thumbnail

Pancasila Sebagai Ideologi Negara - Materi PPKN / Wawasan Kebangsaan CPNS PPPK

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

pansasila-sebagai-ideologi-negara
Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia tidak terbentuk secara mendadak, maupun dibentuk oleh seseorang sebagaimana ideologi-ideologi dunia lainnya. Namun, terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia. Secara kausalitas, Pancasila dibedakan menjadi dua macam, yaitu asal mula langsung dan asal mula tidak langsung.

Asal Mula Langsung

Asal mula langsung menurut Notonegoro adalah sebagai berikut.

Asal Mula Bahan (Kausa Materialis)

Asal bahan Pancasila adalah pada bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.

Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis)

Asal mula bentuk Pancasila adalah Ir. Soekarno bersama Drs. Moh.Hatta serta anggota BPUPKI lainnya yang merumuskan dan membahas Pancasila terutama dalam hal bentuk, rumusan, serta nama Pancasila.

Asal Mula Karya (Kausa Efisien)

Kausa efisien, yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar Negara menjadi dasar Negara yang sah. Asal mula karyanya adalah PPKI sebagai pembentuk Negara dan atas kuasa pembentuk Negara yang mengesahkan Pancasila menjadi dasar Negara yang sah, setelah dilakukan pembahasan dalam sidang-sidang BPUPKI, Panitia Sembilan.

Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis)

Asal mula tujuan adalah para anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebelum ditetapkan oleh PPKI sebagai dasar negara yang sah.


Asal Mula yang Tidak Langsung

Secara kausalitas, asal mula yang tidak langsung Pancasila adalah asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan. Asal mula tidak langsung terdapat pada kepribadian serta dalam pandangan hidup sehari-hari bangsa Indonesia dengan rincian berikut:

Unsur-unsur Pancasila sebelum secara langsung dirumuskan menjadi dasar filsafat negara, yaitu:

  • Nilai Ketuhanan
  • Nilai Kemanusiaan
  • Nilai Persatuan
  • Nilai Kerakyatan
  • Nilai Keadilan

Nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan hidup masyarakat sebelum membentuk

Negara, yaitu:

  • Nilai adat istiadat
  • Nilai kebudayaan
  • Nilai religius

Asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri sebagai kausa materialis atau asal mula tidak langsung nilai-nilai Pancasila.

Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam “Tri Prakara”. Tiga asas atau Tri Prakara, yaitu:

  • Pancasila Asas Kebudayaan
  • Pancasila Asas Religius
  • Pancasila Asas Kenegaraan


Rangkuman :

Kausa Materialis : bangsa Indonesia

Kausa Formalis : pidato Soekarno

Kausa Efisien : PPKI melalui sidang BPUPKI

Kausa Finalis : anggota BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno dan Hatta

thumbnail

Sejarah Lahirnya Pancasila - Materi PPKN / Wawasan Kebangsaan CPNS PPPK

Sejarah Lahirnya Pancasila

hari-kelahiran-pancasila-1-juni-1945
Tanggal 1 Juni Hari Kelahiran Pancasila


Pada 8 Maret 1942 penjajahan Belanda berakhir, dan sejak saat itu Indonesia diduduki oleh Jepang. Mulai tahun 1944, merupakan masa suram Jepang, yakni tentara Jepang mulai kalah dalam melawan tentara Sekutu. Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944, Jepang memberikan janji kemerdekaan kelak pada kemudian hari, hal ini untuk menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan tentara Sekutu.

Pada 8 September 1944, bendera dan lagu kebangsaan boleh disejajarkan. Pada 1 Maret 1945, Pemerintah militer Jepang di Jawa di bawah pimpinan Indonesia Saiko Shikikan (Panglima Tertinggi), Harada Kumakichi mengumumkan pembentukan suatu badan bernama Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Karena terus-menerus terdesak maka pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Jepang maka Jepang memberikan janji kemerdekaan yang kedua kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer Jepang di Jawa dan Madura). Dalam maklumat itu, sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.

Pada 28 Mei 1945, pelantikan oleh Letjen Harada Kumakichi dengan dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua dan 60 anggotanya. BPUPKI melaksanakan sidang dua kali, yaitu sidang pertama pada 29 Mei—1 Juni 1945 dan sidang kedua pada 10—17 Juli 1945.

