memberdayakan siswa untuk membuat pilihan yang terinformasi yang berkontribusi pada planet yang berkelanjutan dan sehat. Melalui pelajaran ini, siswa muncul bukan hanya sebagai pelajar tetapi sebagai pelindung planet biru kita.

1. Environment (Lingkungan)

   - Definition: The surroundings or conditions in which a person, animal, or plant lives or operates.

2. Conservation (Konservasi)

   - Definition: The act of protecting and preserving natural resources and the environment.

3. Waste (Sampah)

   - Definition: Unwanted or unusable materials, often discarded after use.

4. Plastic Waste (Sampah Plastik)

   - Definition: Discarded plastic materials, such as bottles, bags, and packaging.

5. Hygiene (Kebersihan)

   - Definition: Conditions or practices that promote and preserve health, especially regarding cleanliness.

6. Sanitation (Sanitasi)

   - Definition: Conditions relating to public health, especially the provision of clean water and the disposal of sewage.

7. Handwashing (Mencuci Tangan)

   - Definition: The act of cleaning one's hands, typically with soap and water, to prevent the spread of germs.

8. Faucet (Kran)

   - Definition: A device controlling the flow of liquid, especially water, from a pipe.

9. Running Water (Air yang Mengalir)

   - Definition: Water flowing from a tap or faucet, usually from a plumbing system.

10. Trash Can (Tempat Sampah)

    - Definition: A container for holding discarded waste materials.

11. Reduce (Mengurangi)

    - Definition: To make something smaller or use less, especially to minimize waste.

12. Container (Tempat Makan)

    - Definition: An object used for holding or transporting something.

13. Full (Penuh)

    - Definition: Containing as much as possible; not lacking anything.

14. Health (Kesehatan)

    - Definition: The state of being free from illness or injury; overall well-being.

15. Pandemic (Pandemi)

    - Definition: A global outbreak of a disease that affects people over a wide geographical area.

16. Critical Thinking (Berpikir Kritis)

    - Definition: The ability to analyze and evaluate information objectively, especially when solving problems.

17. Stewardship (Tanggung Jawab)

    - Definition: The responsible management and care of resources, such as the environment.

18. Awareness (Kesadaran)

    - Definition: Consciousness or knowledge of a particular fact or situation.

19. Public Speaking (Berbicara di Depan Umum)

    - Definition: The act of addressing a large audience or group, typically through verbal communication.

20. Sustainable (Berkelanjutan)

    - Definition: Capable of being maintained over the long term without harming the environment.

21. Lifelong (Seumur Hidup)

    - Definition: Throughout the entire duration of one's life.

22. Guardian (Pelindung)

    - Definition: A person or thing that protects or defends something.

23. Blue Planet (Bumi Biru)

    - Definition: A poetic term often used to describe Earth due to its predominantly blue appearance from space.


 ASESMEN EMBUN PAGI

thumbnail

Sifat-Sifat Bangun Geometri (Matematika SMP Kelas 8 Kurikulum Merdeka)

Membahas Sifat-Sifat Bangun Geometri

Dalam pembelajaran matematika di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), konsep bangun geometri menjadi bagian penting yang perlu dipahami. Kali ini, kita akan membahas dua topik menarik, yaitu "Garis Sejajar dan Segi Banyak" serta "Kekongruenan Bangun-Bangun Geometri." 


Garis Sejajar dan Segi Banyak

Garis Sejajar

1. Definisi Garis Sejajar

Garis sejajar merupakan dua garis yang memiliki arah yang sama dan tidak pernah bersilangan. Dalam dunia geometri, pemahaman ini memegang peranan penting untuk menganalisis posisi dan hubungan antar garis.

2. Sifat-Sifat Garis Sejajar

Garis sejajar memiliki beberapa sifat yang perlu dipahami:

- Arah garis sejajar sama.

- Sudut antara garis sejajar dengan garis lainnya adalah sama.



3. Contoh Soal dan Pembahasan

Misalkan kita memiliki dua garis, l dan m. Tentukan apakah garis l dan m sejajar. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa arah dan persilangan antar kedua garis.

 

Segi Banyak

1. Pengertian Segi Banyak

Segi banyak adalah bangun datar yang dibatasi oleh lebih dari tiga sisi. Pemahaman ini memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bentuk-bentuk geometri dengan sisi lebih dari tiga.