Dalam sidang BPUPKI pertama, dr. Radjiman Wedyodiningrat, mengajukan suatu masalah yang khusus akan dibahas pada sidang tersebut. Masalah tersebut adalah calon rumusan dasar Negara yang akan dibentuk, kemudian terpilih pada sidang tersebut 3 orang pembicara, yaitu Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengemukakan pemikiran tentang dasar negara yang berisikan lima asas dasar Negara Indonesia, yaitu:

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato, beliau juga mengajukan usul secara tertulis mengenai rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) Republik Indonesi yang juga terdiri atas lima hal, yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pada 31 Mei 1945, Prof Dr. Soepomo mengemukakan dasar negara:

  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Keseimbangan Lahir dan Batin
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan pidatonya di hadapan sidang BPUPKI. Dalam sidang tersebut, Soekarno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal, yaitu:

  1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
  2. Internasionalisme (Perikemanusiaan)
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

Untuk usulan tentang rumusan dasar Negara tersebut, beliau memberikan usul agar diberi nama Pancasila, yang kemudian usul mengenai nama Pancasila tersebut diterima oleh sidang BPUPKI. Kemudian, Soekarno mengemukakan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi “Trisila”, yaitu:

  1. Sosio nasionalisme
  2. Sosio demokrasi
  3. Ketuhanan

Adapun “Trisila” tersebut dapat diperas lagi menjadi “Ekasila", yaitu Gotong Royong. Rumusan Soekarno tentang Pancasila, kemudian digodok melalui Panitia Delapan yang dibentuk oleh Ketua Sidang BPUPKI. Panitia Delapan juga menampung usul-usul yang masuk lainnya dan memeriksanya serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal 20 Juni 1945. Anggota Panitia Delapan, yaitu:

  • Ir. Soekarno
  • Ki Bagus Hadikusumo
  • K.H. Wachid Hasjim
  • Mr. Muh. Yamin
  • M. Sutardjo Kartohadikusumo
  • Mr. A.A. Maramis
  • R. Otto Iskandar Dinata
  • Drs. Muh. Hatta

Pada tanggal 22 Juni 1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil dengan para anggota BPUPKI yang berdomisili di Jakarta, dan menghasilkan:

  • Supaya selekas-lekasnya Indonesia merdeka
  • Supaya Hukum Dasar yang akan dirancang diberi Preambule
  • Supaya BPUPKI terus bekerja sampai terwujud suatu Hukum Dasar
  • Membentuk Panitia Kecil Penyelidik Usul-usul/Perumus Dasar Negara/Mukadimah Hukum
  • Dasar. (Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno)


Panitia Sembilan (Dokuritsu Zyunbi Tioosakay) terdiri atas:

  • Ir. Soekarno
  • Drs. Muh. Hatta
  • Mr. A.A. Maramis
  • K.H. Wachid Hasyim
  • Abdul Kahar Muzakkir
  • Abikusno Cokrosuryo
  • H. Agus Salim
  • Mr. Ahmad Subardjo
  • Mr. Muh. Yamin


Kemudian, Panitia Sembilan ini pada tanggal itu juga, 22 Juni 1945, bertempat di Pegangsaan Timur 56 Jakarta, melanjutkan sidang dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan “Piagam Jakarta”. Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut.

  1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Dalam sidang BPUPKI kedua, tanggal 10—16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan

rancangan Hukum Dasar. Pada 11 Juli 1945, membentuk tiga Panitia Kecil, yaitu:

  • Panita Perancang UUD
  • Panitia Perancang Ekonomi dan Keuangan
  • Panitia Perancang Pembela Tanah Air


Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan akan dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai (PPKI) dengan Ir. Soekarno sebagai ketua. 

Pada 9 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Pada 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama

Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945

Sebelum disahkan, terdapat perubahan dalam UUD 1945, yaitu:

  • Kata Mukadimah diganti dengan kata Pembukaan.
  • Pada pembukaan alinga keempat anak kalimat Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti dengan Ketuhanan yang Maha Esa.
  • Pada Pasal 6Ayat (1) yang semula berbunyi Presiden adalah orang Indonesia asli dan beragama Islam diganti menjadi Presiden ialah orang Indonesia asli.

Memilih Presiden dan Wakil Presiden pertama.
Pemilihan Presiden dan Wakil Presidan dilakukan secara aklamasi. Atas usul dari Otto Iskandardinata dan mengusulkan agar Ir. Soekarno menjadi presiden dan Moh. Hatta sebagai wakll presiden. Usul ini diterima oleh seluruh anggota PPKI.

Menetapkan berdirinya Komite Nasiona! Indonesia Pusat sebagai musyawarah darurat

thumbnail

Rangkuman Pengertian Pancasila - Materi PPKN / Wawasan Kebangsaan Tes CPNS dan PPPK

Pengertian Pancasila

pengertian pancasila
Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Bahasa Sanskerta India. Secara etimologis, istilah “Pancasila” berasal dari Sanskerta dari India (bahasa kasta Brahmana):

  • “Panca” artinya “lima”
  • “syila” vokal
  • i pendek artinya “batu send, “alas”, atau “dasar
  • “gyiila” vokal
  • i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”. Berbatu sendi 5. Dasar yang memiliki 5 unsur

Kitab Tripitaka

  • Suttha Pitaka
  • Abhidama Pitaka
  • Vinaya Pitaka

Five Moral Principles, menurut Budha:

  • Panatipada veramani sikhapadam samadiyani: Jangan membunuh
  • Dinna dana veramani sikhapadam samadiyani: Jangan mencuri
  • Kameshu micchacara veramani sikhapadam samadiyani: Jangan berzina
  • Musawada veramani sikhapadam samadiyani: Jangan berbohong
  • Surya meraya masijja pamada tikana veramani: Jangan mabuk

Syair Pujian Empu Prapanca, sarga 53 bait ke-2, yang berbunyi sebagai berikut. “Yatnaggegwani Pancasyiila Kertasangkarbhisekaka krama' berarti lima pantangan, berupa:

  • Mateni : Membunuh
  • Maling : Mencuri
  • Madon : Berzina
  • Mabok : Mabuk
  • Main : Berjudi


Pengertian Pancasila Secara Historis

Mr. Muhammad Yamin (29 Mei 1945)

  • Peri Kebangsaan
  • Peri Kemanusiaan
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan
  • Kesejahteraan Rakyat

Yang kemudian diusulkan secara tertulis:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan Persatuan Indonesia
  • Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Ir. Soekarno (1 Juni 1945)

  • Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
  • Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan yang Berkebudayaan

Oleh Ir. Soekarno kelima asas tersebut diberi nama dengan “Pancasila”. Inilah awal terbentuknya dasar negara Pancasila.

Oleh karena itu, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir istilah “Pancasila”.

Piagam Jakarta (22 juni 1945)

  • Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Pengertian Pancasila Secara Terminologis

Bagian UUD 1945

Untuk melengkapi alat-alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang merdeka maka Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) segera mengadakan sidang. Dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia yang dikenal dengan dengan UUD 1945.

Adapun UUD 1945 tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal UUD 1945 yang berisi 37 pasal, 1 Aturan Peralihan yang terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan Tambahan terdiri atas 2 ayat.

Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas empat alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
  • perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Konstitusi RIS (berlaku sejak 29 Desember 1949 s/d 17 Agustus 1950)

Ketuhanan Yang Maha Esa

  • Peri Kemanusiaan
  • Kebangsaan
  • Kerakyatan
  • Keadilan Sosial

UUDS 1950 (berlaku sejak 17 Agustus 1950 s/d 5 Juli 1959)

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Peri Kemanusiaan
  • Kebangsaan
  • Kerakyatan
  • Keadilan Sosial


Kalangan Masyarakat

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Peri Kemanusiaan
  • Kebangsaan
  • Kedaulatan Rakyat
  • Keadilan Sosial


Dari berbagai macam rumusan Pancasila di atas yang sah dan benar secara konstitusional adalah rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini diperkuat dalam ketetapan MPR XX/MPRS/1966 dan INPRES No.12,13 April 1968 menegaskan: Pengucapan, penulisan, dan rumusan Pancasila yang sah dan benar adalah PEMBUKAAN UUD 1945.

thumbnail

Modul PPPK Bahasa Indonesia Guru SD Pembelajaran 2 : Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi

PENDAHULUAN

Materi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK Kemdikbud di portal Guru Belajar hanya dapat diakses oleh yang berhak yaitu guru yang non PNS yang terdaftar dalam dapodik. E-learning ini memang dikhususkan untuk calon peserta PPPK yang terverifikasi sebagai guru honerer dan guru bantu. Bagi yang penasaran dengan materi E-learning PPPK versi Kemdikbud dapat diakses melalui bimbel.club.