2. Jenis-Jenis Segi Banyak

Terdapat beberapa jenis segi banyak, seperti segi empat, segi lima, dan segi enam. Setiap jenis memiliki ciri-ciri khusus dan sifat-sifat yang membedakannya.



3. Sifat-Sifat Segi Banyak Beraturan

Rumus jumlah sudut dalam segi banyak beraturan dapat dihitung menggunakan rumus umum, yaitu :


4. Contoh Soal dan Pembahasan

Sebagai contoh, berapakah jumlah sudut dalam segi delapan? Jawabannya dapat ditemukan dengan menggantikan \(n\) dengan jumlah sisi, sehingga :



Kekongruenan Bangun-Bangun Geometri

1. Pengertian Kekongruenan

Kekongruenan adalah sifat dua bangun geometri yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Pemahaman ini memungkinkan kita untuk menyederhanakan analisis dan perbandingan antar bangun geometri.

2. Syarat-Syarat Kekongruenan

Beberapa syarat kekongruenan antara lain:

- Panjang sisi yang sama.

- Besarnya sudut yang sama.

- Panjang sisi dan besarnya sudut yang sama.



3. Contoh Soal dan Pembahasan

Misalnya, kita memiliki dua segitiga dengan panjang sisi yang sama. Apakah kedua segitiga tersebut kongruen? Pemeriksaan dilakukan dengan memastikan semua syarat kekongruenan terpenuhi.

ASESMEN EMBUN PAGI


thumbnail

Sejarah dan Nilai Luhur Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda (PPKN Kelas 8 Kurikulum Merdeka)

Sejarah Lahirnya Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda

Indonesia, sebuah negeri yang kaya dengan sumber daya alam dan budaya, pernah mengalami masa-masa sulit saat masih dijajah oleh Belanda. Penderitaan rakyat Indonesia pada masa penjajahan tercermin dalam berbagai karya seni, termasuk film-film perjuangan seperti Cut Nyak Dien, November 1828 Diponegoro, Merdeka atau Mati Surabaya 1945, Jenderal Sudirman, dan Darah Garuda. Melalui karya-karya ini, kita dapat merasakan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kesulitan hidup dan penderitaan akibat dominasi penjajah.



Sumber daya alam yang melimpah membuat Indonesia menjadi incaran Belanda. Penjajah tersebut tidak hanya mengeksploitasi kekayaan alam, tetapi juga menjadikan rakyat Indonesia sebagai kuli, terperangkap dalam kebodohan dan kemiskinan. Kebijakan tanam paksa dan kerja rodi adalah contoh nyata bagaimana Belanda menghisap habis kekayaan Indonesia untuk kepentingan mereka sendiri.

Namun, tidak semua pihak di Belanda setuju dengan kebijakan penjajahan yang merugikan rakyat Indonesia. Baron Van Hoevel, Frans Van Deputte, dan Mr. C.T. Van Deventer adalah beberapa politisi yang mengkritik kebijakan tersebut. Desakan mereka mempengaruhi pemerintah Belanda untuk mengeluarkan kebijakan politik etis pada September 1901. Meskipun kebijakan ini seolah memberikan kesempatan kepada Bumi Putra untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan administratif, sebenarnya tujuannya masih untuk kepentingan kolonial Belanda.

Politik etis mencakup bidang pendidikan, pertanian, dan kependudukan. Meski hanya sebagian Bumi Putra yang bisa mengakses pendidikan, kebijakan ini memberikan peluang bagi kelompok terpelajar. Kelompok inilah yang kemudian menjadi penggerak utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui berbagai organisasi pergerakan, seperti Jami’atul Khair, Sarekat Dagang Islam, Budi Utomo, Indische Partij, PNI, Muhammadiyah, dan Nahdhatul Ulama.

Pentingnya pendidikan dan kesadaran nasional tidak hanya terbatas pada organisasi pergerakan. Organisasi kepemudaan pun muncul sebagai kekuatan penting dalam merajut persatuan. Meskipun awalnya bersifat kedaerahan, tokoh pemuda menyadari pentingnya persatuan dalam menghadapi penjajah. Inilah yang melatarbelakangi Kongres Pemuda I pada 1926 di Batavia.

Sayangnya, Kongres Pemuda I belum sepenuhnya mencapai kesepakatan. Namun, kesadaran akan pentingnya persatuan terus berkembang, dan pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda II dilaksanakan. Kongres ini dihadiri oleh 750 pemuda dari berbagai organisasi, dengan tujuan utama membangun persatuan.

Sugondo Joyopuspito, Ketua PPPI, memimpin kongres ini. Meskipun tidak mudah menyatukan berbagai organisasi kepemudaan, pada kongres ini, para pemuda mencapai kesepakatan untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Deklarasi ini mencakup komitmen untuk bersatu sebagai satu bangsa, satu bahasa, dan satu bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda menjadi tonggak bersejarah yang memperkuat semangat perjuangan nasional. Dengan menyatukan tekad, para pemuda mengubah perjuangan mereka dari bersifat kedaerahan menjadi nasional. Mereka menyadari bahwa persatuan adalah bagian dari perintah agama dan merupakan kunci untuk meraih kemerdekaan. Sumpah Pemuda menjadi simbol semangat persatuan dan nasionalisme, memotivasi generasi-generasi selanjutnya dalam perjuangan mempertahankan dan membangun bangsa Indonesia.


Menerapkan Nilai-Nilai Luhur Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-Hari

Bagi mereka yang tekun dalam kebiasaan membaca buku setiap hari, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apa yang mendorong Anda mengalokasikan waktu untuk membaca?" Jawabannya, mungkin, terletak pada nilai-nilai luhur yang tertanam dalam diri. Begitu pula dengan Sumpah Pemuda, dimana nilai-nilai luhur menjadi pilar utama dalam menciptakan persatuan dan kemerdekaan Indonesia.



1. Nilai Persatuan

Dalam wujudnya, Sumpah Pemuda mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekuatan. Pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang daerah dan organisasi menyadari bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan. Bagi generasi sekarang, nilai persatuan bisa diaplikasikan di lingkungan sekolah, di mana setiap organisasi siswa bersatu untuk mencapai visi bersama. Persaingan sehat dan tanpa mengesampingkan satu sama lain akan membawa keberhasilan yang lebih besar.

2. Rela Berkorban

Semangat rela berkorban para pemuda Sumpah Pemuda membuktikan bahwa keberhasilan memerlukan pengorbanan. Dalam kehidupan sehari-hari, nilai ini dapat diwujudkan melalui tindakan sederhana seperti tanggung jawab terhadap tugas sekolah atau memberikan tempat duduk kepada yang membutuhkan. Melalui keberanian berkorban, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih harmonis.

3. Cinta Tanah Air dan Bangsa

Cinta tanah air dan bangsa adalah nilai yang mendorong perjuangan pemuda Sumpah Pemuda. Di era modern, mengutamakan produk dalam negeri dan aktif menyuarakan kedaulatan negara di media sosial adalah bentuk cinta tanah air. Dengan cara ini, kita dapat memberikan kontribusi nyata untuk keberlanjutan dan kedaulatan negara.

4. Semangat Persaudaraan

Meskipun tidak memiliki ikatan nasab, semangat persaudaraan menjadi kekuatan pemuda Sumpah Pemuda. Di lingkungan sekolah, nilai ini dapat diaktualisasikan melalui saling bantu-membantu antar siswa. Keberhasilan dan kemajuan bersama harus dikedepankan daripada persaingan yang bersifat merugikan.

5. Mengutamakan Kepentingan Bangsa

Pentingnya mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi terbukti melalui perjuangan para pemuda Sumpah Pemuda. Di tingkat lokal, partisipasi dalam program pembangunan desa atau dukungan terhadap program pendidikan merupakan bentuk konkrit dari nilai ini. Dengan fokus pada kepentingan bangsa, kita dapat menciptakan perubahan yang positif.

6. Menerima dan Menghargai Perbedaan

Menerima dan menghargai perbedaan adalah nilai penting yang menciptakan persatuan di tengah keberagaman. Di lingkungan sekolah, aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang menghargai keberagaman seperti festival budaya dapat membentuk sikap inklusif. Komunikasi terbuka dan penerimaan terhadap perbedaan pandangan akan menciptakan lingkungan yang harmonis.

Melalui penerapan nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda, kita dapat menjadi agen perubahan positif dalam lingkungan sekitar. Dengan menghormati dan memahami nilai-nilai yang membentuk bangsa ini, kita berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih baik. Mari terus menginspirasi dan mewariskan semangat perjuangan generasi terdahulu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negeri ini.