KOMPETENSI

Terdapat beberapa kompetensi guru bidang studi yang akan dicapai pada pembelajaran ini yaitu guru PPPK mampu: 

  • Menguasai struktur, fungsi, dan kaidah kebahasaan teks fiksi.


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Setelah mempelajari materi pokok 2 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi, diharapkan Anda mampu: 

  • Menganalisis teks fiksi;
  • Menganalisis struktur, fungsi dan kaidah kebahasaan teks fiksi;
  • Menganalisis Jenis Teks Fiksi.

Modul Belajar Mandiri PPG PGSD Pembelajaran 2


MATERI POKOK

Adapun materi pokok yang akan dipelajari di dalam pembelajaran sebagai berikut.

  • Unsur Teks Fiksi;
  • Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi (orientasi, komplikasi, resolusi);
  • Jenis Teks Fiksi.

DOWNLOAD MODUL


RIVIU PEMBELAJARAN

Dari Jakarta menuju Semarang. Jangan lupa beli papaya. Engkau senang, aku senang. Karena kita memang saudara. Balasan yang tepat untuk pantun tersebut adalah ....

a. Buah lengkung enak rasanya. Beli murah di Temanggung. Kita memang saudara. Susah senang kita tanggung

b. Makan gulai di atas batu. Kerasnya batu tak terasakan. Jika boleh aku bertemu. Datang bertamu dambil berjalan

c. Jika kenyang karena makan. Janganlah lupa akan minumnya. Jika datang dengan ancaman. Akan ku terima dengan gembira

d. Jika engkau pergi ke Pati. Belikan aku sekilo duku. Jika engkau berbaik hati. Bantulah aku bawakan buku

e. Kalau ada sumur di lading. Boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang. Boleh kita berjumpa lagi


Eyang mengangguk-angguk (1) mulai (2) memahami persoalan Via. Namun (3) beliau belum menanggapi (4) pertanyaan cucunya. Eyang tersenyum(5). Kata yang menyatakan urutan waktu ditSaudarai dengn nomor ....

a. (2)

b. (1)

c. (3)

d. (4)

e. (5)


“Mengapa pagi ini waktu sangat kacau?” ucap induk gagak. Ia lalu segera mencari anaknya. Namun, ia tidak menemukannya. Ia pun kembali ke sarang. Cemas dan sedih menjadi satu.

Kutipan di atas termasuk ke dalam bagian ...

a. Komplikasi

b. Amanat

c. Resolusi

d. Evaluasi

e. Orientasi


Puisi berikut yang termasuk syair adalah ....

a. Wajah yang manis pucat berseri. Laksana bulan bersiang hari. Berjalan tunduk memikirkan diri. Tiada memSaudarang kanan dan kiri

b. Mata air di dalam kolam. Kucari teka-teki alam. Di awan-awan kian kemari. Di situ juga jawab kucari

c. Kalau terpelihara mata. Kurangilah cita-cita. Kalau terpelihara kuping. Kabar jahat tiada damping.

d. Rasanya ingin bermain gitar. Lagu sendu gubahan dariku. Saudara ingin menjadi pintar. Jangan lupa membaca buku

e. Jalan-jalan ke pasar baru. Jangan lupa beli celana. Kalau punya teman baru. Jangan lupa teman lama


Pagi tadi E yang menyuruh Bi Jum, pembantunya, mengantar Via berobat ke Puskesmas. Sudah dua hari Via pilek. Biasanya Eyang sendiri yang mengantar Via berobat. Namun tetangga sebelah meninggal. Eyang melayat ke tetangga sebelah.

Kutipan cerita di atas termasuk ke dalam bagian ....

a. Orientasi

b. Evaluasi

c. Rekomendasi

d. Resolusi

e. Komplikasi


Via menunggu (1) pembantu baru. Via ikut Bunda ke kantor sepulang (2) sekolah. Mula-mula (3) semua berjalan lancar. Lalu Via mulai sakit-sakitan (4). Akhirnya ia harus opname. Dokter menduga Via kurang istirahat dan makannya tidak teratur. Bunda menangis mendengarkannya. Ia merasa bersalah (5). Kata kerja tindakan ditandai dengan nomor ....

a. (4)

b. (5)

c. (3)

d. (1)

e. (2)


Pesan baginda kepada anaknya, “Hai anakku! Hati-hati engkau, jangan tergoda oleh harta sebab engkau akan menyesal kalau ajal telah datang. Kejujuran lebih berharga dan mulia dari segalanya.”. Pelajaran yang dapat dipetik dari kutipan tersebut adalah ....

a. Pesan Baginda Raja pada anaknya

b. Kejujuran lebih mulia dan berharga

c. Harta lebih mulia

d. Anak yang sombong

e. Harta yang harus dijaga

Sumber : https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id/

thumbnail

Materi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK - Pembelajaran 1 Guru SD Bahasa Indonesia : Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks

PENDAHULUAN

Materi Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK Kemdikbud di portal Guru Belajar hanya dapat diakses oleh yang berhak yaitu guru yang non PNS yang terdaftar dalam dapodik. E-learning ini memang dikhususkan untuk calon peserta PPPK yang terverifikasi sebagai guru honerer dan guru bantu. Bagi yang penasaran dengan materi E-learning PPPK versi Kemdikbud dapat diakses melalui bimbel.club.


KOMPETENSI

Terdapat beberapa kompetensi guru bidang studi yang akan dicapai pada pembelajaran ini yaitu guru PPPK mampu: 

  • Menguasai materi berbagai ragam teks, satuan bahasa pembentuk teks. 

 

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Setelah mempelajari materi pokok 1 tentang Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks, diharapkan Anda mampu: 

  • Menganalisis berbagai ragam teks;
  • Menganalisis satuan bahasa pembentuk teks. 

Modul PPPK Bahasa Indonesia Guru SD


MATERI POKOK

Adapun materi pokok yang akan dipelajari di dalam pembelajaran sebagai berikut.

  • Ragam Teks
  • Satuan Bahasa Pembentuk Teks

DOWNLOAD MODUL


RIVIU PEMBELAJARAN

Bacalah penggalan teks di bawah ini!

“Bioteknologi adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata bio yang  berarti “hidup” dan teknos yang berarti “teknologi” serta logos yang berarti “ilmu.” Selanjutnya bioteknologi diartikan sebagai kajian ilmu terapan yang konsen terhadap rangkaian proses biologis dalam rangka menghasilkan barang dan jasa yang menerapkan  prinsip sains. Perkembangan bioteknologi tak hanya didasarkan pada cabang keimuan biologi saja, namun juga pada disiplin ilmu terapan lainnya semisal biologi molekuler, komputer,  biokimia, genetika, kimia, mikrobiologis, matematika, dan lain sebagainya.”

Peryataan di bawah ini yang sesuai dengan teks di atas adalah …

a. Perkembangan bioteknologi hanya didasarkan pada cabang keimuan biologi.

b. Bioteknologi adalah cabang dari keilmuan biologi

c. Bioteknologi diciptakan untuk mencari keuntungan

d. Peristiwa biologi yang menjadi dasar adanya perkembangan bioteknolog

e. Bioteknologi adalah hasil penerapan teknologi terhadap prosesi biologii


Bacalah teks di bawah ini!

Malam ini indah sekali. Di langit, bintang – bintang berkelip – kelip memancarkan cahaya temaram. Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.

Teks di atas memiliki empat karakteristik yaitu.

Menuliskan atau Menggambarkan sesuatu.

Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan meliputi kesan indera.

Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri.

Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci

Karakteristik teks di atas termasuk ke dalam ciri pengembangan paragraf...

a. Persuasif

b. Deskriptif

c. Narasi

d. Eskposisi

e. Eksplanasi


Bacalah penggalan teks di bawah ini!

Gempa Bumi

Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi. Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.

Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.

 Teks di atas adalah teks eksplanasi yang memiliki karakteristik.........

a. Adanya langkah prosedur

b. Muatannya didasarkan pada fakta

c. Muatannya didasarkan pada pendapat / opini

d. Isinya memuat fakta

e. Memuat unsur kekonyolan


Baca dan analisislah teks berikut!

Pendidikan

Pendidikan di Indonesia dewasa ini masih tertinggal cukup jauh dengan pendidikan yang berada di negara-negara lain yang ada di dunia.Bahkan Indonesia sendiri masih kalah dengan negara jiran kita, yakni Malaysia dan Singapura dalam bidang pendidikan.Hal ini dapat disaksikan dari banyaknya penduduk mereka yang memperoleh pendidikan sampai ke perguruan tinggi.Sedangkan di Indonesia, jumlah penduduk yang mendapatkan pendidikan saja masih jauh tertinggal dengan negara lain, apalagi di daerah-daerah tertinggal seperti NTB, NTT, Papua dan masih banyak lagi daerah lainnya.

Ketertinggalan pendidikan di daerah-daerah tersebut disebabkan karena tidak meratanya pendidikan di Negara Indonesia. Pemerintah hanya membangun fasilitas pendidikan di daerah perkotaan, terkhusus pulau Jawa.Tidak hanya itu, terbatasnya jumlah guru yang ada di daerah tersebut juga ikut menciptakan semakin jauhnya akses pendidikan yang ada di daerah. Akhirnya, pendidikan Indonesia tidak merata serta cenderung tertinggal, sehingga belum mampu untuk bersaing dengan negara lain yang ada di dunia.

Analisislah teks tersebut kemudian tentukan karakteristik teks argumentasi yang mana yang tergambar  di dalam teks.

a. Bersifat akibat sebab

b. Bersifat fiksi

c. Bersifat mempengaruhi

d. Bersifat sebab akibat

e. Bersifat fakta


Bacalah teks di bawah ini!

Malam ini indah sekali. Di langit, bintang – bintang berkelip – kelip memancarkan cahaya temaram. Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.

Berdasarkan teks di atas, sebuah paragraf harus memiliki syarat tertentu yaitu...

a. Kelengkapan, persatuan, dan keadilan

b. Kepaduan, kesatuan, dan kesukaan

c. Kelengkapan, kesatuan, dan kepaduan

d. Kelengkapan, kesantunan, dan kerancuan

e. Kepaduan, kedantunan, dan keadilan


Bacalah teks dibawah ini!

“Aku sangat senang sekali membaca buku. Terkadang karena keasyikan membaca, aku tidak mendengar teman yang berbicara kepadaku. Oleh karena itu aku dijuluki “si kutu buku”. Aku tidak marah dijuluki seperti itu. Kata ibu kutu buku itu artinya orang yang sangat gemar membaca buku.”

Perbaikan yang tepat pada kalimat pertama paragraf di atas adalah…

a. Kutu buku adalah orang yang sanfat gemar membaca buku.

b. Aku dijuluki dengan nama “si kutu buku”

c. Aku adalah orang yang sangat senang membaca.

d. Saking asyiknya membaca aku sampai tidak fokus.

e. Aku sangat senang membaca buku.


Bacalah teks di bawah ini!

Saat ini masih banyak dari guru dan orang tua murid yang tidak sabar dalam mendidik peserta didiknya. Padahal, dalam mendidik anak kesabaran sangatlah diperlukan. Seperti yang telah diutarakan oleh salah satu filsuf legendaris Yunani yaitu Plato, bahwa pendidikan merupakan proses yang panjang dan dijalani seumur hidup, yaitu mulai manusia itu masih kecil hingga manusia beranjak dewasa.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya selaku guru dan orang tua murid mendidik anaknya dengan sabar dan berorientasi pada proses. Supaya nantinya anak dapat berkembang dengan baik dan dengan sewajarnya. Dengan demikian pula potensi yang dimiliki anak juga dapat tumbuh berkembang dengan baik dan alami.

Analisislah teks di atas , kemudian berdasar karakteristik yang tergambar, teks di atas termasuk jenis pengembangan paragaraf...

a. Deskriptif

b. Argumentatif

c. Persuasif

d. Eksposisi

e. Naratif